Aktivitas Gunung Slamet masih tinggi
Merdeka.com - Sejak mengeluarkan dentuman besar dan material dari dalam Gunung Slamet, aktivitas gunung berketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut ini kembali tenang. Namun, kondisi ini bukan berarti aktivitas Gunung Slamet berkurang.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sudrajat mengemukakan, dalam beberapa hari terakhir memang tidak terpantau adanya lontaran lava pijar atau sinar api dari puncak gunung. "Ini tidak berarti aktivitasnya turun," ucapnya, Jumat (19/9).
Dia menjelaskan, hingga saat ini Gunung Slamet masih mengalami deformasi atau penggelembungan bentuk dan belum kembali seperti semula. "Meski kemarin ada lontaran material yang cukup besar dan lava pijar, deformasi belum kembali ke bentuk semula. Deformasi ini terus terjadi sejak status Siaga ditetapkan," ucapnya.
-
Bagaimana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya,“ kata Agus dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
-
Di mana lava pijar Merapi terlihat? Di kubah lava barat daya, terlihat guguran lava meluncur dari puncak.
-
Ke mana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
Peningkatan Status Gunung Slamet dari waspada menjadi siaga ditetapkan pada 12 Agustus 2014. Sejak saat itu, beberapa kali lontaran lava pijar dan sinar api kerap terlihat. Namun, pada Sabtu hingga Selasa lalu, Gunung Slamet tidak menunjukkan adanya aktivitas.
Hingga akhirnya, dentuman besar disertai material keluar dari Gunung Slamet keluar pada Rabu (17/9) dan membuat Kota Purwokerto dan sekitarnya diguyur hujan pasir. Namun, sejak dentuman besar dan lontaran lava pijar yang terjadi hingga Kamis (18/9) dini hari, Gunung Slamet kembali tenang.
Saat dihubungi wartawan dari Purwokerto, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono mengimbau kepada warga masyarakat untuk tetap tenang. "Kita tunggu saja, yang penting siaga," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaGunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaDemi alasan keamanan dan keselamatan warga otoritas terkait terpaksa memadamkan jaringan listrik di Tagulandang.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaKegempaan tanggal 7 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA terekam sebanyak tujuh kali gempa tektonik jauh.
Baca Selengkapnya