Aksi KPK-Bareskrim sikat pungli di bandara
Merdeka.com - Dini hari tadi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Bareskrim Mabes Polri serta UKP4, Polres Jakarta Barat, PT Angkasa Pura II, dan BNP2TKI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Sidak tersebut terkait maraknya pungutan liar (pungli) yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dalam sidak itu, Pimpinan KPK Abraham Samad, Bambang Widjajanto, Zulkarnain, Adnan Pandu Praja bersama Kabareskrim Polri, Komjen Pol Suhardi Alius. Mereka juga membawa tim untuk melakukan penggeledahan.
Benar saja, dalam sidak tersebut dua instansi negara itu menemukan sejumlah pungli. Beberapa orang tertangkap basah dan ada pula yang melalui penggeledahan.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
"Akan ada review ulang terhadap yang di lapangan dan akan melakukan rekomendasi kepada pihak terkait agar prosesnya ke TKI lebih baik. Karena ini memprihatinkan, banyak yang memilukan. Ada korupsi, penganiayaan, pemerasan dan sebagainya," ujar Samad di lokasi.
Berikut aksi KPK dan Bareskrim sikat pungli di Bandara Soekarno-Hatta.
Teriak minta tunjukkan uang hasil peras TKI
Tim gabungan menggunakan salah satu ruang di PT Angkasa Pura II sebagai tempat interogasi. Saat para terduga sudah dibawa masuk ke ruang itu, dari dalam terdengar suara bentakan entah dari siapa."Mana tunjukkan uangnya! Mana lihat! cepat keluarkan!," ujar seseorang dalam ruangan itu.Tak hanya itu, dalam sebuah ruangan itu terdengar seseorang teriak dan pasrah diperiksa KPK. "Silakan, silakan saja!," ujar seseorang dari dalam ruangan dengan nada lantang dan marah, Sabtu (26/7) dini hari.
Sisir pelayanan TKI
Tim KPK dan Bareskrim Polri langsung menyisir tempat Pelayanan Khusus Penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). Mereka ingin melihat pelayanan di tempat itu."Kita cek untuk mengetahui bagaimana pelayanan di sini," kata Komjen Pol Suhardi Alius di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Banten, Sabtu (26/7).Setelah itu pimpinan KPK mendatangi Kantor Administrasi Imigrasi dan Kantor Bea dan Cukai atau Customs And Excise yang ada di Bandara Soekarno-Hatta.Pemeriksaan ke beberapa tempat yang wajib dilalui TKI yang akan ke luar negeri itu dimaksudkan untuk melihat bagaimana para petugas dalam melakukan pelayanan.
Tangkap anggota TNI dan Polri
Menurut Ketua KPK, Abraham Samad, dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (25/7), dari beberapa terduga tim berhasil menangkap anggota TNI dan polisi."Ada satu oknum TNI AD dan dua Polisi," kata Samad.Menurut Samad, operasi malam ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi para TKI. "Mereka kan sudah bekerja banting tulang, jauh dari keluarga, tapi masih diperlakukan seperti itu," ujar Samad.Sementara itu, menurut Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Suhardi Alius, praktik korupsi terjadi di etalase awal masuk Indonesia. Dalam operasi tersebut, ada petugas kepolisian yang ditangkap."Dari beberapa oknum memang pernah bekerja di sini. Oknum kepolisian pernah dinas di sini. Jadi dia punya akses seolah bisa keluar masuk. Oleh karena itu, kita benar-benar bisa bekerja di sini," ujar Suhardi Alius dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta.
WNA Slovenia diperas
Saat melakukan sidak, ternyata terungkap sasaran pungli bukan hanya menimpa TKI. Para pemeras itu juga mengincar WNA."Faktanya korban WNA dari Slovenia," ujar Suhardi Alius.Menurut Ketua KPK, Abraham Samad, operasi malam ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi para TKI. "Mereka kan sudah bekerja banting tulang, jauh dari keluarga, tapi masih diperlakukan seperti itu," ujar Samad.
18 Orang diamankan
Ketua KPK Abraham Samad menyatakan pihaknya telah mengamankan 18 orang dari hasil sidak dini hari tadi. Namun Samad belum mau mengungkapkan identitas dan peran orang yang diamankan tersebut."Tadi diamankan 14 orang di antaranya 1 korban warga negara asing, seorang oknum TNI Angkatan Darat dan 2 orang Polri, selebihnya preman dan calo yang meresahkan dan membuat TKI menderita," kata Ketua KPK Abraham Samad seusai melakukan sidak di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sabtu (26/7).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaTerkait kasus ini, KPK sudah mencegah empat orang. Dua di antaranya, wali kota Semarang dan suaminya.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaTerjaring OTT, Pejabat Basarnas Ditangkap KPK di Cilangkap
Baca Selengkapnya(KPK) melakukan OTT terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, atas dugaan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaMengenakan kerudung putih berpadu blazer berwarna merah muda, Ita langsung duduk bersanding dengan para pimpinan DPRD Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaKPK mengungkapkan kode-kode tertentu dalam kasus pungli di rutan.
Baca SelengkapnyaPara PNS tersebut diperiksa bersama sejumlah pejabat lain yang juga diperiksa
Baca SelengkapnyaKasus pungli rutan KPK dibagi menjadi beberapa klaster
Baca SelengkapnyaSelain uang miliaran hingga perhiasan, penyidik KPK juga menyita beberapa dokumen diduga terkaitan dengan perkara dugaan korupsi LPEI.
Baca SelengkapnyaRutan yang digeledah antara lain Rutan di Gedung Merah Putih KPK, Rutan di Pomdam Jaya Guntur, dan Rutan KPK di Gedung Pusat Edukasi
Baca SelengkapnyaTessa mengatakan bahwa penyidik KPK juga masih melakukan penggeledahan.
Baca Selengkapnya