Aktivitas gempa menurun, status Anak Krakatau tetap waspada
Merdeka.com - Gunung Anak Krakatau terus menunjukkan aktivitasnya, dengan menimbulkan kegempaan. Berdasarkan pemantauan dari Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, hingga kini status Gunung Anak Krakatau belum ada penurunan, masih berstatus level dua dan menimbulkan kegempaan 96 kali.
"Kondisi Gunung Anak Krakatau masih berstatus waspada di level dua. Sementara yang terekam 96 kali kegempaan," ujar Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Anton S Pambudi saat dihubungi, Senin (17/2).
Rincian aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terekam dari seismograf, yakni 1 kali gempa vulkanik dalam dan 90 kali gempa vulkanik dangkal. Sedangkan untuk embusan sebanyak 5 kali, dan untuk gempa tektonik dan tremor tidak terjadi.
-
Kapan Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas terakhir? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan Baby Volcano meletus terakhir? Letupan lumpur di Baby Volcano pernah terjadi pada 23 Februari 2022 lalu.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Mengapa Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas setiap 5 tahun? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Berapa kali gempa susulan terjadi di Tuban? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Jawa Timur mencatat masih terjadi 193 kali gempa susulan di laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
"Jadi jika dibandingkan dengan data kemarin aktivitasnya menurun. Kemarin melakukan kegempaan sampai 212 kali, saat ini menurun menjadi 96 kali," jelas Anton.
Anton juga mengatakan, hingga saat ini belum ada tanda-tanda penurunan status Gunung Anak Krakatau secara signifikan karena aktivitasnya masih tinggi.
"Pihak pos masih melarang wisatawan dan para nelayan untuk mendekat dalam radius 1,5 kilometer," ujarnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi disertai letusan dengan ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak Mahameru pada Kamis pagi.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu diamati secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Baca SelengkapnyaSetelah tertidur selama 22 tahun, pada 16 April 2024 Gunung Ruang kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca Selengkapnya