Aksi senyap Densus 88 lumpuhkan terduga teroris jaringan Bahrun Naim
Merdeka.com - Dalam waktu 24 jam, Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap dan melumpuhkan tujuh terduga teroris di sejumlah lokasi di Indonesia. Ketujuh terduga teroris itu diduga kuat jaringan kelompok teroris ISIS Bahrun Naim.
Penangkapan pertama dilakukan di Tangerang terhadap empat orang di dua kontrakan yang berbeda. Tiga diantaranya, Omen, Irwan dan Helmi terpaksa ditembak mati karena mencoba melawan menggunakan bom sedangkan Adam berhasil diamankan Densus 88.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Di tengah kegaduhan petugas menangkap para teroris di Tangsel, Densus 88 juga bergerak menangkap terduga teroris lain, John Tanamal alias Hamzah di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Dalam penangkapan itu, Densus 88 Polri di-backup Satuan Brimob Polda Sumbar dan Polres Payakumbuh.
Tak sampai di situ, penangkapan juga berlanjut ke daerah biru-biru, Deli Serdang, Sumatera Utara. Di sini Densus menangkap terduga teroris Syafii di rumah orang tuanya. Syafii sendiri sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus tindak pidana terorisme. Saat ditangkap, Syafii sama sekali tidak melakukan penangkapan.
Terakhir Densus 88 menangkap satu terduga teroris Hari Habisoko alias Abisya di Batam, Kepuluan Riau. Abisya diduga kuat satu jaringan dengan Syafii di kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR) di bawah kendali Bahrun Naim.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, penangkapan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dini aksi terorisme di tanah air.
"Tentunya pencegahan lebih baik daripada pengungkapan setelah peristiwa terjadi. Sekali lagi kami mengapresiasi hasil pengungkapan oleh Densus 88 ini," kata Martinus di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/12).
Martinus memastikan, ketujuh terduga teroris yang diamankan dan dilumpuhkan kemarin di bawah kendali Bahrun Naim. Termasuk terduga teroris yang ditangkap di Payakumbuh karena berkaitan dengan Abu Zaid.
"Saya bisa pastikan yang di Batam, Kelompok KGR itu terafiliasi langsung dengan Bahrun Naim. Yang di Bekasi. Tapi kalau yang ditangkap di Payakumbuh berkaitan langsung dengan yang di Solo," ucap Martinus. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca Selengkapnya