Akhir dramatis dari pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Sejak dinyatakan hilang kontak pada 28 Desember 2014 lalu, proses pencarian dan evakuasi penumpang dan badan pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan. Tetapi sejak kemarin, Selasa (3/3) Basarnas mengumumkan bahwa operasi pencarian resmi dihentikan.
Ketua Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo memutuskan untuk menutup operasi pencarian korban pesawat nahas tersebut. Keputusan itu kata Bambang merupakan hasil kesepakatan bersama antara pihaknya dengan keluarga korban, setelah menggelar pertemuan tertutup di Gedung Mahameru Mapolda Jawa Timur.
"Ini adalah hasil kesepakatan kita dengan pihak keluarga. Dari hasil pertemuan kita hari ini, maka diputuskan mulai pukul 13.45 WIB, hari ini, operasi pencarian kita tutup," kata Bambang, usai menggelar rapat tertutup, Selasa (3/3) kemarin.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Meski resmi ditutup siang kemarin, Bambang menjanjikan akan menambah tujuh hari atau selama satu minggu lagi untuk melakukan pencarian korban.
"Setelah jeda waktu istirahat ini, kita tetap akan menambah waktu untuk operasi pencarian selama tujuh hari atau satu minggu ke depan, yang akan kita mulai Senin depan (9/3). Jika dalam operasi tambahan itu hasilnya nihil, maka semua pasukan akan kita tarik dan operasi kita cukupkan," papar dia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa menyimpulkan penyebab tenggelamnya tujuh pemuda di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi 5 korban tewas dalam kecelakaan bus di KM 41 ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian tujuh jenazah masih dalam penyelidikan polisi.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca Selengkapnya