Aksi tolak kenaikan BBM di Surabaya ricuh, 5 pendemo diamankan
Merdeka.com - Aksi turun jalan menolak kenaikan tarif bahan bakar minyak (BBM) yang digelar puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Surabaya, Jawa Timur, di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya, berujung ricuh, Rabu (19/11).
Akibatnya, beberapa pendemo terpaksa ditindak tegas dan diamankan oleh petugas gabungan dari Polrestabes Surabaya dan Polda Jawa Timur.
Sebelum bentrokan antara pendemo dan polisi pecah, para demonstran hanya menggelar orasi dan membakar ban bekas di depan Kantor Gubernur yang sudah diberi kawat berduri dan dikawal ketat oleh aparat kepolisian.
-
Apa itu APBN? Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, yang mencakup penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran, yakni dari 1 Januari hingga 31 Desember.
-
Kenapa APBN dibuat? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Apa itu ANBK? ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer, program yang dirancang untuk menilai mutu tiap satuan pendidikan seperti Sekolah, Madrasah atau kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
-
Apa itu BBNKB? Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) merupakan biaya yang sudah ditetapkan untuk melakukan perubahan kepemilikan kendaraan bermotor.
-
Apa yang dimaksud dengan APBN? APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ini merupakan rencana keuangan pemerintah yang mencakup semua pemasukan dan pengeluaran negara dalam satu tahun anggaran.
-
Siapa yang buat APBN? Sebelum APBN disahkan, pemerintah menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang kemudian dibahas dengan DPR untuk mencapai kesepakatan.
Polisi tetap membiarkan aktivitas para pendemo tersebut hingga api yang membakar ban bekas itu hampir habis. Namun, bentrokan tak bisa dihindari ketika para mahasiswa dari elemen HMI Kota Surabaya ini mulai berulah dengan merusak kawat berduri yang memagari Kantor Gubernuran.
Bahkan, para pendemo yang menyuarakan kenaikan harga BBM yang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada 17 November malam dan berlaku pada pukul 00.00 WIB (18/11) itu, tak mengindahkan peringatan polisi untuk tidak merusak peralatan milik petugas.
Para pendemo tetap ngotot untuk menemui Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan tetap merusak kawat berduri milik polisi. Tak urung, aksi para demonstran ini terpaksa dibubarkan dengan cara paksa oleh beberapa anggota polisi yang kemudian diikuti oleh anggota lainnya.
Tak hanya membubarkan paksa, petugas gabungan bersenjata lengkap itu juga sempat memukuli para pendemo yang sebelumnya juga menggelar aksi di Gedung DPRD Jawa Timur.
Para pendemo kocar-kacir, beberapa di antaranya ditangkap dan diamankan. Informasinya, ada lima orang yang diamankan dan dibawa ke Polrestabes Surabaya, namun sudah dilepas kembali. Sementara menurut Korlap Aksi, Adi, kenaikan harga BBM tidak tepat sebab dampaknya berimbas kepada rakyat kecil.
"Seharusnya pemerintah menaikkan pajak kendaraan bermotor dan mobil, bukan menaikkan harga BBM. Alasan APBN jebol, sangat tidak masuk akal," kata anggota HMI dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini dalam orasinya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPara pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan tergiur dengan penawaran bunga terlalu tinggi.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaKonsumen mengungkapkan ketidakpuasannya atas biaya tambahan yang disebut sebagai biaya admin sebesar Rp5.000.
Baca SelengkapnyaMereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaMereka meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMassa menuntut Heru untuk keluar dari kantor dan bertemu dengan buruh.
Baca Selengkapnya