Akibat intervensi, negara-negara ini dilarang tampil oleh FIFA

Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi telah resmi mengeluarkan keputusan membekukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Pengamat Sepak Bola Anton Sanjoyo mengatakan langkah Menpora itu dapat berimbas pada keikutsertaan Timnas Indonesia dalam ajang SEA Games 2015 di Singapura Juni mendatang apabila FIFA menjatuhkan sanksi kepada PSSI.

"Jalannya SEA Games itu berada di bawah Olympic Council of Asia (OCA) di mana negara-negara anggotanya juga ada yang menjadi anggota FIFA. Ini akan menjadi masalah apabila FIFA nantinya melarang Indonesia bertanding dalam ajang internasional," kata Anton seperti dikutip Antara, Sabtu (18/4).

Sebagai contoh, kata Anton, apabila Singapura akan berhadapan dengan Indonesia dalam SEA Games, Singapura pasti menolak bertanding dengan Indonesia karena organisasinya sedang bermasalah.

"Kalau bertanding domestik masih bisa bermain, namun untuk SEA Games dan ajang-ajang internasional lainnya dipastikan Indonesia tidak bisa bertanding," katanya.

Jika benar nantinya Indonesia akan dijatuhi hukuman dilarang mengikuti semua pertandingan di level Internasional, maka Indonesia akan bernasib sama dengan negara-negara yang pernah disanksi oleh Asosiasi sepakbola tertinggi yang berkantor di Zurich, Swiss itu.

Berikut beberapa negara yang pernah diberikan sanksi oleh FIFA yang berhasil dihimpun merdeka.com, Minggu (19/4).

Peru

Konflik antara pemerintah Peru dan Federasi Sepakbola Peru (FPF) sejak 25 November 2008 yang disebabkan atas sikap Pemerintah Peru yang tak mau mengakui terpilihnya Manuel Burga sebagai Presiden FPF membuat FIFA menjatuhkan sanksi ke negara yang beribukota di Lima itu.Sanksi itu berdampak dengan hilangnya hak bagi Peru menyelenggarakan kejuaraan U-20 Amerika Selatan. Selain itu, klub-klub Peru juga dilarang untuk mengikuti turnamen Copa Libertadores. Wasit-wasit asal Peru juga dilarang memimpin pertandingan internasional apapun.

Kuwait

FIFA menjatuhkan vonis menghukum Federasi Sepakbola Kuwait (KFA) dengan dilarang mengikuti semua pertandingan di level internasional. Sanksi itu diberlakukan bagi pemain timnas senior dan klub.

Sanksi yang dijatuhkan pada tanggal 30 Oktober 2007 itu dikarenakan adanya intervensi pemerintah dalam proses pemilihan ketua umum dan dewan pengurus KFA.  Setelah dilakukan pemilihan ulang pada dan terpilih ketua dan pengurus yang baru, FIFA pun mencabut sanksi pada 15 November 2007.

Brunei Darussalam

FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Brunei Darussalam pada tahun 2009. Sanksi diberikan setelah Sultan Brunei membentuk kepengurusan baru federasi sepak bola di negaranya pada Desember 2008. Sanksi ini membuat klub asal Brunei DPMM, tidak bisa bermain di S-League Singapura.

Iran

FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Iran (IRIFF) pada 26 November 2006. Fifa menilai IRIFF tidak mengindahkan peraturan tentang tata cara pergantian kepemimpinan.Sanksi dijatuhkan setelah terpilihnya Mohammed Dadgan sebagai presiden IRIFF untuk kedua kalinya. Padahal, di bulan Agustus FIFA sudah memperingatkan IRIFF dengan memberi tenggat waktu hingga 15 November 2006 untuk melakukan pemilihan ulang.Setelah pemilihan ulang digelar, FIFA mencabut sanksi pada 17 Desember 2006.

Nigeria

Setelah Sekjen Federasi Sepakbola Nigeria (NFF) mundur atas intruksi Komisi Olahraga Nasional dan Menteri Olahraga setempat dengan tujuan untuk meniadakan mekanisme degradasi di Liga Nigeria.

FIFA menjatuhkan sanksi ke Nigeria pada 4 Oktober 2010 dengan melarang bermain di laga internasional. Sanksi diberikan, lagi-lagi karena soal campur tangan pemerintah. Namun, FIFA mencabut sanksi tersebut empat hari kemudian.

Ethiopia

FIFA menghukum Federasi Sepakbola Ethiopia (EFF) pada tahun 2008. Penyebabnya, FIFA menilai pemerintah telah campur tangan dalam proses pemecatan Presiden EFF. FIFA melarang Ethiopia bermain di semua kompetisi internasional.

Bahkan, Ethiopia sempat dikeluarkan dari ajang kualifikasi Piala Dunia 2010 meski telah melakoni empat pertandingan kualifikasi.Setelah Presiden EFF baru terpilih, melalui proses pemilihan yang diawasi FIFA dan Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), FIFA pun mencabut sanksi pada November 2008.