Aksi curanmor Aidin diduga untuk pendanaan aksi terorisme
Merdeka.com - Aidin Suryana alias Aji alias Abu Zulyan mendadak muncul dalam daftar nama terduga teroris yang ditangkap di Malang, Jawa Timur. Wajahnya tiba-tiba berada di antara lima terduga teroris lain yang digelandang masuk mobil.
Saat itu para terduga teroris dipindahkan dari Markas Detasemen B Pelopor Brimob Polda Jawa Timur di Ampeldento, Pakis, Kabupaten Malang ke Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Kemunculan Aidin mengundang pertanyaan para jurnalis.
Jumlah terduga teroris yang ditangkap sebanyak 5 orang sebagaimana ditegaskan oleh Kapolres Malang, AKBP Yudho Nugroho saat memimpin penggeledahan di rumah salah satu terduga teroris, Sabtu (20/2).
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Kenapa Aiman dipanggil Polda? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Aidin disebut sebagai bagian dari Fais, yakni istilah pencarian dana untuk mendukung 'perjuangan'. Upaya pencarian dana dihalalkan berbagai cara, termasuk merampok dan lain sebagainya untuk kepentingan jihad.
Aidin sendiri merupakan tahanan Polresta Malang dalam kasus curanmor di puluhan TKP. Dia tercatat sebagai warga Jalan Rawamukia RT 03/RW 01, Kelurahan Mustika Jaya, Bekasi. Dia tinggal di rumah kos di Jalan Margo Basuki Gang II, Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
"Silakan ditanyakan (kasusnya) ke Polresta Malang, tapi kalau TKP Kabupaten Malang masih belum dihitung," kata Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro, Minggu (21/2).
Sementara itu, dari proses penggeledahan 4 rumah terduga teroris ditemukan 8 sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat. Tiga sepeda motor ditemukan di rumah Bandrodin alias Nazarudin Muhtar (44) di Jalan Kamboja, Perumahan Greenhills Residence Blok I Nomor 43, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso.
Sementara dua sepeda motor ditemukan di kediaman Achmad Ridho Widjaya (40) di Perumahan Griya Permata Alam (GPA) Blok JM-7, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso. Sedangkan dua motor ditemukan dari rumah kontrakan Rudi Hadianto (40) di RT 01 RW 04 Dusun Kedawung, Desa Ngijo.
Satu sepeda motor jenis trail juga ditemukan di rumah Muhammad Romly di Jetis, Mulyoagung, Dau. Semua sepeda motor tersebut disita dan akan dikembalikan karena tidak bisa menujukkan surat-surat kepemilikan.
"Sepeda motor menjadi barang bukti karena hingga kini tidak bisa menunjukkan STNK dan kelengkapan lainnya," katanya.
Jenis motor yang diamankan diantaranya Yamaha Jupiter, Suzuki Spin, Honda Kharisma, Vespa dan Motor Trail. Motor tersebut berplat N (Malang), DA (Yogjakarta), M (Madura). Selain itu juga ditemukan beberapa plat nomor yang ikut disita. Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun Merdeka.com di lapangan, Aidin terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor sebanya 34 TKP. Sekitar 20 TKP berada di Kota Malang.
Hari ini, enam terduga teroris dibawa ke Jakarta dengan sebuah minibus berwarna silver. Pengawalan oleh Detasemen Khusus 88 (Densun 88) sangat ketat. Mereka mengenakan baju tahanan warna oranye dengan tangan dan kaki terborgol. Mata masing-masing dari mereka juga ditutup lakban.
Para terduga teroris itu terdiri dari Bandrodin alias Nazarudin Muhtar (44), Achmad Ridho Widjaya (40), Romli (44), Rudi Hadianto (40), Handoko (29), Aidin Suryana alias Abu Zilan.
Kuat dugaan kejahatan yang dilakukan Aidin untuk penggalian dana. Hasil kejahatan curanmor disetor untuk aktivitas terorisme dan radikalisme. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengiriman dana memakai cryptocurrency ke Suriah, berkaitan dengan kelompok teroris AD
Baca SelengkapnyaSerda Adan menjual tiga nama yang disebutnya sebagai perwira TNI AL untuk memuluskan tindak kejahatannya.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaDirinya kenal dengan Serda Adan saat masih sekolah di pesantren pada 2012 silam.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaYLK berupaya menghilangkan jejak, namun pergerakannya berhasil diketahui oleh Tim Densus 88 yang akhirnya ditangkap pada Rabu (21/8) lalu
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaDalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.
Baca Selengkapnya