Aktivitas Gempa Merusak di Indonesia Meningkat pada 2021
Merdeka.com - Aktivitas gempa bumi yang menimbulkan kerusakan di Indonesia meningkat pada 2021. Hingga Agustus 2021 kemarin, negeri ini telah diguncang 14 kali gempa bumi yang merusak.
"Selama periode Januari hingga Agustus 2021 di Indonesia telah terjadi peristiwa gempa merusak sebanyak 14 kali," papar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu (4/9).
Dia menjelaskan, sebelumnya, gempa merusak di Indonesia rata-rata hanya terjadi 10 kali setiap tahun. "(Tahun ini) baru sampai bulan Agustus saja sudah melampaui rata-rata gempa merusak per tahun, yaitu 10 kali," katanya.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Gempa bumi dengan magnitudo cukup besar terbaru mengguncang Melonguane, Sulawesi Utara pada Kamis (128) pukul 00.46 WIB. BMKG mencatat guncangan gempa mencapai magnitudo 7,1. Gempa terjadi pada koordinat 6.41 LU, 126.74 BT, 267 Km Timur Laut Melongune, pada kedalaman 51 kilometer. Gempa itu tidak memicu tsunami.
Sumber: Liputan6.com.Reporter: Yopi Makdori.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa ini membuat 10 bangunan terdampak, rinciannya sembilan rumah dan satu fasilitas umum berupa mushala.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa dangkal juga terekam di Gunung Ibu.
Baca SelengkapnyaHingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca SelengkapnyaGempa 5.0 magnitudo di Kabupaten Bandung pada Rabu pagi, adalah akibat aktivitas Sesar Garsela yang juga menyebabkan 20 kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 segmen megathrus di Indonesia. Masing-masing segmen punya sejarah kegempaannya masing-masing
Baca SelengkapnyaBerdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaSatu dari 13 sesar aktif itu di antaranya terjadi di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu diamati secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
Baca Selengkapnya