Akhir pelarian tiga ratu kelompok Santoso
Merdeka.com - Tim Satgas Tinombala meringkus istri Ali Kalora, Tini Susanti Kaduku alias Umi Fadel, di Poso, Selasa (11/10) sekira pukul 16.00 WITA. Ia ditangkap saat tengah berada di salah satu rumah kerabatnya di Kecamatan Poso Kota.
Tak ada perlawanan dari perempuan berkerudung tersebut. Ketika diringkus, Tini diketahui petugas tengah hamil besar.
"Tersangka selanjutnya akan kita berangkatkan ke Palu, kemudian menjalani perawatan sambil menunggu kelahiran anaknya," kata Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Suhfahriadi, kepada sejumlah wartawan di Mapolda Sulteng, Selasa (11/10) kemarin
-
Siapa istri prajurit TNI ini? Bukan dengan wanita asli Papua, Ia berpacaran dengan wanita asal Pekanbaru, Riau.
-
Siapa istri Kapolri? Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menutup Pendidikan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tingkat IV Angkatan ke-55 Batalyon Satya Dharma Tahun 2024. Tidak sendiri, Listyo hadir bersama dengan sang istri yaitu Juliati Sapta Dewi Magdalena.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang bertemu dengan istri Kapolri? Di momen yang sama, Listyo bersama istri berkesempatan berinteraksi dengan para Taruna-Taruni Akpol 2024. Salah satunya dengan Fabiola Umaida. Pertemuan istri Kapolri dengan Fabiola pun sukses mencuri perhatian publik.
-
Apa yang dilakukan oleh istri anggota TNI? Setelah dinikahi Letkol Inf Nur Wahyudi pada 2022 lalu, Juliana Moechtar menjabat sebagai Ketua Persit dan Ketua Yayasan Cabang XIX Siliwangi.
Tini merupakan istri dari Ali Kalora yang saat ini masih dalam pengejaran Satgas Tinombala bersama sembilan Daftar Pencarian Orang (DPO) lainnya. Mereka adalah anggota dari kelompok sipil bersenjata di bawah pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang tewas ditembak Satgas Tinombala beberapa waktu lalu.
Menurut dia, penangkapan Tini membuat perburuan terhadap tiga perempuan pengikut kelompok Santoso telah selesai. Sebelumnya tim Satgas Tinombala telah meringkus Jumiatun Muslim alias Umi Delima istri Santoso dan Nurmi Usman alias Oma istri Basri.
"Kini tersisa 10 DPO lagi dan semuanya laki-laki," ujar Rudy.
Ketiga perempuan asal Bima, Nusa Tenggara Barat, ini bergabung dengan kelompok Santoso sekira satu tahun silam. Saat itu, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz mengatakan, ketiga perempuan tersebut merupakan janda mujahidin.
Menurut Idham, ketiganya masuk ke wilayah Sulteng dan kemudian bergabung bersama kelompok Santoso untuk membalaskan dendam mantan suami mereka yang lebih dulu meninggal.
"Berdasarkan data intelijen, tiga perempuan itu berasal dari Bima. Mereka tidak mau turun dari Poso dan ingin bersama-sama suaminya saat ini. Kata mereka, lebih baik mati sahid mendampingi suami-suaminya di sana," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz, di Sulteng, dikutip dari Antara, Sabtu (2/1/2016).
Keterlibatan tiga perempuan ini pernah diungkap anak buah kelompok Santoso yang ditangkap yakni Ibadu Rohman (19) alias Ibad alias Amru serta Muchamad Sonhaji alias Fakih (21). Keduanya ditangkap setelah turun gunung memilih keluar dari kelompok yang mengatasnamakan Mujahid Indonesia Timur (MIT) tersebut.
Menurut keduanya, kehadiran tiga perempuan itu pun memantik perpecahan di kelompok Santoso. Perpecahan itu dipicu perlakukan berlebihan terhadap terhadap ketiga perempuan tersebut seperti ratu oleh kelompok Santoso.
"Yang pertama bahwa Santoso sudah tidak lagi sesuai dengan ajaran awal yang disampaikan," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto.
Alasan kedua, kata Hari, kehadiran para perempuan yang diakui sebagai istri Santoso, Basri dan Ali Kalora, menjadikan fungsi kelompok tidak seperti mestinya. Anak buah Santoso jadi melayani. Sedangkan ketiga perempuan itu jadi seperti ratu.
Menurut Hari, keterlibatan Amru dan Fakih di kelompok ini sebagai pencari dan penyedia kebutuhan logistik, serta pengumpul informasi bagi Santoso. Fakih selama enam bulan bergabung dengan Santoso dan pernah mengikuti pelatian militer di Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara. Sedangkan Amru bersama kelompok Santoso selama 3,5 tahun sehingga diduga mengetahui berbagai kasus kekerasan dan teror yang dilakukan oleh kelompok santoso.
"Santoso kan pada awalnya mengatakan untuk berjihad meninggalkan keluarga, ternyata dia membawa yang diakui sebagai istri," kata Hari.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut terjadi di pos security terminal penumpang Pelabuhan Tenau.
Baca SelengkapnyaEnam perampok bermodus pengobatan alternatif ditangkap Polres Tasikmalaya. Seorang di antaranya perempuan.
Baca SelengkapnyaDanu dan Yosef, juga terdapat Mimin, istri kedua Yosep, bersama dua anaknya yakni, Arighi dan Abi
Baca SelengkapnyaTim gabungan akhirnya mengamankan Nurmawati, tahanan wanita yang kabur dari Lapas Klas II A Tangerang, Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaTim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres Praka Riswandi Manik menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membenarkan telah menangkap Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.
Baca SelengkapnyaMojang-mojang ini bak harimau betina yang mengamuk saat menjagal tentara NICA.
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaPenyidik Satreskrim Polres Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) menaikkan status kasus kawin tangkap dari penyelidikan ke penyidikan.
Baca Selengkapnya