Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aksi 'Anak Kombes' Diduga Pukuli Sesama Calon Taruna di PTIK Dipicu Candaan

Aksi 'Anak Kombes' Diduga Pukuli Sesama Calon Taruna di PTIK Dipicu Candaan ibu korban anak kombes. ©2022 Merdeka.com/ady anugrahadi

Merdeka.com - Polisi mengungkapkan, dugaan pemukulan terhadap remaja berinisial MFB (16) oleh pria diduga anak perwira menengah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) Polri berawal dari candaan. Pelaku dan korban sama-sama calon taruna yang ingin masuk Akpol.

Kasus ini dilaporkan oleh korban ke Polres Metro Jaksel pada Sabtu (12/11/2022) pagi. Korban MFB (16) mengaku jadi korban pemukulan dari ERB.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengakui antara korban dengan terduga pelaku pemukulan sama-sama peserta Bimbel persiapan masuk Akademi Kepolisian (Akpol).

"Jadi biasannya mereka juga adalah temen bercanda. Cuma waktu itu mungkin ada sesuatu sekiranya mungkin permasalahan, kemudian yaitu terjadi pemukulan," kata dia Nurma di Polres Metro Jaksel, Jumat (18/11).

Nurma menerangkan, pihaknya masih menggali motif pemukulan. Dugaan sementara, akibat bercanda masalah topi.

"Pemicu adalah mereka bercanda, kemudian topi yang dipakai masih ada di korban. Jadi itu saja pemicunya, jadi enggak terlalu bermasalah. Cuma ini kan anak kecil. Mungkin emosinya belum stabil," ujar dia.

Terkait informasi pelaku ERB yang mengaku-ngaku sebagai anak perwira menengah (pamen) Polri berpangkat Kombes, Nurma belum bisa menjawab.

"Jadi untuk itu nanti kita dalami, namun saat ini permasalahan ya begitu," ujar dia.

Sejauh ini, ada lima orang saksi yang telah diperiksa terdiri dari korban, ibunda korban, kakak korban, pelatih, dan asisten pelatih. Penyidik berencana menggadakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel) pada hari ini.

"Hari ini penyidik cek Tempat Kejadian Perkara. Kami kumpulkan apa-apa saja yang bisa menjadi barang bukti, kemudian kami mencari saksi lain selain lima orang yang sudah kami periksa," ujar dia.

Duduk Perkara Pemukulan

Yusnawati, ibunda MFB (16), remaja korban pemukulan yang mengaku ‘anak kombes’ RC (19) mengungkap hubungan anaknya dan pelaku. Antara pelaku dan korban sama-sama calon taruna yang ingin masuk Akpol.

Yusnawati bercerita, sehari sebelum kejadian, anaknya sempat bermain golf bersama dengan pelaku. Sehari sebelum kejadian penganiayaan mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Sabtu (12/11) lalu.

"Padahal malam sebelum itu, mereka masih main golf bersama teman-temannya," kata Yusnawati saat dihubungi, Rabu (16/11).

Yusnawati merasa heran atas apa yang dialami anaknya. Ketika melihat anaknya sudah babak belur setelah pulang Bimbel di PTIK.

"Dia duduk di depan saya lalu cerita, 'Ibu, saya dipukul orang.' Saya sampai histeris lihat muka dia, sudah babak belur. Saya tanya, dia bilang 'habis dipukul orang, salah pengertian'," kata dia sambil tirukan percakapan dengan sang anak.

Lalu dari pengakuan MFB, lanjut Yusnawati, diakui bahwa salah pengertian antara anaknya dengan pelaku terjadi saat kegiatan camping di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat. Dimana, Waktu itu, pelaku RC merasa kesal lantaran topi miliknya dipakai MFB dan rekan lainnya.

Namun, kekesalan RC hanya dilampiaskan ke MFB saja hingga berujung pemukulan yang mengakibatkan luka di beberapa bagian tubuh. Kejadian itu terjadi pada saat keduanya usai mengikuti kegiatan bimbel di PTIK.

"Padahal topi itu dipakai semua teman atau beberapa teman di camping. Saya bilang 'kok cuma kamu yang dipukul'. Dia hanya jawab tidak tahu," papar Yusnawati.

Bahkan akibat kejadian itu, Yusnawati mengatakan, anaknya trauma dan tidak berani melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Lantaran, pelaku merupakan anak perwira menengah kepolisian berdinas di Polda Kalimantan Utara.

"Masih trauma. Dia juga selalu ketakutan karena diancam mau dihabisin. Jadi waktu saya ajak bikin laporan dia tidak mau, katanya tidak usah. Katanya akan tetap kalah," sebut dia.

Yusnawati mengatakan, luka di bagian wajah anaknya saat ini telah mengering. Namun, anaknya masih sering mengeluh sakit pada bagian ulu hati akibat pukulan dan tendangan yang dilakukan pelaku.

"Kalau luka di muka sudah mengering. Kepalanya juga digebukin. Jadi dia masih merasa sakit di kepala, pusing gitu. Kan tanya ditonjok atau ditendang itu bagian ulu hatinya," beber dia.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bentrokan Warga Pecah, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara Kena Panah Tertancap di Kepala
Bentrokan Warga Pecah, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara Kena Panah Tertancap di Kepala

Bentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.

Baca Selengkapnya
Dua Remaja Putri yang Duel Gunakan Celurit di TPU Palembang Ditangkap
Dua Remaja Putri yang Duel Gunakan Celurit di TPU Palembang Ditangkap

Polisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Anak Pejabat Pangkalpinang Ungkap Pengeroyokan Diduga Anggota Intel TNI di Kelab Malam
Blak-blakan Anak Pejabat Pangkalpinang Ungkap Pengeroyokan Diduga Anggota Intel TNI di Kelab Malam

Penganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur saat Pesta Miras, Dua Pemuda di Konawe Selatan Bacok Polisi
Tak Terima Ditegur saat Pesta Miras, Dua Pemuda di Konawe Selatan Bacok Polisi

Tak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.

Baca Selengkapnya
Fakta Terbaru di Balik Kasus Perundungan di Cilacap, Dapat Sorotan Dunia
Fakta Terbaru di Balik Kasus Perundungan di Cilacap, Dapat Sorotan Dunia

Polisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal
Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal

Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.

Baca Selengkapnya
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah

Selain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.

Baca Selengkapnya
Ini Tampang ASN BNN Ngaku Kopassus yang Pukul Pria di Jalan Pakai Pistol
Ini Tampang ASN BNN Ngaku Kopassus yang Pukul Pria di Jalan Pakai Pistol

Viral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.

Baca Selengkapnya
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur

Akibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.

Baca Selengkapnya
2 Pelajar di Bogor Dibacok Saat Jalanan Macet, Begini Kronologinya
2 Pelajar di Bogor Dibacok Saat Jalanan Macet, Begini Kronologinya

Dua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Remaja Live Pukuli Korban, Sok-Sokan Ngaku Keponakan Mayor Jenderal TNI
VIDEO: Remaja Live Pukuli Korban, Sok-Sokan Ngaku Keponakan Mayor Jenderal TNI

Sekelompok remaja melakukan aksi perundungan sambil live TikTok

Baca Selengkapnya
Anggota Ormas Ribut Gara-Gara Beda Dukungan di Pilkada, 1 Polisi Kena Tusuk
Anggota Ormas Ribut Gara-Gara Beda Dukungan di Pilkada, 1 Polisi Kena Tusuk

Dua kelompok dalam satu organisasi kemasyarakatan terlibat keributan karena beda dukungan di Pilkada Palembang.

Baca Selengkapnya