Aksi Pengeroyokan Pelajar hingga Tewas di Bogor Dipicu Dendam
Merdeka.com - Polresta Bogor Kota, menangkap pelaku pembunuhan RMP (18), yang tewas dengan luka pada Rabu (6/10) sekitar pukul 22.30 WIB di Jalan Palupuh Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Korban tewas dikeroyok pelajar lainnya di Jalan Palupuh Raya, tepatnya di Taman Palupuh, Kecamatan Bogor Utara.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Sustyo Purnomo Condro mengungkapkan, dua pelaku masih berstatus pelajar diamankan beserta sejumlah barang bukti senjata tajam.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
"Total dua pelaku kami amankan, inisial RAP dan ML atas kasus penyerangan hingga menyebabkan satu orang pelajar meninggal dunia," kata Susatyo, dalam keterangan persnya, Kamis (7/10).
Kata Susatyo, kedua pelaku memiliki tugas berbeda. RAP merupakan pelaku utama pembacokan dan penusukan korban. Sementara ML bertugas membantu RAP.
Susatyo menerangkan, motif RAP menghabisi korban tidak lain untuk balas dendam, karena pelaku sempat mendapat kekerasan fisik oleh kelompok korban.
"Pelaku kemudian menganiaya korban dengan senjata tajam. Korban mengalami luka bacok di bagian kepala, punggung dan dada kemudian meninggal di lokasi kejadian," kata dia.
Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah senjata tajam yang digunakan pelaku menganiaya korban, serta satu unit sepeda motor Honda CBR150R warna merah bernomor polisi F 3533 EV.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 76 C juncto Pasal 80 Ayat 1,3 UU Nomor 35 tahub 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Pelaku kan masih di bawah umur, jadi kami kenakan undang-undang perlindungan anak. Sanksinya penjara lima tahun dan denda Rp100 juta atau maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaTiga pelaku pembacokan yang menewaskan satu orang pelajar di Jalan Pasar Lama Ciampea ditangkap.
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaEmpat orang pelaku yang diamankan yakni seorang perempuan IN (20), dan tiga orang laki-laki yakni ER (22), HE (23), dan EY (19).
Baca SelengkapnyaVideo pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP di Sumatera Barat viral di media sosial. Tiga pelaku yang juga siswi SMP kini diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran ini berawal ketika sekelompok remaja datang menggunakan sepeda motor. Korban datang bersama teman-temannya langsung menjadi sasaran.
Baca Selengkapnya