Aksi brutal TNI AD sampai bobol gudang senjata buat serang Brimo
Merdeka.com - Anggota TNI AD Yonif 134/Tuah Sakti bentrok dengan Brimob Polda Kepri. Markas Brimob diberondong tembakan oleh para tentara, Rabu (19/11) malam.
Bentrok di antara dua institusi tersebut mengakibatkan satu anggota TNI tewas dan satu warga sipil terluka. Seorang anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, yang tewas setelah menyerang markas Brimob Polda Kepri di Tembesi bersama regunya diketahui bernama JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara.
Sebelum menyerang Brimob, tentara-tentara membobol gudang senjata di Yonif 134 Tuah Sakti di Batam, Kepulauan Riau. Setelah anggota TNI itu mendapatkan senjata, mereka kemudian menembakkan ke segala arah.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Siapa yang tewas dalam kontak senjata? 'Adapun identitas KKB yang tewas yakni, Oni Kobagau, Jaringan Belau, Agustia, dan Ones,' tutur Faizal kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
Aksi brutal antara TNI AD dengan Brimob Polri itu tentu menambah rentetan kelam dan membuat miris semua orang. Idealnya, kedua institusi tersebut menjaga keamanan dan ketentraman bagi masyarakat, namun justru yang terjadi sebaliknya.
Berikut reaksi terkait aksi brutal TNI AD sampai gudang senjata buat serang Brimob:
Presiden Jokowi pantau bentrok TNI vs Polri hingga dini hari
Presiden Joko Widodo sepanjang malam terus memantau bentrokan antara TNI dengan Brimob di Batam. Hingga pukul 01.30 WIB dini hari, Jokowi terus mengikuti perkembangan dan mengawasi bentrok kedua institusi itu."Dipantau terus oleh presiden setahu saya interaksi kami sampai jam 01.30 WIB," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (20/11).Selain itu, Presiden Jokowi juga langsung menelepon Wakil Gubernur Kepri Suryo Respitiono. Yang mana diketahui Suryo sempat terjebak beberapa jam di lokasi kejadian."Presiden juga langsung telepon dengan Pak Suryo (wagub yang berusaha memediasi dan memberikan dukungan)," ujarnya.
Kepala Staf TNI AD mengaku malu
Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan senjata yang dibekalkan kepada anggota TNI sesungguhnya bukan untuk menembak petugas lain. Namun untuk mempertahankan negara dari serangan musuh."Kalian (TNI AD) dilengkapi dengan senjata untuk musuh negara. Bukan siapa-siapa. Yang melanggar pasti akan kena sanksi hukum hingga pemecatan," kata Gatot, Kamis (20/11).Sebelum menyerang Brimob, tentara-tentara membobol gudang senjata di Yonif 134 Tuah Sakti di Batam, Kepulauan Riau. Setelah anggota TNI itu mendapatkan senjata, mereka kemudian kembali menyambangi markas Brimob dan menembakkan ke segala arah."Semalam (Kamis dinihari), semua sudah dikumpulkan. Ada tiga senjata yang belum dikembalikan ke markas, namun pagi tadi semua sudah lengkap. Kami tegaskan jika tidak dikembalikan dianggap pencurian senjata," jelasnya.
Ketua DPR perintahkan Komisi III langsung terbang ke Batam
Ketua DPR Setya Novanto mengaku prihatin dengan bentrok yang terjadi antara TNI dan Polri di Batam. Dia langsung menginstruksikan agar Komisi III DPR yang membidangi hukum turun ke lapangan untuk meninjau insiden tersebut."Saya sangat prihatin dengan adanya bentrokan di Batam. Saya mengharapkan ini bisa selesai secara kondusif," kata Setya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/11).Setya meminta agar Kapolri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Moeldoko turun langsung ke lapangan guna melerai konflik tersebut. Selain itu, Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin diminta segera terbang ke Batam untuk memantau kasus tersebut."Saya langsung menelepon Pak Aziz untuk langsung ke TKP, untuk mengecek kondisi di sana," tegasnya.
Menkum HAM minta personel terlibat bentrok dipindah dari Batam
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly turut angkat bicara terkait bentrok yang terjadi antara anggota Polri dan TNI di Batam, Kepulauan Riau. Dia meminta agar personel yang terlibat bentrok dipindah penugasan dari Batam."Ini sudah peristiwa yang ketiga, harus ambil langkah. Pindahkan saja ke tempat lain yang berjauhan," ujar Yasonna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/11).Yasonna mengaku tak tahu apa yang menjadi pemicu konflik tersebut. Namun dia menduga ada kecemburuan atau kesalahpahaman di balik bentrok yang menewaskan satu anggota TNI itu."Jujur saja bisa terjadi kecemburuan, kesalahpahaman. Kadang polisi tugas, terus ada TNI esprit de corps. Pembinaan mental dan pemahaman TNI dan Polri di UUD alat negara. Sesama alat negara jangan saling berkonflik," pungkasnya.
Anggota yang terlibat bentrok Batam akan dihukum
Satu anggota TNI tewas dan satu warga sipil terluka dalam bentrok antara TNI AD dengan Brimob Polda Kepri. Sekretaris Dinas Penerangan Angkatan Darat (Sesdispenad) Kolonel Kriswasana menegaskan, seluruh anggota TNI-Polri yang terlibat dalam bentrokan di Batam, akan diberikan sanksi sesuai proses hukum yang berlaku."Tidak hanya empat orang yang memiliki masalah yang dihukum, tetapi semua yang terlibat diproses. Walaupun yang bermasalah hanya empat orang, tapi kalau yang lain ikut-ikutan kan itu juga diproses," tegas Sesdispenad Kolonel Kriswasana, Jakarta, Kamis (20/11).Dia mengatakan bentrokan antara anggota Yonif 134/Tuah Sakti dengan anggota Brimob di Batam dipicu percekcokan karena saling tatap yang melibatkan empat anggota."Nanti akan diadakan penyelidikan bersama, sampai sejauh mana kejadian ini," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaBentrok bermula dari teguran prajurit TNI kepada anggota Brimob di lokasi
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca Selengkapnya