Aksi keji Gerandong habisi nyawa Nenek Fatimah
Merdeka.com - Nasib nahas menimpa Nenek Fatimah Bulah, warga Desa Pante Panah, Kecamatan Pantee Bidari, kabupaten Aceh Timur. Dia meregang nyawa setelah SYT alias Gerandong merampok sekaligus membunuhnya dengan keji di rumah. Fatimah tewas dengan keadaan leher terlilit di tiang tempat tidur.
Perempuan berusian 64 tahun, itu tinggal sendiri di kediamannya. Korban ditemukan tewas oleh tetangganya, Nurmala (42), Jumat (1/4) lalu, sekira pukul 08.00 WIB. Tetangganya curiga lantaran mendapatkan pintu belakang rumah korban terbuka, sedangkan korban tidak terlihat ke luar rumah.
Nurmala akhirnya memberanikan diri masuk ke dalam rumah Nenek Fatimah. Alangkah kagetnya dia melihat kondisi mengenaskan tetangganya itu.
-
Dimana Fatimah dimakamkan? Ia dimakamkan di kompleks makam Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Kenapa wanita Tagar dikubur dengan senjata? Budaya Tagar, bagian dari peradaban Saka yang merupakan prajurit nomaden yang tinggal di wilayah Siberia selatan saat ini, seiring menguburkan orang mati dengan replika miniatur benda-benda kehidupan nyata, mungkin melambangkan kepemilikan yang diperlukan di alam baka.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
Selain melihat korban sudah tewas, Nurmala juga mendapati sejumlah barang dan lemari korban sudah berantakan dan berserakan di lantai. Kapolres Aceh Timur, AKBP Hendri Budiman melalui Kasat Reskrim, AKP Budi Nasuha Waruwu mengatakan, usai melihat kondisi tragis Nenek Fatimah, Nurmala lantas melapor kepada pihak kepolisian.
"Saksi melaporkan kejadian ini kepada tetangga lainnya Abu Bakar dan mereka langsung menghubungi Polsek Pantee Bidadari dan keluarga korban," kata AKBP Hendri Budiman, Sabtu (2/4).
Mendapat laporan dari Polsek, pihaknya langsung memerintahkan anggota Opsnal Sat Reskrim untuk menuju tempat kejadian perkara. Pihaknya juga langsung membentuk tim kecil untuk mengungkapkan misteri meninggalnya korban.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, Fatimah merupakan korban pencurian dengan kekerasan. Kondisi itu terlihat dari barang milik korban hilang.
Tidak butuh waktu lama bagi kepolisian mengungkap kasus ini. Sehari setelah penyelidikan, polisi akhirnya meringkus Gerandong. Pelaku ditangkap Tim Resmob pimpinan Kasat Reskrim, AKP Budi Nasuha Waruwu di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pasundan, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (2/4) sore lalu.
Wakapolres Aceh Timur, Kompol Carlie Syahputra Bustamam mengatakan, motif dilakukan tersangka sesuai analisa awal, yakni merampok. Namun, dalam pemyelidikan diketahui bahwa Gerandong juga merencanakan ini sejak beberapa hari sebelumnya.
"Tersangka sudah merencanakan perampokan dan pembunuhan ini," kata Carlie, Senin (4/4) kemarin.
Adapun kronologis perampokan seklaigus pembunuhan, bermula pada Pada Kamis (31/3) malam. Tersangka datang ke rumah korban sekira pukul 20.00 WIB. Tersangka masuk ke rumah korban melalui pintu belakang. Korban saat itu tengah berada di dapur. Kondisi itu dimanfaatkan Gerandong langsung mencekik korban hingga meninggal.
"Dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa, mayat korban kemudian diseret ke dalam kamarnya dan diikat menggunakan tali di bagian leher," jelasnya.
Setelah menjarah barang milik korban berupa satu cincin dan tiga anting-anting, tersangka langsung kabur. Di tengah perjalanan, tersangka jumpa dengan Rustam (27), warga Dusun Selamat, Desa Pante Panah, Kecamatan Pantee Bidari.
"Lalu tersangka meminta untuk diantar ke jalan raya sekitar pukul 00.00 WIB untuk berangkat ke Medan," jelasnya.
Atas perbuatan tersebut, Gerandong dijerat pasal 365 junto 338 junto 340 KUHP dengan ancaman pidana hukuman mati atau penjara seumur hidup.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkejut, tetangga melihat pelaku memegang pisau berlumur darah.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan dalam kondisi telanjang dan lehernya dijerat dengan kabel.
Baca SelengkapnyaWanita Agen BRI Link di Gresik Tewas Mengenaskan, Diduga Korban Perampokan
Baca SelengkapnyaMertua yang bunuh menantu dan cucunya di Pasuruan Jawa Timur ternyata memiliki tabiat buruk
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaNenek berusia 66 tahun itu diduga jadi korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaAhmad mengaku tidak mendengar adanya cek-cok atau ribut antara korban dengan terduga pelaku tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban memakai jaket abu-abu dan celana bahan warna hitam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban sedang bernyanyi sambil live di Facebook.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca Selengkapnya