Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aksi Benny Moerdani bubarkan tawuran maut Kopassus Vs Marinir

Aksi Benny Moerdani bubarkan tawuran maut Kopassus Vs Marinir Benny Moerdani. cdn.radionetherlands.nl

Merdeka.com - Sejumlah personel Kopassus TNI AD dan TNI AU tawuran hingga makan korban. Aksi mereka dipicu hal sepele di tempat Karaoke. Tawuran antar aparat memang masih marak terjadi. Ternyata bukan sekarang saja, kelakuan ini sudah terjadi puluhan tahun ke belakang.

Dulu tahun 1964, Jakarta mencekam. Puluhan anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD sekarang menjadi Kopassus) tawuran dengan anggota Korps Komando Operasi (KKO sekarang disebut Marinir). Bukan hanya pakai sangkur, mereka semua menggunakan senapan serbu AK-47. Ada beberapa yang menyandang bazooka dan siap menembak. Kawasan Kwini hingga Senen, Jakarta Pusat tak ubahnya seperti medan pertempuran.

Saat itu Komandan Batalyon I RPKAD Mayor Benny Moerdani baru pulang main tenis dari Senayan. Begitu sampai di dekat Markas Kopassus dia heran melihat konvoi truk RPKAD penuh sesak. Tapi tidak ada yang menggunakan seragam. Benny melihat mereka berasal dari Batalyon II RPKAD. Karena bukan anak buahnya, Benny kurang tertarik untuk mencari tahu.

Benny baru sadar setelah mau masuk asrama. Petugas piket berteriak panik. "Pak, anak-anak keluar semua. Anak-anak Batalyon II keluar semua," teriaknya.

Sadar ada yang tidak beres, Benny langsung putar haluan. Dia berusaha mengejar konvoi truk itu. Benar saja, di sepanjang jalan masyarakat tampak panik. Di Jatinegara dan Kramat, suasana mencekam. Truk RPKAD berhenti di Kramat Raya sementara dengan gaya siap bertempur para penumpangnya berlarian menuju Simpang Lima Senen.

"Kacau, Pak. RPKAD gontok-gontokan dengan KKO," ujar seorang warga yang berkerumun dengan panik.Benny mendapat informasi banyak korban jatuh. Dia menuju Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Di sana dia melihat korban jatuh di kedua pihak. Selain beberapa KKO dan RPKAD, beberapa warga sipil juga tewas.

"Saya tengok ke ruang perawatan. Kira-kira ada tiga RPKAD dan 10 KKO ngglethak. Terbaring berlumuran darah dikerumuni para petugas kesehatan," ujar Benny seperti ditulis Julius Pour dalam buku Benny Tragedi Seorang Loyalis terbitan Kata.

Benny mendapat informasi, ternyata penyebab bentrok berdarah itu cuma masalah sepele. Pagi harinya Tjakrabirawa eks KKO dan RPKAD sedang berlatih baris berbaris di Lapangan Banteng. Setelah latihan, anggota RPKAD belajar menyetir mobil. Entah siapa yang memulai tiba-tiba kedua satuan elite ini saling ejek. Lalu berkembang jadi perkelahian. Karena dekat dengan markas Marinir, RPKAD kalah jumlah. Mereka lalu mengontak kawan-kawan mereka di Markas RPKAD Cijantung.

Tanpa ragu dan takut Benny kemudian menuju asrama KKO Kwini. Benny sadar masalah ini harus segera diselesaikan. Benny tidak bawa senjata dan berseragam. Dia hanya mengenakan kaos dan celana pendek sehabis main tenis.

Di pos jaga dia melihat puluhan Tjakrabirawa eks KKO siap tempur dengan senjata terkokang. Seorang anggota KKO itu ternyata anak buah Benny saat operasi militer di Irian dulu. Tentu prajurit itu ingat Benny, komandan Gerilya se-Irian. Benny minta prajurit itu memanggil komandannya. Tak lama munculah Mayor KKO Saminu, Komandan Batalyon II Resimen Tjakrabirawa. Kebetulan Saminu adalah teman akrab Benny sejak dulu.

"Waduh, Ben! Bagaimana ini? Kok malah jadi seperti ini?" keluh Saminu.

