Aksi Pasukan Garuda & Panser Anoa di konflik Lebanon-Israel
Merdeka.com - TNI ikut mengirim pasukan perdamaian PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL). Pasukan Kontingen Garuda itu turut dilengkapi dengan Panser Anoa buatan PT Pindad Bandung.
Sebelumnya pihak UNIFIL telah mengecek Panser Anoa milik TNI. Hasilnya, kendaraan tempur lapis baja buatan Indonesia itu dinyatakan layak bertugas dalam misi perdamaian PBB. Khusus untuk pasukan PBB, seluruh badan panser dicat putih. Ada tulisan besar UN alias United Nations di kedua sisi dan muka panser.
Untuk para personel pasukan perdamaian, panser Anoa memberikan perlindungan yang cukup. Lapisan baja dan rangka Anoa memiliki tingkat Stanag 3, yang berarti bisa menahan peluru kinetis hingga 7,62x51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s.
-
Siapa yang berprestasi gemilang? Niquita Juan telah menyelesaikan studinya di IFA Paris, Prancis. Ia meraih gelar wisuda pada tanggal 13 Juli 2023, namun kabar bahagia ini baru diumumkan oleh keluarga pada hari ini, Selasa (8/8). Setelah upacara wisuda, Niquita Juan kini memegang gelar Sarjana (S1) dalam bidang Bisnis Fashion dan Manajemen Prancis dan Eropa.
-
Siapa prajurit TNI AU yang menang? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Bagaimana TNI menilai kinerja di desa? Aspek penilaian penghargaan ini meliputi aspek pembinaan teritorial aparat kewilayahan (Babinsa), aspek Kamtibmas, pembangunan, dan pelayanan publik.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
Anoa juga bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan dan di tengah-tengah badan.
Persenjataan Anoa ialah senapan mesin berat kaliber 12,7 mm dan 7,62 mm, senapan Remote Weapon System berkaliber 7,62 mm dan pelontar granat berkaliber 40 mm. Untuk pertahanan diri Anoa dilengkapi dengan pelontar tabir asap 2x3,66 m
Dengan perlindungan Anoa dan kemampuan para personel TNI, Kinerja Pasukan Garuda di Lebanon dianggap sangat memuaskan. Dalam penilaian kinerja tugas yang dievaluasi UNIFIL, Kontingen Garuda memperoleh nilai 85 persen luar biasa, dan 15 persen melampaui harapan.
Berikut kisah seputar Panser Anoa dan Pasukan Garuda di tengah konflik Lebanon-Israel
Panser Anoa kawal komandan UNIFIL
Panser Anoa jadi andalan Pasukan Garuda untuk misi patroli dan pengawalan. Tugas membanggakan datang dari UNIFIL saat Pasukan garuda diberi kepercayaan mengawal komandan pasukan UNIFIL Mayjen Paolo Serra.Mayjen Paolo saat itu menuju area UNP 1-32 A, di perbatasan Lebanon dan Israel, Rabu, (23/1/2013). Dia mengikuti pertemuan tripartit antara UNIFIL, Lebanon dan Israel.Komandan Satgas Mayor Inf Yuri Elias Mamahi memerintahkan personelnya menggunakan Panser ANOA buatan PT Pindad."Pengawalan dengan menggunakan Panser Anoa sangatlah membanggakan. Karena produksi anak bangsa tersebut ikut serta bergabung dalam sistem pengamanan perjalanan Force Commander," ujar Mayor Inf Yuri Elias Mamahi.Kontingen Garuda menugaskan 16 personel di bawah pimpinan Lettu Mar Deni Kusmana serta mengerahkan satu panser ANOA dan 1 buah light vehicle untuk kendaraan peninjau depan. Sejak berangkat hingga kembali, tugas pengawalan dilakukan dengan baik.
