Aksi Kamisan terakhir di era SBY
Merdeka.com - Di akhir masa pemerintahan SBY, aksi Kamisan yang dilakukan para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan para keluarga korban tetap berlangsung. Aksi Kamisan ke-370 ini dilakukan secara sederhana.
Para keluarga korban dan aktivis membentuk lingkaran dan doa bersama. Sumiarsih, ibu keluarga korban tampak mengikuti aksi Kamisan yang terakhir di era SBY ini.
Sumiarsih mengenakan baju hitam bertulisan "Aksi Kamisan" hadir dan membawa payung hitam. Menurut Sumiarsih tidak ada yang spesial di hari aksi Kamisan yang terakhir di era SBY ini.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa saja yang terlibat dalam aksi damai? Aksi damai ini berfokus di depan gedung Dubes AS yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pergerakan Islam lainnya seperti Persatuan Umat Islam, Al Irsyad, Ikadi, Hidayatullah dan sebagainya.
"Tidak ada, aksi Kamisan hari ini dilakukan seperti biasa, meski di hari-hari lain kami pernah melakukan yang berbeda," ujarnya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (16/10).
Sumiarsih juga mengirimkan surat kepada SBY berisi pertanggungjawaban janjinya untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM. Hingga saat ini, kata Sumiarsih, SBY belum melaksanakan janjinya tersebut.
Sumiarsih berharap pada pemerintahan yang baru Jokowi-JK, janji yang diucapkan saat debat capres ditepati mereka. "Saya lihat dan dengar berkali-kali Pak Jokowi bilang waktu di debat Capres kan juga disinggung soal pelanggaran HAM, saat itu berjanji akan menyelesaikannya," ujarnya.
Meski demikian, Sumiarsih memiliki kekhawatiran sendiri jika Jokowi memilih Jaksa Agung. Sumiarsih berharap Jokowi memilih Jaksa Agung yang dapat fokus dan konsisten terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM.
"Saya yakin Pak Jokowi akan menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Akan tetapi semoga saja Pak Jokowi tidak salah pilih dalam memilih Jaksa Agung, karena selama ini kan berkas-berkas kasus pelanggaran HAM masih ada," ujarnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi tersebut diwarnai isak tangis pelajar yang hadir. Dengan membawa foto korban dan spanduk, mereka mengenang para korban kecelakaan bus maut tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan yang bertema "Orang silih berganti, aksi Kamisan tetap berdiri" itu genap berlangsung selama 17 tahun.
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaDiketahui, setiap 12 Mei diperingati sebagai Hari Peringatan Tragedi Trisakti.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Idul Fitri 1445 Hijriah, TPU Karet Bivak dibanjiri warga yang melakukan ziarah.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan pada awal Februari ini diikuti Forum Alumni Universitas Indonesia, para keluarga korban pelanggaran HAM berat serta para mantan aktivis 98.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyatakan terkait kabar meninggalnya simpatisan yang sedang ikut berkampanye akbar di JIS akan disampaikannya dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSetahun lalu, 1 Oktober 2022 peristiwa berdarah yang menewaskan ratusan orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Hingga kini, korban belum dapat keadilan.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Pejalan Kaki Nasional ini sekaligus mengenang kejadian nahas kecelakaan maut di Tugu Tani 12 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaMasing-masing dari mereka membawa foto anaknya saat hadir di acara wisuda tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka masih mempertahankan tradisi ini karena banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Baca Selengkapnya