"Sudahlah. Jaga pasukanmu, jangan keluar asrama. Saya akan tertibkan anak-anak yang di sana. Kalau kamu diserang silakan saja, mau nembak atau apa. Terserah. Tapi saya minta jangan ada anggotamu yang keluar asrama," ujar Benny.

Saminu menyetujui usul ini. Dia memerintahkan anak buahnya tetap di asrama.

Ternyata di kubu RPKAD, malah beredar kabar Benny ditangkap KKO. Mereka segera bergerak cepat, menduduki asrama perawat putri RSPAD. Dari atas asrama perawat, mereka sudah siap menembakkan bazooka ke arah markas KKO.

Suasana tegang. Satuan elit baret merah itu sudah siap menembak. Anehnya tidak ada KKO yang keluar.

Tiba-tiba malah Benny yang muncul. Benny berteriak pada prajurit-prajurit itu. "Sudah, sudah. Pulang kalian semua," teriak Benny. RPKAD ini kebingungan. Loh kok ada Pak Benny? Pikir mereka. Walau bingung, mereka menurut.

Anggota yang kebingungan segera didorong Benny masuk ke dalam truk. Benny memerintahkan mereka segera kembali ke Cijantung.

Warga yang berkerumun bingung, siapa pria bercelana pendek yang berani menghentikan bentrok berdarah ini. Bahkan berani teriak-teriak menyuruh semua anggota RPKAD naik truk.

Belakangan Benny dan Saminu serta komandan satuan lainnya dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kabar soal keberanian Benny, sampai pula ke telinga Presiden Soekarno. Dia meminta Benny bergabung menjadi Komandan Tjakrabirawa, alias Paspampres. Benny yang masih ingin berkarir di pasukan, menolaknya. Akhirnya malah Mayor Untung yang menjadi Tjakrabirawa. Kelak Untung pula yang menjadi komandan Gerakan 30 September. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Mencekam Brimob & TNI Baku Tembak dengan KKB OPM Papua, Desingan Peluru Terus Berbunyi
Momen Mencekam Brimob & TNI Baku Tembak dengan KKB OPM Papua, Desingan Peluru Terus Berbunyi

Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.

Baca Selengkapnya
Marinir Belanda Kesal, Jaket Perwira Kopassus Dijadikan Sasaran Lempar Pisau
Marinir Belanda Kesal, Jaket Perwira Kopassus Dijadikan Sasaran Lempar Pisau

Kesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.

Baca Selengkapnya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Bentrok Dengan Pengiring Jenazah di Manado Akibat Suara Bising Knalpot, Begini Kronologinya
Anggota TNI Bentrok Dengan Pengiring Jenazah di Manado Akibat Suara Bising Knalpot, Begini Kronologinya

Viral prajurit TNI Bentrok dengan pengiring jenazah di Manado

Baca Selengkapnya
TNI dan Polri Tembak Mati Anggota KKB di Teluk Bintuni
TNI dan Polri Tembak Mati Anggota KKB di Teluk Bintuni

Pasukan TNI-Polri melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap DPO KKB dimulai sejak 15 Desember 2024.

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta di Balik Penganiayaan Anggota TNI terhadap Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Fakta-Fakta di Balik Penganiayaan Anggota TNI terhadap Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Aksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.

Baca Selengkapnya
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas

Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Enam Anggota TNI Ditetapkan jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud
Enam Anggota TNI Ditetapkan jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud

Denpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Baca Selengkapnya
Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB
Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB

Bayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.

Baca Selengkapnya
Sebelum Dikeroyok TNI, Relawan Ganjar di Boyolali Geber-Geber Pakai Knalpot Brong Sejak Pagi
Sebelum Dikeroyok TNI, Relawan Ganjar di Boyolali Geber-Geber Pakai Knalpot Brong Sejak Pagi

Para relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Turun Langsung ke Garis Depan Operasi, 2 Jenderal TNI-Polri Terabas Hutan, Sungai & Bukit Sambil Tenteng Senjata
Turun Langsung ke Garis Depan Operasi, 2 Jenderal TNI-Polri Terabas Hutan, Sungai & Bukit Sambil Tenteng Senjata

Dua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.

Baca Selengkapnya