Aksi brutal siswa SD aniaya temannya juga terjadi di Temanggung
Merdeka.com - Selain kasus kekerasan oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang dilakukan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, aksi serupa juga terjadi di salah satu SD Negeri Pringsurat 1 di Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Aksi brutal yang dilakukan oleh beberapa siswa itu menimpa Joan Choirulli Syandy (10) yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Wasiyanto (35) dan Rondiyah (34) warga Desa Krajan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Aksi kekerasan anak SD itu terjadi pada Maret lalu.
Berdasarkan video yang diperoleh merdeka.com, dalam video yang berdurasi 2 menit 29 detik yang direkam oleh handphone teman korban itu korban Choirul awalnya berada di dalam kelas dipukuli menggunakan sapu pada bagian kepala dan lengan korban yang berupaya menghalau pukulan sapu. Meski dalam kondisi sudah menangis keras sambil memegangi tangan kanannya yang sakit, beberapa rekan-rekan korban yang saat kejadian menggunakan seragam pramuka itu tetap berupaya melakukan pemukulan dengan sapu bertubi-tubi sambil diteriaki oleh teman-temanya.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa karyawan menangis? Menangis Salah satu karyawannya juga tampak menangis sambil menutup wajahnya. Atasannya juga tampak menenangkan di sampingnya.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang nangis? Sesuai dugaan Mulan, momen pamitan ini diwarnai dengan tangis haru. Meskipun kepindahan sekolah sudah disetujui Muhammad Ali, dia tetap merasa sedih harus meninggalkan sekolah yang telah menjadi tempat belajarnya sejak tahun lalu.
"Gebuki meneh-gebuki meneh!" teriak salah satu temanya.
Tidak hanya berhenti sampai di situ, korban Choirul bahkan diseret sekitar 4-5 temannya keluar dari ruangan kelas. Sampai di depan kelas, korban dikeroyok kembali, dijambak bahkan ditendang oleh beberapa teman-temanya secara bergantian. Korban kemudian ditarik kedua tangan kanan kirinya sambil dijambak atau ditarik-tarik rambutnya.
"Uwis he, uwis he, uwis he...," teriak salah seorang temanya lain.
Meski ada beberapa temannya berupaya melerai namun aksi brutal beberapa siswa itu tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Korban Choirul malah semakin mendapatkan penyiksaan semakin sadis. Begitu jatuh, korban diseret masuk ke kelas dalam keadaan terlentang di bawah tanah. Korban diseret masuk hingga terbentur pintu sampai pintu dalam kondisi setengah tertutup.
Meski selama pengeroyokan menimpa, korban Choirul menangis namun beberapa temannya tidak berhenti memukuli, menarik, menjambak rambut korban dan menyeret dengan menarik kaki korban ke dalam kelas. Aksi itupun akhirnya berakhir dengan korban setelah masuk kelas dengan diseret ditutup pintunya oleh teman-temannya dari luar kelas dan ditinggal pergi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca Selengkapnya