Aktivis Antikorupsi Diserang Hacker saat Konpers, ICW Sebut Ada 9 Pola Peretasan
Merdeka.com - Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah mengatakan terjadi upaya peretasan sekaligus pembajakan terhadap akun zoom milik peneliti ICW saat melakukan konferensi pers virtual. Materi konferensi pers yaitu pemecatan terhadap 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Wana mencatat, selama konferensi pers berlangsung ada 9 pola yang dilakukan peretas.
"Sepanjang jalannya konferensi pers, setidaknya ada sembilan pola peretasan atau gangguan yang dialami," ucap Wana dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis (20/5).
-
Apa yang dilakukan ICW untuk kritik KPK? Aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi unjuk rasa untuk mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menangkap Harun Masiku di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024).
-
Apa yang dilaporkan IPW kepada KPK? Laporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) atas dugaan gratifikasi Rp100 miliar dengan terlapor mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus dipisahkan dari politik.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
Pola pertama, peretas menggunakan nama para pembicara untuk masuk ke media zoom.
Pembicara yang dijadwalkan hadir dalam konferensi pers pada Senin (17/5) tersebut adalah; Busyro Muqoddas, Adnan Pandu Praja, Saut Situmorang, Moch Jasin, Agus Rahardjo, Peneliti ICW sekaligus moderator Nisa Rizkiah, peneliti ICW Kurnia Ramadhana, peneliti ICW Tamima.
Pola kedua, peretas menggunakan nama para staf ICW untuk masuk ke media zoom. Ketiga, menunjukkan foto dan video porno di dalam ruangan zoom. Keempat, mematikan mic dan video para pembicara.
Wana mengatakan, upaya peretasan juga dilakukan terhadap fitur aplikasi Gojek milik Nisa Rizkiah, staf dari ICW.
"Pola kelima, membajak akun ojek online Nisa Rizkiah puluhan kali guna mengganggu konsentrasinya sebagai moderator acara," ujarnya.
Pola keenam, mengambil alih akun WhatsApp kurang lebih 8 orang staf ICW. Dari kejaidan tersebut, sebagian nomor ada yang sudah diambil alih, sebagian berhasil dipulihkan, sedangkan beberapa orang lainnya mengalami percobaan.
Pola ketujuh, beberapa orang yang nomor whatsappnya diretas sempat mendapatkan telepon masuk menggunakan nomor luar negeri (Amerika Serikat), dan juga puluhan kali dari nomor asal provider Telkomsel.
Pola kedelapan, percobaan mengambil alih akun telegram dan surel beberapa staf ICW. Namun, ujar Wana, upaya pengambilalihan gagal.
"Sembilan, tautan yang diberikan kepada pembicara Abraham Samad tidak dapat diakses tanpa alasan yang jelas."
Wana menduga kejadian ini dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak sepakat dengan advokasi masyarakat sipil terkait penguatan pemberantasan korupsi .
"Pembungkaman suara kritis warga melalui serangan digital merupakan cara baru yang anti demokrasi," lugasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca SelengkapnyaAiman meminta pengadilan mengabulkan gugatannya terhadap penyidik
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaMarkas itu dinamai kantor satelit oleh tiga pegawai Komdigi yaitu AK, AJ dan A.
Baca SelengkapnyaMelki mengaku tidak tahu mengapa akun WA-nya diretas. Dia belum bisa memastikan siapa yang meretas akunnya.
Baca SelengkapnyaPolisi terus mendalami kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi Informasi dan Digital.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, diubahnya kata sandi IG dan email milik Aiman Witjaksono bukan berarti penyidik menggunakan untuk hal yang tidak berkaitan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki kasus dugaan peretasan aplikasi WhatsApp dan gawai milik seniman Butet Kartaredjasa.
Baca SelengkapnyaMeutya menegaskan, 10 pegawai Kementerian Komdigi yang terjerat kasus judi online telah dipecat.
Baca SelengkapnyaPelaku AK sebelumnya sempat dinyatakan tidak lolos dalam tes calon tenaga pendukung teknis sistem pemblokiran konten negatif Komdigi.
Baca SelengkapnyaAde Ary menjelaskan staf ahli kementerian tersebut menyewa rumah di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya