Akhirnya Polri izinkan KPK bantu selidiki kasus Novel Baswedan
Merdeka.com - Polri sempat menolak keterlibatan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) dalam penyidikan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. Bahkan mereka sempat meminta lembaga antirasuah itu mempercayakan kepada penegak hukum.
Namun, usai Novel menyampaikan pernyataan terkait adanya keterlibatan jenderal dalam kasusnya, Polri dan KPK mulai duduk bersama. Mereka bekerja sama mengungkap siapa yang berada di balik penyiraman air keras itu.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengungkapkan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sudah mempersilakan pihaknya untuk membentuk tim guna membantu Polri dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
-
Apa tugas Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK? Nawawi sempat mengaku tugas yang diamanahkan Jokowi kepada dirinya sangat berat.
-
Apa yang dilakukan oleh ajudan bos KKB? Basoka Lawiya, ajudan pimpin KKB Intan Jaya Undius Kogoya di Paniai ditembak mati Satgas Damai Cartenz-2024, Rabu (22/5). Penembakan buntut insiden penyerangan dan pembakaran sekolah dan kios warga di daerah itu.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
"Misalnya kalau Mabes Polri punya keterbatasan untuk menganalis CCTV, kami (tim yang dibentuk) KPK kan punya kemampuan kloning CCTV dan IT. Pergerakan orang kami juga bisa diketahui," kata Laode di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/6).
Di samping itu, pembentukan tim khusus dari KPK bisa menjawab tuduhan miring dari berbagai kalangan terhadap Polri. Diketahui, belakangan spekulasi bahwa Polri melakukan pembiaran terhadap kasus Novel semakin berkembang.
"(Tim KPK) Belum dibentuk. Nanti akan dibicarakan secara internal (KPK) dulu," sambung Laode.
Bahkan, Ketua KPK Agus Rahardjo telah melakukan pertemuan dengan Tito. Agus mengungkapkan, Polri serius untuk menangani kasus Novel ini. Bahkan untuk mempercepat proses penyidikan, Kapolri menawarkan KPK bergabung.
"Jadi tawaran itu sudah sungguh sangat simpatik sungguh sangat baik, tapi kita harus mengevaluasi dulu. Kira-kira tawaran apa yang bisa diberikan oleh bantuan apa yang bisa diberikan oleh KPK kepada polri," ujarnya.
Agus menjelaskan, Polri telah membuat perkembangan cukup baik untuk mengungkap siapa pelaku penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK. Bahkan, Tito telah menyiapkan tim untuk mengklarifikasi adanya keterlibatan jenderal kepada Novel.
"Bahkan nanti mungkin ada langkah-langkah klarifikasi juga ke saudara Novel ke Singapura, mungkin nanti akan saya dampingi, mudah-mudahan kita segera bisa menemukan pelaku dalam kasus ini," terangnya.
Sementara itu, Tito mengatakan, kasus penyiraman air keras ini merupakan bentuk tindak pidana umum yang mana domainnya kepolisian. Walaupun begitu, dia meminta kepada KPK untuk bergabung dalam tim penyidikan agar kasus Novel dapat lebih cepat terungkap.
"Misalnya mengecek alibi orang-orang yang diduga dicurigai ada di dekat rumah Novel. Cek alibi yang mungkin terjadi bersama tim KPK," tutup Tito.
Sebelumnya, lamanya waktu yang dibutuhkan polisi untuk menyelesaikan kasus ini membuat sejumlah pegiat dan aktivis antikorupsi mendesak KPK turun tangan dan membantu pihak kepolisian. Desakan itu semakin kuat berhembus. Polisi hanya menanggapi santai dan meminta semua pihak memberi kepercayaan pada penegak hukum.
"Percayakan saja sama kepolisian," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (11/5).
Polisi mengaku belum menerima kabar bahwa KPK akan turun tangan membantu penyidikan kasus Novel. Sejauh ini polisi masih dalam tahap memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti. "Belum dapat itu (bantuan)," singkatnya.
Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menegaskan tidak akan mencampuri kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior Novel Baswedan. Sebab, KPK menilai kejahatan kriminalitas merupakan kewenangan kepolisian.
"Kami percaya ini bisa diungkap. Kapolri telah datang menjenguk Novel di rumah sakit. Presiden juga sudah perintahkan Kapolri untuk menangkap pelakunya," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di Jakarta, Rabu (19/4).
Febri mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu kinerja Polri untuk menangkap pelaku. Oleh karena itu pihaknya terus memantau perkembangan kasus kekerasan yang dialami Novel. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Polri dan KPK juga siap memberikan bantuan yang diperlukan pihak kepolisian dalam mengusut kasus tersebut.
"Kami harap dalam waktu dekat akan ditemukan pelakunya. Kami berikan apa yang dibutuhkan kalau penyidik Polri membutuhkan. Dan dengan ditangkapnya pelaku maka akan diketahui motif dan pihak yang berkepentingan dalam teror terhadap Novel yang kini dirawat di Singapura," tegasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaNovel menduga sudah banyak pihak yang menjadi korban pemerasan oknum di KPK. Hanya saja korban tak berani atau belum bersedia mengungkapnya.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaPidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.
Baca SelengkapnyaKapolri menegaskan agar anak buahnya bersikap profesional dalam menangani kasus itu.
Baca SelengkapnyaHakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaSelain pencegahan, menurut Novel, dalam menangani kasus korupsi juga dibutuhkan penindakan dalam bentuk OTT yang sudah mendarah daging di KPK.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca Selengkapnya