Aksi Ganjar berani & kontroversial, integritas atau pencitraan?
Merdeka.com - Sejak masih menjabat anggota DPR, Ganjar Pranowo dikenal dekat dengan wartawan. Dia acap nongkrong, ngopi, dan berdiskusi dengan para kuli tinta dari berbagai media. Kebiasaan itu masih berlangsung hingga menjabat gubernur Jateng.
Namun siapa sangka, awal menjabat gubernur, Ganjar dan wartawan sempat tidak akur. Dalam buku Gubernur Jelata, persoalan itu disinggung dalam salah satu tulisan di bab tiga 'Badai Dalam Secangkir Kopi'. Buku karya Agus Becak ini diluncurkan di Candi Gunung Wukir, Magelang, Sabtu (17/12).
Pada bab itu, tertulis bahwa kebijakan Ganjar menyetop amplop wartawan menjadi kontroversial. Sebagian jurnalis mendukung, tapi banyak juga yang menolak. Ganjar pun beberapa kali mendapat 'serangan' dalam berbagai bentuk. Dari boikot peliputan, pemberitaan negatif, dan diskusi menghadirkan narasumber yang beroposisi dengan Ganjar.
-
Apa program Ganjar? Ganjar melaunching program satu keluarga miskin satu sarjana.
-
Apa yang dilakukan Ganjar ke Prabowo-Gibran? Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo tidak menyampaikan selamat pada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka usai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan relawan Ganjar Pranowo? Sahabat Ganjar, relawan pendukung Ganjar Pranowo mengambil inisiatif besar melawan demam berdarah dengan menggelar kampanye Jumantik di Kabupaten Cianjur, pada Minggu (10/9).
-
Apa tugas Ganjar di PDIP? 'Kalau saya diminta atau tidak diminta, kalau kader ya harus siap,' tegasnya Ganjar saat diwawancara di gedung BCIS.'Dulu dari dulu juga saya sering keliling ikut kampanye di banyak Pilkada gitu ya. Itu sudah melekat dalam diri, kalau kader ya harus begitu,' tambahnya.
-
Kenapa Ganjar buat program ini? Ganjar berkomitmen, jika menjadi presiden maka ia akan mencari salah satu anak dari keluarga miskin yang akan disekolahkan hingga sarjana. Dengan program itu, maka si anak akan mampu menjadi harapan keluarga untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan.
-
Kapan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah? Dikethaui, Ganjar merupakan seorang politisi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
Pada akhirnya, cerita pro kontra itu mereda. Ganjar dan wartawan pun kembali harmonis. Dia mengalihkan dana 'amplop' wartawan ke lomba karya jurnalistik. Dalam buku tertulis bahwa kebijakan itu dilandasi keinginan Ganjar untuk membangun pola relasi setara, professional, objektif, dan bermartabat antara wartawan dan birokrat (hlm 82).
Pada bab tiga juga mengisahkan bagaimana cara Ganjar melibas praktik-praktik korup dari oknum eksekutif dan legislatif di Jateng. Dia menata ulang penyaluran dana bantuan sosial, hibah, dan bantuan keuangan kabupaten/kota.
Maklum, uang yang 'dirampok' dari rakyat luar biasa banyak. Pemotongan bansos misalnya, mereka memotong dana untuk ribuan proposal mencapai 20 persen. Dana bantuan keuangan yang pengajuannya melalui aspirasi anggota Dewan malah mendominasi penyimpangan.
Pada APBD 2014, dari total dana bantuan keuangan Rp 1,147 triliun, yang langsung ditransfer ke pemerintah kabupaten kota hanya 12 persen. Sedangkan 88 persen lainnya disalurkan melalui dana aspirasi. Jadi meski Kabupaten Demak, misalnya, mendapat dana total dana Rp 70 miliar, yang masuk ke kas daerah tidak sampai setengahnya (hlm. 93). Bagian lebih besar entah masuk kantong siapa.
Seperti penyetopan dana wartawan, upaya Ganjar menyikat praktik korup ini juga memunculkan perlawanan. Beberapa kali Ganjar harus terlibat konfrontasi dengan kalangan DPRD Jateng.
Tulisan lain di bab ini membahas tentang aktifitas Ganjar di dunia media sosial, hingga dijuluki 'Gubernur Twitter'. Aktifitas itu bukan tanpa risiko. Di sisi lain, dia mendapat kemudahan dalam menggali informasi dan aspirasi dari persoalan di masyarakat. Di sisi lain, Ganjar harus siap dengan bom twit yang membully-nya setiap kali mencuat masalah besar.
Namun pokok bahasan paling kuat di bab ini sejatinya pada bagian 'Menjaga Integritas'. Oleh sebab, penulis berani membahas pendapat masyarakat yang selalu muncul ketika ada sosok pemimpin yang aktif dan menjadi media darling. Tak terkecuali Ganjar.
Dia terkenal karena memergoki sendiri pungli jembatan timbang. Dia turun ke pelosok desa, mengawasi sendiri proyek perbaikan jalan dan mengawal kemacetan di Brexit kala mudik lebaran 2015 silam. Apakah Ganjar ini gubernur yang hanya bisa pencitraan saja atau memang dia pemimpin yang berintegritas?
Agus Becak si penulis tidak mau menggurui. Dia menyerahkan penilaian itu pada pembaca. Dia menulis kutipan para ahli tentang perbedaan pencitraan dan integritas seseorang. "Jika pencitraan adalah apa yang orang lihat dari kita, integritas adalah siapa kita sebenarnya" (hlm.117).
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Beberkan Sistem Pencegahan Korupsi yang Dibangun Selama 2 Periode di Jateng
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) adalah musuh bangsa ini.
Baca SelengkapnyaGanjar juga bercerita soal adanya kekhawatiran pengusaha jika dirinya menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan belajar kemandirian, ketulusan, dan kasih sayang dari Sang Ibu.
Baca SelengkapnyaGanjar turut mengutarakan keingiannya untuk melakukan revisi regulasi terkait KPK.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, cara memberi efek jera adalah memiskinkan koruptor.
Baca SelengkapnyaSaat mencapai titik Gubernur Jateng, Ganjar mengatakan tagline atau jslogannya adalah bertanya kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengatakan good governance dan penegakan hukum mesti diperkuat.
Baca Selengkapnya"Nilai integritas ASN yang saya pimpin naik tinggi sekali korupsi bisa kita tekan," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi langkah Presiden Jokowi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar bersama Mahfud tidak pandang bulu dalam menyikapi kasus korupsi di Indonesia.
Baca Selengkapnyadiminta memberantas korupsi yang mengakar di provinsi tersebut lantaran banyak pejabat di sana terjerat KKN.
Baca Selengkapnya