Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aksi Anggota Banser Riyanto 22 Tahun Lalu Tularkan Semangat Toleransi hingga Kini

Aksi Anggota Banser Riyanto 22 Tahun Lalu Tularkan Semangat Toleransi hingga Kini riyanto banser. ©2022 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Aksi heroik Riyanto akan dikenang sepanjang waktu. Anggota Banser NU itu rela menahan bom saat mengamankan malam Natal 24 Desember 2000 lalu.

Kisah Riyanto menginspirasi Fajar Hasan, koordinator lapangan (korlap) Banser yang bertugas menjaga perayaan Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat. Aksi heroik Riyanto yang sudah hampir 22 tahun itu sempat terucap dari mulut pria yang sudah tak lagi muda.

"Saya kalau dari Banser dari tahun 2000 juga ikut ya, dari saya sekolah sudah masuk Banser. Pas ada bom (kejadian Riyanto) juga saya sudah ikut jaga Katedral," ucap Fajar saat ditemui ketika bertugas berjaga di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12).

Meski terlihat sudah lama dan setiap tahun turut terlibat dalam pengamanan Ibadah Malam Natal, namun tak terlihat raut bosan di wajah Fajar yang memimpin 15 personel Banser untuk mengamankan ibadah para jemaat.

Terlihat, Fajar yang cukup sigap mengarahkan kendaraan di luar agar membantu mengurai kemacetan di sekitar pintu masuk. Dengan seragam loreng khas Banser, ia tak kalah gagah saat bersanding bersama Personel TNI dan Polri yang juga mengamankan prosesi ibadah malam Natal.

"Iya betul panggilan hati juga, karena sesuai dengan Banser yang selalu siap membantu. Ada slogannya, ada masyarakat yang kesusahan, kita siap," ucapnya.

banser jaga malam natal©2022 Merdeka.com/bachtiar

Fajar menilai, kehadiran Banser dalam acara ibadah umat beragama, seperti Malam Natal kali ini sebagai bentuk toleransi umat. Aksi teror yang menimpa Riyanto kala itu adalah bentuk intoleran dari kaum radikal.

"Iya kalau saya pribadi, melihatnya itu sebagai bentuk toleransi. Jadi kita ikut mengamankan umat beragama juga. Kalau yang ngebom kan itu kaum radikal. Tapi memang kita sudah biasa mengamankan pengawalan kaya gini," jelasnya.

Dalam benak Fajar, aksi Riyanto saat itu telah menjadi semangat bagiannya dalam menjalankan tugas yang telah diamahkan kepada setiap personel Banser. Meski bisa berisiko nyawa taruhannya, seperti teror bom yang terjadi saat perayaan malam Natal di Gereja Eben Haezar Mojokerto, Jawa Timur.

"Kita memang instruksi dari Anshor memang dari dulu ikut. sebagai ormas yang dibentuk untuk bertoleransi," tambah dia.

Senada dengan Fajar, Arif Hariyanto yang menjaga pengamanan Ibadah Natal di Gereja GPIB Immanuel di Jalan Medan Merdeka Timur, merasa jika kehadirannya di tengah umat kristiani adalah bentuk toleransi umat beragama.

"Iya betul, kan dari NU agamanya kan tidak fanatik dengan radikalisme jadi kita ini sebagai wujud bertoleransi dengan agama lain," ucapnya.

Bersama 10 rekan lainnya, Arif merasa bersyukur bisa menjadi bagian personel Banser yang mengamankan Ibadah Malam Natal. Sebagai wujud merajut rasa toleransi umat beragama.

"Siap betul. Ikut pengamanan agar menjaga lebih aman ibadahnya. Saya sangat bersyukur bisa bergabung pengamanan ini bersama TNI dan Polri," kata dia.

Aksi Heroik Riyanto

Bom meledak pada malam Natal 24 Desember 2000 di Gereja Eben Haezer, Jalan RA Kartini, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

Saat kejadian, sebagian besar jemaat sudah meninggalkan gereja usai kebaktian Natal. Dalam peristiwa tersebut, satu anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kota Mojokerto, Riyanto, menjadi korban.

Riyanto kala itu tengah melaksanakan tugas organisasi untuk turut membantu aparat keamanan melakukan penjagaan malam Natal di Gereja Eben Haezer.

Riyanto menjadi korban setelah membawa lari sebuah tas yang berisikan bom. Dia membawa tas berisi bom itu untuk menjauh dari lokasi gereja. Bom meledak dan Riyanto meninggal dengan kondisi yang mengenaskan. Nama Riyanto kini dikenang sebagai nama jalan di Mojokerto.

Kehadiran Banser Disambut Jemaat

Sementara itu kehadiran Anggota Banser seperti Hajar dan Arif, ternyata sangat disambut para jemaat. Sebagaimana diakui Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral Susyana Suwadie. Peran Banser untuk mengamankan situasi di sekitar Gereja Katedral Jakarta sangat disambut baik.

"Teman-teman dari ormas itu semua juga hadir termasuk dari Banser yang mencoba untuk membantu keamanan di seputar Gereja Katedral supaya berjalan dengan lancar," ucap Susy di Gereja Katedral Jakarta.

