Aksi Blokade Buruh Selama 2 Hari Nyaris Lumpuhkan Aktivitas Bongkar Muat di Berau
Merdeka.com - Puluhan buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Berau, Kalimantan Timur memblokade aktivitas kantor unit penyelenggara pelabuhan (KUPP) Tanjung Redeb sejak Kamis (27/6). Aksi menuntut pekerjaan bongkar muat itu akhirnya bubar setelah polisi mengultimatum 1x24 jam agara mereka segera membubarkan diri.
"Sudah bubar sejak sebelum Salat Jumat tadi. Saya sampaikan kepada delapan perwakilan mereka, segera mengosongkan areal pelabuhan sebagai objek vital, akhirnya mereka kooperatif," kata Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (28/6).
Menurut Sigit, aksi para TKBM ini merupakan masalah lama, menuntut dipekerjakan sebagai tenaga bongkar muat di tengah laut, yang saat ini dikerjakan oleh koperasi yang sudah ditunjuk.
-
Kapan buruh mogok kerja? Mogok Nasional Awalan dilakukan di sejumlah daerah. Diantaranya, di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kep. Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, NTT dan Papua.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan demo buruh terjadi? Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menerangkan, pada 14.31 Wib, polisi mendapat laporan massa buruh berdemontrasi di jalan arteri tepatnya sekitar exit tol Cikarang.
-
Kenapa Bulog pecat oknum buruh? 'Mengenai oknum buruh dalam video yang sedang banyak beredar tersebut merupakan tenaga harian lepas di gudang bukan karyawan BULOG, dan per hari ini buruh tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi di Gudang.''Kemudian Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sebagai penanggungjawab kegiatan di Gudang kejadian sudah diberikan SP dan dimutasi', jelas Tomi.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
"Mereka (buruh TKBM) tidak sabar, karena dari Kepolisian, telah mengarahkan kepada pihak terkait baik itu KUPP, Disperindagkop dan Disnaker. Tuntutan mereka masih diproses," ujar Sigit.
"Jadi aksi mereka ini kami klarifikasi, bukan blokade aktivitas bongkar muat pelabuhan. Tapi kantor KUPP yang memang berada di dalam areal pelabuhan. Aktivitas pelabuhan sekarang kembali normal," tambah Sigit.
Kepala KUPP Kelas II Tanjung Redeb Hery Suryanto mengatatakan, aksi buruh TKBM selama 2 hari ini, nyaris melumpuhkan aktivitas kantor KUPP dan Bea Cukai. "Sekarang aksinya sudah selesai. Menggangu sekali, 2 hari ini tidak bisa kerja. Penyampaian dari Bea Cukai, kalau tidak dikosongkan dari aksi, mereka akan pindahkan layanan kepabeanan ke Tarakan," kata Hery.
Hery membenarkan, bahwa tuntutan yang disuarakan buruh TKBM merupakan persoalan lama 8-9 bulan lalu. Mereka meminta komposisi 60 persen bongkar muat ditangani TKBM. Tetapi seiring waktu, keluar aturan PM 152 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang dari dan ke Kapal. "Jadi tidak ada jasa (pekerjaan bongkar muat), ya tidak ada yang bisa dibayar," ungkap Hery.
Sekadar diketahui, berkurangnya penggunaan tenaga buruh TKBM untuk aktivitas bongkar muat di tengah laut, menyusul penggunaan teknologi mesin bongkar muat batubara tipe gear vessel, yang digunakan di pelabuhan di Berau.
Sementara, Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Berau, Rizal Juniar kepada wartawan mengatakan, misalnya, mayoritas pembeli batu bara Berau memilih memanfaatkan sistem berbasis mesin. Namun pada praktiknya, koperasi tetap menagih fee jasa bongkar muat, meskipun tidak menggunakan jasa layanan pemuatan bongkar muat.
"Biaya bongkar muat tenaga orang dipaksa harus dibayar. Sehingga pengguna jasa akhirnya membayar dua kali, yakni biaya alat bongkar muat (penggunaan mesin) dan upah buruh," kata Rizal. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo buruh di Cibitung menyebabkan jalan arteri dari arah Jakarta ke Cikampek dan sebaliknya lumpuh total. Kemacetan mengular berkilo-kilometer.
Baca SelengkapnyaMereka menggelar demontrasi menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
Baca SelengkapnyaBanyak pengendara terjebak kemacetan tersebut dalam waktu cukup lama.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka meminta pemerintah mencabut Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja beserta PP Turunannya.
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaMereka disebut telah memblokir jalan perusahaan yang mengganggu aktivitas
Baca SelengkapnyaMereka menuntut akses menuju tambang yang sebelumnya ditutup agar kembali dibuka baik dari jalur darat maupun Sungai Batanghari Jambi.
Baca SelengkapnyaAksi dilakukan sebagai penolakan peraturan yang ditetapkan oleh pihak ASDP tentang larangan pengurus untuk memasuki area dermaga.
Baca SelengkapnyaTol Jakarta-Cikampek KM24 di wilayah Cibitung, Kabupaten Bekasi sempat ditutup polisi untuk memberi jalan anggota Brimob menuju lokasi demo buruh.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut
Baca SelengkapnyaSituasi telrihat masih kondusif. Massa buruh hanya duduk sambil mendengarkan orasi politik dari mobil pikap komando.
Baca Selengkapnya