Aksi tim SAR bikin haru, tanpa lelah cari korban gempa
Merdeka.com - Di balik bencana yang mempu memporakporandakan satu kota, ada sekelompok orang yang berjasa menolong korban. Mereka adalah tim SAR, yang tergabung dalam Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP). Setelah bencana terjadi, mereka langsung tanggap berusaha mencari, menolong dan menyelamatkan manusia dalam bahaya. Biasanya mereka ditugaskan dari bebagai daerah, untuk fokus menolong korban bencana.
Ada banyak situasi yang pasti mereka temui, mulai dari sulitnya mencari korban, sampai kesulitan mengakses jalur menuju tempat kejadian. Berikut beberapa aksi heroik tim SAR yang dikirim untuk menolong korban:
Menyisir pinggir pantai untuk cari korban
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
Ada 5 kelompok tim SAR yang berisi 35 orang asal Kalimantan Timur (Kaltim)-Kalimantan Utara (Kaltara). Mereka termasuk tim medis yang bertugas menyisir kawasan Pantai Wani dan sekitarnya yang masuk dalam Kabupaten Donggala.
Tim ini bergabung bersama Tim SAR asal Kendari. Mereka mencari dan menyisir kawasan ini untuk mencari korban. Mereka berhasil menemukan dan mengevakuasi dua jenazah korban gempa dan tsunami.
Mencari korban di reruntuhan Hotel Roa-Roa
Tim gabungan Basarnas membagi 12 tim. Tim satu dan empat melakukan evakuasi di Hotel Roa-Roa. Kabarnya, banyak korban di bawah reruntuhan hotel itu. Rencananya, tim akan mengerahkan dua unit alat berat untuk mempercepat proses evakuasi. Tim lainnya akan dibagi ke sejumlah titik diantaranya di daerah Sigi, Donggala, Mamboro, dan Petobo, serta beberapa yang berjaga di Posko Basarnas.Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan Kementerian ESDM terus mencari korban di reruntuhan bangunan di Palu. Ada sejumlah tempat yang menjadi pusat pencarian korban gempa Palu pada Minggu (30/9)."Hotel Roa Roa, Mal Ramayana, Restaurant Dunia Baru, Pantai Talise, Perumahan Balaroa, dan di puing-puing bangunan runtuh lainnya," ujar Sutopo.Menurut dia, di Hotel Roa Roa sendiri diperkirakan 50-60 orang yang masih tertimbun.
Fokus cari korban tanpa bantuan alat berat
Tim SAR terus melakukan pencarian meskipun tak ada bantuan alat berat. Mereka melakukan pencarian korban yang terjebak di antara reruntuhan secara manual. Salah satu titik pencarian di Palu dan Donggala. Sementara sebagian lainnya melakukan pencarian dengan menyisir Desa Amborogo, salah satu kawasan yang terdampak tsunami. Dibutuhkan 10 kelompok untuk menyisir titik lokasi terdampak gempa.
Mengevakuasi korban tertimbun lumpur
Tim SAR Gabungan Banjarmasin mengevakuasi 5 korban akibat tertimbun lumpur akibat gempa dan tsunami. Kelima korban itu terdiri dari 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Kelimanya ditemukan di di Kelurahan Petobo Atas, Kecamatan Palu Selatan, Palu.Salah satu tim SAR mengaku kendala yang mereka alami adalah tak ada alat berat yang bisa digunakan untuk proses evakuasi. "Kalau bisa alat berat harus ditambah lebih banyak, karena banyak reruntuhan tembok-tembok besar," kata Imam.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim elit Basarnas ini dibentuk tahun 2012 dan berfokus kerja di bidang penyelamatan.
Baca SelengkapnyaLebih dari 300 orang dilaporkan masih hilang akibat gempa Jepang. Tim SAR pun terus berjibaku melakukan pencarian dan penyelamatan meski di bawah guyuran salju.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaDelapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaTim SAR Basarnas Jambi diberangkatkan untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaLongsor yang menewaskan hampir 700 orang itu juga mengakibatkan lebih dari 1.200 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaTernyata, inilah yang terjadi pada kru ambulans jika ada panggilan darurat untuk menjemput pasien.
Baca Selengkapnya