Pihak Gereja Katedral, kata Susy, sangat berterima kasih atas dukungan para Banser yang sudah bersedia mengamankan ibadah Natal.

Tak lupa Susy juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Masjid Istiqlal karena sudah menunjang ketersedian lahan parkir bagi para jemaah gereja.

"Kami Gereja Katedral mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan dari teman-teman Banser dan ormas lainnya dan juga dari pihak dari jajaran petugas Polri, TNI dan Satpol PP dan tidak ketinggalan badan pengelola Masjid Istiqlal," sambungnya.

Kapolri Gandeng Banser

Sebelumnya, Polri menggandeng Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) hingga Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) untuk membantu pengamanan ibadah Natal 2022. Tugasnya untuk mengamankan tempat ibadah selama Natal.

"Dalam pelaksanaan pengamanan tempat-tempat ibadah, kami bekerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, dan juga organisasi masyarakat dalam hal ini dari Banser, Kokam, Ansor, dan ormas yang ada di wilayah masing-masing," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Istana Jakarta, Senin (19/12)

Dia bilang, kerjasama Polri dengan organisasi keagamaan dalam pengamanan Natal merupakan bentuk toleransi.

"Ini menunjukkan bagian dari proses toleransi yang sangat baik yang ada di Indonesia," ujarnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom

Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.

Baca Selengkapnya
Dua Jenderal Polisi Peraih Adhi Makayasa Duduk Sebelahan, Sama-Sama Pernah Lumpuhkan Teroris
Dua Jenderal Polisi Peraih Adhi Makayasa Duduk Sebelahan, Sama-Sama Pernah Lumpuhkan Teroris

Tito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.

Baca Selengkapnya
Aksi Heroik Siswa SMA di Gorontalo Panjat Tiang Demi Merah Putih Berkibar
Aksi Heroik Siswa SMA di Gorontalo Panjat Tiang Demi Merah Putih Berkibar

Riski naik tiang bendera setinggi 14 meter tanpa rasa ragu.

Baca Selengkapnya
Sosok Zani Abdillah, Petugas Sound System Pemanjat Tiang Bendera Perbaiki Tali Pengait Lepas saat Upacara HUT RI
Sosok Zani Abdillah, Petugas Sound System Pemanjat Tiang Bendera Perbaiki Tali Pengait Lepas saat Upacara HUT RI

Meski angin bertiup cukup kencang pagi itu, Zani tanpa ragu merayapi tiang bendera untuk bisa sampai ke puncak.

Baca Selengkapnya
Kisah Perjuangan Radin Intan II, Pahlawan Nasional Kebanggaan Masyarakat Lampung
Kisah Perjuangan Radin Intan II, Pahlawan Nasional Kebanggaan Masyarakat Lampung

Ketika melawan Belanda, Radin Intan II dikenal sebagai sosok pemimpin panglima perang di usianya yang masih 16 tahun.

Baca Selengkapnya
Peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa, Pj Gubernur Bahtiar: Bukti Orang Sulsel Setia pada NKRI
Peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa, Pj Gubernur Bahtiar: Bukti Orang Sulsel Setia pada NKRI

Hari Korban 40 Ribu Jiwa kembali diperingati di Monumen Korban 40 Ribu Jiwa, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya
Viral Aksi Heroik Polisi Pontianak Ganjal Bus Mundur dengan Motornya, Banjir Pujian
Viral Aksi Heroik Polisi Pontianak Ganjal Bus Mundur dengan Motornya, Banjir Pujian

Relakan motor jadi ganjal bus yang mundur untuk lindungi masyarakat, aksi polisi di Pontianak ini banjir pujian.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya
Pensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Pelihara Bersama Semangat Juang Pahlawan
Said Abdullah: Pelihara Bersama Semangat Juang Pahlawan

Said mengingat lagi pada 10 November 1945 lalu yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya menjadi puncak perlawanan rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Punya Julukan Singa dari Jawa Barat, Begini Kisah K.H Abbas Abdul Jamil yang Semangat Melawan Belanda
Punya Julukan Singa dari Jawa Barat, Begini Kisah K.H Abbas Abdul Jamil yang Semangat Melawan Belanda

Salah satu rekam jejak K.H Abbas terlihat saat melawan penjajah dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Baca Selengkapnya
22 Oktober Peringati Hari Santri Nasional, Ini Sejarah Pencetusannya
22 Oktober Peringati Hari Santri Nasional, Ini Sejarah Pencetusannya

Hari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Aksi Heroik Polisi Panjat Tiang Bendera 7 Meter & Terombang-Ambing Ditiup Angin Demi Sang Merah Putih
Aksi Heroik Polisi Panjat Tiang Bendera 7 Meter & Terombang-Ambing Ditiup Angin Demi Sang Merah Putih

Polisi itu berhasil meraih ujung tali yang terlepas dan membawanya turun sehingga upacara akhirnya bisa dilanjutkan.

Baca Selengkapnya