Aktivis desak POM TNI AL buka identitas penusuk Jopi
Merdeka.com - Sudah dua pekan berlalu, siapa penusuk aktivis lingkungan, Jopi Peranginangin, belum juga diungkap. Padahal, Polisi Militer TNI AL (Pomal), mengaku sudah menyelidiki anggotanya terkait pembunuh sadis di Venue Bar and Lounge, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu 23 Mei lalu.
Menurut Deputi I Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman), Minasusana Setra, meminta Polri dan TNI AL membuka kasus ini sehingga terang benderang.
"Kami ingin niat baik dari Polri dan Pomal sehingga tidak ditutupi," kata Mina dalam jumpa pers di kantor Aman, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/6).
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
Mina menambahkan sudah hampir dua pekan berlalu, sejak Jopi ditikam oleh anggota TNI AL hingga saat ini keluarga dan kerabat korban belum mendapatkan kejelasan siapa sesungguhnya para pelaku.
"Pelimpahan perkara dari kepolisian ke tangan Pomal sudah dilakukan sehari setelah peristiwa, akan tetapi hingga saat ini, pihak Pomal terasa sangat lambat mengungkap para pelaku," paparnya.
Menurut Mina, proses hukum penusukan Jopi menimbulkan bayak pertanyaan. "Dan ada bukti dan saksi yang cukup bayak ada CCTV tapi kasus ini masih belum menemukan titik terang," imbuhnya.
"Kami menuntut kepada Pomal dan juga kepada Polri agar transparan, nama-nama yang terlibat, kesatuan apa, pangkatnya apa? Biar jelas," terangnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi itu diperiksa Propam Polda Jateng terkait dugaan penganiayaan terhadap tertuduh pencuri kabel.
Baca SelengkapnyaLaporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar menegaskan bahwa Pegi merupakan otak pembunuhan dalam perkara ini.
Baca SelengkapnyaAmnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolrestabes Semarang agar kasus penembakan siswa SMK 4 Semarang diungkap jelas.
Baca SelengkapnyaRikwanto menilai kerja polisi sangat lambat, apalagi harus menunggu viral terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI AU menembak seorang pemulung Jerni (25) di Palu, Sulawesi Tengah pada Kamis (11/7) petang sekitar pukul 17.30 Wita.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca Selengkapnya