Akibat bau busuk limbah pabrik, siswa SD di Sukoharjo harus pakai masker
Merdeka.com - Bau busuk menyengat yang berasal dari limbah pabrik di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah membuat puluhan siswa SD Negeri II Plesan harus mengenakan penutup hidung (masker) saat mengikuti proses belajar mengajar, Jumat, (12/1). Kondisi tersebut sudah berulang kali terjadi.
Antok, warga setempat menyebut, bau tersebut berasal dari limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang ada tak jauh dari lokasi sekolah. Limbah pabrik rayon atau serat tekstil sintetis itu juga mengganggu warga, bahkan beberapa waktu lalu warga sempat mengungsi.
"Kasihan kalau melihat anak-anak. Ini pasti sangat mengganggu kegiatan belajar. Mereka harus memakai masker untuk mengurangi bau busuk yang sangat mengganggu. Bau ini berasal dari PT. RUM yang sudah berulang kali terjadi di lingkungan kami," ujarnya.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Apa yang harus dihindari saat polusi tinggi? Jika tingkat polusi udara tinggi, sebaiknya hindari aktivitas fisik berat di luar ruangan seperti bermain olahraga atau berlari.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Kenapa sanitasi buruk bikin anak mudah sakit? Sanitasi yang buruk menyebabkan anak-anak lebih rentan terkena infeksi, seperti diare, yang berdampak buruk pada penyerapan nutrisi dalam tubuh mereka.
-
Siapa yang terdampak polusi udara? Tentu saja kondisi tersebut memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang menghirupnya. Bahkan yang hidup berdampingan dengan kondisi tersebut.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Tidak hanya siswa, para guru dan karyawan sekolah juga mengenakan masker. Warga khawatir jika bau yang dihirup para siswa tersebut bisa berakibat buruk bagi kesehatan mereka di kemudian hari.
Selain SD Negeri II Plesan, sejumlah sekolah juga terdampak bau asap mirip tinja yang dikeluarkan PT RUM. Di antaranya SD Atakwa, SD Negeri I Plesan dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nguter. Akibatnya proses kegiatan belajar mengajar terganggu.
"Kami berharap bau busuk ini bisa segera hilang, kasihan anak-anak. Ya kalau tidak beracun, kalau beracun dan ada efek jangka panjang, siapa yang bertanggungjawab?" ungkapnya kesal.
Sementara itu dari pihak PT. RUM hingga pertemuan terakhir (9/1) kemarin belum bisa memberikan kepastian kapan bau tersebut bisa hilang. Bahkan ada sejumlah rekomendasi dan usulan untuk mengurangi bau tersebut juga belum terealisasi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaPuluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SDN Blok I Cilegon Buang Safrudin mengatakan 33 siswa dari kelas 1 B terpaksa dipulangkan untuk mencegah penularan cacar air kepada siswa lainnya
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca Selengkapnya