Aktivitas Jokowi saat demo Ahok hingga baru ke Istana malam hari
Merdeka.com - Seratus ribuan orang dari sejumlah ormas menepati janjinya turun ke jalan melakukan unjuk rasa di ruas Jl Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Massa yang berunjuk rasa menuntut proses hukum tegas pada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, terkait dugaan penistaan yang dilakukan usai menyinggung soal Surah Al Maidah.
Massa baru memulai aksinya sekitar pukul 13.00 Wib, tepatnya usai Salat Jumat. Massa bergerak dari Masjid Istiqlal kemudian memutari jalan Medan Merdeka Timur, Merdeka Selatan hingga ke Medan Merdeka Barat.
Mulanya demo berlangsung damai hingga jelang sore hari. Pekikan takbir dan selawatan bersama membuat suasana unjuk rasa itu nyaris lancar dan damai.
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Di mana Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun jelang sore, sejumlah massa mulai beringas melempari petugas yang berjaga dengan batu dan air mineral. Sempat mereda, namun pada akhirnya berulang beberapa kali. Hingga sekitar pukul 17.00 Wib, massa meminta pagar berduri yang membatasi langkah mereka menuju Jl Medan Merdeka Utara, atau tepat di depan Istana Merdeka dibuka. Namun polisi tak menggubris.
Suasana agak memanas, kemudian dua orang perwakilan dari pendemo diterima pihak Istana. Mereka mulanya diterima Menko Polhukam Wiranto. Pertemuan singkat itu rupanya tak sesuai harapan massa.
Massa hanya ingin perwakilan mereka ditemui Presiden Joko Widodo. Sayangnya, Jokowi, sapaannya, tak berada di lingkungan Istana. Jokowi sejak Jumat pagi pergi meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta. Jokowi sudah jalan Bandara Soekarno-Hatta sejak lebih kurang pukul 10.00 Wib.
Agenda blusukan di sana, meninjau perkembangan kereta bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Namun sebelumnya, dia akan Salat Jumat di masjid yang terletak di depan kantor Angkasa Pura II di Kompleks Bandara Soekarno-Hatta. Jokowi didampingi Menteri Perhubungan, Budi Karya dan Menteri BUMN, Rini Soemarno.
"Selesai kira-kira bulan 6 atau bulan 7 tahun 2017 sudah selesai, kalau melihat progresnya memang tidak perlu dikhawatirkan," kata Jokowi di sela kunjungannya.
Ketiadaan Jokowi membuat massa yang ingin bertemu kecewa. Usai bertemu Wiranto, dua orang perwakilan kemudian kembali ke kerumunan massa. Selang beberapa saat kemudian, tiga orang kembali masuk Istana dan berkoordinasi dengan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar. Mereka ngotot tetap ingin bertemu dengan Presiden Jokowi bukan perwakilan pemerintah.
"Kami hanya ingin bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo, sudah sejak jauh hari kami berprasangka baik pada Jokowi bahwa dia sudah ketahui bawah kami ingin gelar aksi," kata Pimpinan Delegasi, Bactiar Nasir, kepada wartawan, Jakarta, Jumat (4/11).
Tak kunjung ditemui wartawan, massa memilih bertahan sampai malam. Bentrokan tak terhindarkan, massa melakukan pembakaran sejumlah mobil. Sampai akhirnya Wiranto, Menag Lukman dan Ustaz Arifin Ilham keluar dari Istana menemui pendemo. Wiranto langsung merangsek ke tengah massa, dia meminta agar kericuhan dihentikan.
Sekitar pukul 20.30 WIB, massa akhirnya dipukul mundur setelah ada tembakan air mata dan tetap tidak bisa bertemu Jokowi.
Beberapa jam setelah suasana kondusif, Presiden Joko Widodo akhirnya tiba di Istana sekitar pukul 23.20 Wib. Jokowi langsung melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah anggota Kabinet Kerja di Istana Merdeka.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Hadir juga Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Wakil Kapolri Komjen Pol. Syafruddin, dan para Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, serta Johan Budi S.P.
Usai rapat, Jokowi menggelar jumpa pers singkat didampingi Menko Wiranto, Menag Lukman, Panglima TNI Gatot, Kapolri Tito dan KaBIN, Budi Gunawan.
"Kita menghargai proses demokrasi lewat unjuk rasa yang tertib dan damai. Terima kasih kami sampaikan pada ustaz, ulama dan habaib yang memimpin umatnya yang menyejukkan sampai magrib tadi berjalan tertib dan damai," kata Jokowi.
Meski demikian, dia menyayangkan suasana demo pada akhirnya berubah menjadi rusuh.
"Tapi kami menyesalkan kejadian bada Isya yang seharusnya sudah bubar tapi menjadi rusuh. Ini ditunggangi oleh aktor politik yang memanfaatkan situasi," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, dia menegaskan proses hukum terhadap ahok akan terus dilanjutkan sampai tuntas secara tegas dan transparan. Kemudian, dia meminta massa bubar.
"Saya minta pengunjuk rasa pulang ke rumah masing-masing. Ke daerah masing-masing dengan tertib. Biarkan aparat keamanan menyelesaikan persoalan hukum sebaik-baiknya," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAktivis, mahasiswa, hingga publik figure melakukan aksi unjuk rasa menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di Gedung DPR-MPR Jakarta, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaMereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, gotong-royong dari seluruh masyarakat sangat diperlukan. Bukan cuma ramai-ramai karena ingin senangnya saja.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, demonstran menggantung boneka yang mengenakan topeng mirip Jokowi.
Baca SelengkapnyaNana keluar dari pintu Istana Negara pukul 09.20 WIB, usai bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini untuk mengevaluasi sembilan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaKepulangan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana ke kampung halaman Solo, mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat maupun relawan.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca Selengkapnya