Aktivis KAK demo, tuntut polisi tangkap pelaku penembakan Mathur
Merdeka.com - Peristiwa penembakan aktivis anti korupsi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Mathur Husairi, pada Selasa (20/1) dini hari lalu membuat puluhan aktivis Koalisi Anti Kekerasan (KAK) menggelar aksi solidaritas. Aksi dilakukan di depan Gedung Grahadi Surabaya. Mereka menuntut penegak hukum segera mengusut tuntas pelaku.
Dalam aksinya, selain berorasi, mereka juga membawa beberapa poster dan spanduk tuntutan, yang salah satunya bertuliskan, 'Hentikan Kekerasan pada Aktivis dan Jurnalis Pembela Hak Rakyat,'
Sementara dalam orasinya yang dilakukan secara bergantian, para pendemo mengungkapkan, tindak kekerasan di Bangkalan bukan kali pertama, tetapi sudah sembilan kali terjadi. Namun, pihak kepolisian tidak pernah berhasil mengungkap dan menangkap aktor di balik kekerasan tersebut.
-
Kenapa demonstrasi Semanggi 1 terjadi? Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap agenda dan pelaksanaan Sidang Istimewa MPR yang menunjuk B.J Habibie sebagai presiden menggantikan penguasa Orde Baru.
-
Dimana Aksi Kamisan ke-806 dilakukan? Aktivis yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) mengikuti Aksi Kamisan di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/2/2024).
-
Mengapa Aksi Kamisan ke-806 dilakukan? Mereka mendesak segera diadilinya pihak-pihak yang diduga terlibat dalam sejumlah kasus kekerasan dan pelanggaran berat HAM.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kapan kejadian kekerasan pertama? Ada tiga insiden yang kami ajukan sebagai bukti. Yang pertama terjadi sekitar bulan Oktober 2023, di mana pelaku diduga telah menjewer anaknya hingga terjatuh dan menangis,' tambah Jundri.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
Dan pada Selasa dini hari lalu, aksi kekerasan di Bangkalan kembali terjadi. Kali ini menimpa Direktur LSM LSM Centre Demokratis Islamic Studies (Cidei's), Mathur Husairi. Aktivis yang juga Sekjen Madura Corruption Watch (MCW) ini, ditembak di bagian perutnya, dan terpaksa menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soetomo. Meski proyektil yang bersarang di tubuhnya sudah diangkat oleh tim dokter, Mathur masih harus menjalani perawatan pemulihan di ruang observasi IRD RSUD dr Soetomo hingga saat ini.
Menurut para pendemo, Indonesia membutuhkan pemimpin yang peduli dan mampu bertindak menghentikan atas segala bentuk kekerasan. "Dalam konstitusi kita, yaitu UUD 45 dan Pancasila secara tegas menjamin perlindungan seluruh warga negaranya," kata Korlap Aksi, Edy Firmanto.
Namun, lanjut mantan aktivis 98 yang kerap disapa Edy Frente ini, kekerasan masih terjadi dan tidak bisa diungkap oleh aparat kepolisian. "Apa yang terjadi pada kawan kita Mathur Husairi di Bangkalan adalah bukti nyata kekerasan yang dilakukan oleh oknum pejabat, dan tidak mampu diselesaikan oleh aparat kepolisian. Ini waktunya polisi bertindak," tegasnya.
Mantan aktivis Arek Pro Reformasi (APR) ini juga mengungkap, peristiwa penembakan oleh orang tak dikenal terhadap Mathur ada benang merah dengan kasus Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi.
"Kalau di runtut ke belakang, ada benang merah. Saat Ra Fuad (sapaan Fuad Amin Imron) ditangkap, para pendukung Ra Fuad menggelar aksi besar-besaran agar Ra Fuad dibebaskan. Sementara Mathur dan kawan-kawannya konsisten menentang tindak korupsi di Bangkalan," papar Frente.
Bahkan, kata Frente, sebelum terjadi penembakan, Mathur kerap menerima teror dan rumahnya di Jalan Teuku Umar dilempar molotov oleh orang tak dikenal.
Mestinya, masih kata dia, polisi bisa membaca peristiwa ini dan langsung melakukan penyelidikan. Karena bisa jadi si penembak misterius adalah orang bayaran Fuad Amin.
"Ini waktunya polisi bertindak. Jangan hanya melempar statement bahwa senjata yang digunakan pelaku menembak mathur senjata rakitan. Kalibernya jelas 9 milimeter, tentu ini bisa dijadikan acuan mengungkap dalang peristiwa itu," ucapnya tegas.
"Untuk itu, dalam aksi yang kita gelar ini, kami menuntut polisi segera mengusut tuntas dan menangkap dalang di balik penembakan itu, karena kalau tidak, itu bisa saja terjadi pada kita yang kritis menyikapi masalah korupsi. Hentikan kekerasan pada aktivis dan hukum mati segera para koruptor," tandasnya.
Sementara itu, akibat aksi para pendemo ini, Jalan Gubernur Suryo kembali mengalami kemacetan. Polisi yang bersiaga di depan Grahadi, sebagian mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan parah.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaKabar penangkapan Marco dibenarkan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo yang menyebut telah ditangkap di wilayah hukumnya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaDua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca SelengkapnyaMassa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaAniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaImbauan itu disampaikan TKN Prabowo-Gibran karena mulai beredar motif tersangka menembak Muarah karena perbedaan afiliasi politik.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca Selengkapnya