Akhir Hidup Tragis Pasutri di Jember Diduga Berlatar Ekonomi Ditambah Dampak Corona
Merdeka.com - Cekcok rumah tangga yang berujung kematian tragis pasangan suami istri di Jember, Jawa Timur, diduga dipicu karena faktor ekonomi. Para tetangga mengaku kerap mendengar pasangan Ahmad Riyanto (31) dan Khotijah (33) bertengkar karena kesulitan ekonomi.
"Si Mad (panggilan Ahmad Riyanto) kerjanya memang serabutan. Kehidupannya pas-pasan, apalagi setelah ada pandemi Corona, mungkin lebih sulit," ujar Rudiyanto, salah seorang tetangga korban yang juga kakak ipar dari Riyanto kepada wartawan, Selasa (12/5).
Sebagai kepala rumah tangga, Ahmad Riyanto hanya bekerja serabutan. Mulai dari menjadi buruh tani hingga mencari rumput untuk pakan ternak kambing milik tetangga. "Makanya sering dibantu oleh tetangga, di kasih beras atau bahan makanan. Tetapi kalau cekcok hari ini apakah karena ekonomi atau masalah lain, kita tidak tahu pasti," papar Rudiyanto.
-
Apa saja penyebab perceraian? Perceraian seringkali menjadi jalan keluar yang dipilih ketika konflik tak kunjung terselesaikan. Padahal, dengan pemahaman yang tepat dan usaha yang sungguh-sungguh, banyak permasalahan rumah tangga dapat diatasi tanpa harus berujung pada perceraian.
-
Apa yang jadi kontroversi di rumah tangga mereka? Namun, keharmonisan rumah tangga mereka saat ini menjadi kontroversi karena ada laporan bahwa Gunawan sedang berhubungan dengan seorang wanita selain istri.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Kenapa perbedaan ekonomi bisa merusak pertemanan? Beberapa konselor mengatakan, kesenjangan kekayaan dalam kelompok pertemanan cenderung menjadi topik yang tabu, dan kurangnya diskusi jujur tentang hal ini dapat memicu kecemburuan di antara teman-teman atau menyebabkan seseorang dipandang sebagai orang yang aneh.
-
Siapa yang sering berantem? Gracia & Gisella pantas disebut sebagai sister goals oleh netizen karena kekompakan mereka yang tak pernah berkurang.
-
Siapa yang cerai? Setelah 11 Tahun Bersama, Faby Marcelia dan Revand Narya Kini Diam-diam Cerai
Adapun Khotijah juga turut membantu meringankan beban ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai pembantu di sebuah usaha warung mobil keliling milik tetangganya.
Rumah pasangan ini terbilang cukup sederhana. Meski secara administratif, mereka masuk kawasan kota, namun lokasinya cukup terpencil. Awak media harus melewati jalan setapak untuk menuju rumah Riyanto-Khotijah di Lingkungan Semanggu, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang. Rumah pasangan muda ini juga berdekatan dengan kandang kambing milik tetangga.
Para tetangga tidak menyangka, kehidupan pasangan muda tersebut harus berakhir tragis di bulan suci Ramadan. Beberapa jam sebelum kejadian pada Selasa (12/05) sekitar pukul 13.00 WIB, Khotijah masih membantu persiapan acara hajatan di rumah Rudiyanto yang bersebelahan.
"Sekitar pukul 11.00 WIB, istrinya bantu-bantu di rumah saya. Karena ada acara pengajian dan buka bersama," papar Rudiyanto.
Sebelum bekerja sebagai serabutan, Riyanto diketahui pernah menjadi TKI di Malaysia. Adapun Khotijah juga ikut bekerja sebagai pembantu di usaha kuliner milik tetangga.
"Usahanya berupa warung mobil (warmob). Tetapi karena ada wabah Korona, usaha makanan itu terhenti. Jadi mereka kesulitan ekonomi karena corona ini," papar Rudianto.
Pasangan muda ini juga memelihara beberapa ekor ayam kampung di pekarangan rumahnya. Di belakang rumah mereka, juga terdapat kandang kambing milik tetangga. Garis polisi (police line) masih terpasang di rumah yang kini kosong tersebut.
Polisi masih menyelidiki motif yang memicu percekcokan pasutri muda tersebut. "Masih kita selidiki. Dugaan sementara memang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), karena percekcokan," papar Iptu Sholihin Agus Wijaya, Kapolsek Patrang, saat ditemui Merdeka.com di kamar mayat Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi.
Diduga setelah membunuh Khotijah, Riyanto melarikan diri ke sebuah kebun yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah mereka. Riyanto kemudian diduga gantung diri dengan menggunakan tali tampar berwarna biru, yang diikatkan ke sebuah pohon.
Ironisnya, mayat Khotijah yang bersimbah darah itu, pertama kali ditemukan oleh buah hati mereka, seorang bocah perempuan yang baru berusia 3 tahun.
"Anaknya nangis sehingga tetangga berdatangan dan si anak menunjuk-nunjuk ke jenazah sang ibu yang ada di sebuah kamar," pungkas Sholihin.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum tewas bunuh diri, salah satu korban sempat meminjam uang ke warga apartemen dengan nominal Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaDiduga keduanya menjadi korban perampokan dan dibunuh oleh cucu tiri nya
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKarena sering dibully dan dilontarkan kata-kata kasar yang bikin kedua tersangka tersinggung.
Baca SelengkapnyaKeduanya diketahui pernah mencoba bunuh diri namun dicegah keluarga. Mereka disebutkan mengalami depresi akibat utang piutang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyimpulkan peristiwa ini merupakan murni kasus kekerasan dalam rumah tangga
Baca SelengkapnyaTetangga menyebut, korban sekeluarga sudah hampir dua tahun tak menghuni unit apartemen itu. Tiba-tiba datang untuk bunuh diri.
Baca SelengkapnyaKakak-adik di Jambi diringkus polisi. Mereka ditangkap karena membunuh M (41), pelanggan PSK yang merupakan istri salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca Selengkapnya