Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akibat Pergeseran Tanah, Dua Kampung di Lebak Minta Direlokasi

Akibat Pergeseran Tanah, Dua Kampung di Lebak Minta Direlokasi 104 Rumah Rusak Akibat Pergeseran Tanah di Lebak. ©2019 Merdeka.com/Dwi Prasetya

Merdeka.com - Pergerakan tanah terus terjadi setiap hari di Kampung Jampang Cikuning dan Kampung Jampang Neglasari Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga. Untuk itu warga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Lebak menyiapkan lahan relokasi. Pasalnya, dalam sehari keretakan tanah bertambah dua centimeter.

Pengulu Sardi (62) tokoh masyarakat setempat mengatakan, seluruh warga rela direlokasi dari tanah kelahiran ketimbang tinggal dalam rasa takut dan kekhawatiran. Pergerakan tanah ini satu arah ke sungai Cisimeut. Rumah-rumah yang dekat dengan sungai mengalami keretakan parah.

keretakan rumah milik warga bervariasi dari 5 sampai 50 cm. Bahkan, akibat pergeseran tanah ada keretakan di perkebunan warga ada bagian rumah ambles.

"Kita siap direlokasi daripada memakan korban jiwa ya kami siap direlokasi. Soalnya kalau tinggal di sini kami khawatir," kata Sardi kepada wartawan, Selasa (12/2).

Akibat bencana alam ini, seluruh kepala tidak bisa beraktivitas lantaran, khawatir terjadi sesuatu terhadap anak istrinya saat mereka meninggalkan rumah. Semenjak terjadinya pergerakan tanah, para warga tidak bisa tidur nyenyak dan harus ronda memantau pergerakan tanah.

"Tiap malam semuanya gak tidur, pintu gak pernah dikunci supaya ketika tanah bergeser bisa langsung lari menyelamatkan diri ke luar rumah," jelasnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan Ukat (63). Dia mengatakan, setiap turun hujan seluruh warga pergi ke luar rumah. Mereka berharap pemerintah segera melakukan tindakan supaya kekhawatiran dan ketakutan tidak berlarut-larut.

"Kalau sebagai masyarakat di sini itu mah terserah pemerintah. Pengen kita mah teliti dulu tanahnya," katanya.

Diketahui, akibat bencana alam pergeseran tanah tersebut sebanyak 104 rumah mengalami rusak dengan kategori berat dan ringan, empat diantaranya ambruk.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
Diduga Terdampak Pembangunan Tol Japek 2, Belasan Rumah Warga Bekasi Amblas
Diduga Terdampak Pembangunan Tol Japek 2, Belasan Rumah Warga Bekasi Amblas

Menurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.

Baca Selengkapnya
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan

Jalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit

Ada seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai

Bangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Pilu Rumah-Rumah di Demak Terdampak Abrasi, Saksi Bisu Bahaya Perubahan Iklim
FOTO: Potret Pilu Rumah-Rumah di Demak Terdampak Abrasi, Saksi Bisu Bahaya Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah membuat Dusun Rejosari Senik, yang dahulu dihuni 225 kepala keluarga (KK), kini ditinggalkan penduduknya.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam

Tidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.

Baca Selengkapnya
Momen Sedih Wanita Mudik untuk Jenguk Ayah yang Sakit Malah Kebanjiran, Sang Ayah Justru Minta Putrinya Kembali ke Perantauan
Momen Sedih Wanita Mudik untuk Jenguk Ayah yang Sakit Malah Kebanjiran, Sang Ayah Justru Minta Putrinya Kembali ke Perantauan

Tak peduli dengan kondisinya yang sakit, ayah wanita ini tetap tinggal di rumah yang dilanda banjir dan meminta putrinya untuk kembali ke perantauan.

Baca Selengkapnya
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut

Disaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.

Baca Selengkapnya
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian

Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.

Baca Selengkapnya
Dulunya Terdapat 35 Kepala Keluarga, Ini Kisah Kampung Mati Wonogiri
Dulunya Terdapat 35 Kepala Keluarga, Ini Kisah Kampung Mati Wonogiri

Warga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.

Baca Selengkapnya