Panser Anoa dan pasukan Garuda temukan alat mata-mata
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Indobatt (Indonesia Battalion) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) menemukan alat mata-mata di perbatasan Lebanon dan Israel.Spontan pihak Israel menempatkan pasukan IDF (Israeli Defence Force) di daerah perbatasan. Begitu pula dengan pihak Lebanon yang juga menurunkan personel Lebanese Armed Forces (LAF) di sekitar area TP-36 lengkap dengan senjata M-16 dan kendaraan jenis Humvee.Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M. Asmi, langsung memerintahkan Danki Alfa untuk membuat barikade dengan menggunakan Kendaraan Tempur (Ranpur) ANOA dan VAB di tengah-tengah perbatasan di antara kedua belah pihak guna mencegah pertikaian lebih lanjut dan kontak senjata."Selama keberadaan kotak tersebut belum jelas statusnya, maka area TP-36 wajib dijaga 24 jam penuh oleh personel Indobatt," tutur Letkol Inf M Asmi."Selain itu, jalan menuju ke TP-36 juga wajib diblokir dengan Ranpur agar kendaraan sipil yang tidak berkepentingan tidak bisa memasuki area TP-36 untuk menghindari semakin ramainya suasana di daerah perbatasan dan hal-hal yang tidak diinginkan," lanjut Asmi.Aksi TNI ini berhasil mencegah kontak tembak antara Israel dan Lebanon. Beberapa waktu kemudian mereka diganjar penghargaan dari UNIFIL.
Panser Anoa dipuji petinggi UNIFIL
Aksi pasukan Garuda yang menunggangi Panser Anoa sudah terkenal di kalangan UNIFIL. Para petinggi UNIFIL pun memuji mereka kemampuan pasukan garuda dan Panser Anoa."Indonesia melalui Satgas Indobatt memang sudah dikenal oleh Kontingen lain tentang kesiapannya dan Alutsista yang digunakannya, seperti Anoa dan Senjata yang diproduksinya sendiri dari Indonesia," kata Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigjen Fernando Lopez Del Pozo.Lebih lanjut Brigjen Fernando menyampaikan, Indonesia yang bisa memproduksi Ranpur jenis Anoa dan Senjata melalui PT. Pindad keberadaannya tentu tidak bisa dilihat sebelah mata. "Apa yang dimiliki Indobatt sekarang ini sudah merupakan standar dalam melaksanakan Misi Perdamaian," ujarnya.Sementara itu, menurut Dansatgas Indobatt Konga XXIII-G/UNIFIL Letkol Inf Lucky Avianto keunggulan dari Anoa ini sudah banyak dirasakan dan diakui oleh dunia yang juga sudah banyak memesan Anoa tersebut."Indonesia selain mengirim pasukannya dalam Misi Perdamaian juga dimanfaatkan untuk mempromosikan Produk Dalam Negeri Indonesia," ujarnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pasukan TNI yang bertugas sebagai petugas perdamaian di Lebanon, menjadi korban
Baca SelengkapnyaDiikuti 140 personel Polri dengan rincian 116 Polki (Polisi Laki) dan 24 Polwan (Polisi Wanita).
Baca SelengkapnyaSaat ini, kata Hariyanto pihak UNIFIL telah mengeluarkan pernyataan kepada pasukan Israel IDF dan pihak yang bertikai.
Baca SelengkapnyaSerangan terhadap pasukan perdamaian termasuk pelanggaran hukum humaniter internasional.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan bahwa pasukan perdamaian tak boleh diserang.
Baca SelengkapnyaTNI AU memiliki pasukan elitenya yang dinamakan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Baca SelengkapnyaPasukan perdamaian TNI saksikan roket serangan di perbatasan Israel.
Baca SelengkapnyaDiakui Menhan, tugas dari para prajurit yang satu ini bukan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga telah turun tangan untuk mengirim bantuan ke Lebanon. Salah satunya dengan mengirimkan bantuan kesehatan
Baca SelengkapnyaPerayaan natal digelar meski Kondisi di sana masih belum kondusif
Baca SelengkapnyaSebelumnya Israel juga menyerang pasukan perdamaian PBB, melukai empat tentara, dua di antaranya dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua prajurit asal Indonesia terluka dalam serangan Israel tersebut dan sempat dirawat tiga hari di rumah sakit.
Baca Selengkapnya