Aktivitas Merapi Meningkat, Banyak Warga Bandel dan Enggan Mengungsi
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melalui Camat Kemalang mengingatkan warga yang ada di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi agar segera mengungsi. Hal tersebut karena peningkatan aktivitas gunung berapi yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, selama lebih dari sepekan ini.
Plt Camat Kemalang, Sudiyono mengakui selama ini masih banyak warga yang enggan mengungsi, terutama di Desa Sidorejo. Sementara di dua desa lainnya, Balerante dan Tegalmulyo, justru banyak pengungsi yang naik ke wilayah rawan atau di desanya untuk beraktivitas. Baik bertani, berladang maupun mencari pakan ternak.
Terhadap warga yang masih bandel, pihaknya terus melakukan pendekatan. Bahkan peringatan dilakukan, baik kepada kepala desa maupun warga.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Kenapa Gempa Bantul jadi alarm? “Gempa malam ini merupakan alarm yang mengingatkan kita bahwa zona subduksi di selatan Jawa memang masih aktif,“ kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip dari ANTARA.
-
Kenapa Gunung Marapi dinyatakan berstatus Siaga? Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga) dengan rekomendasi, pertama masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan tidak boleh memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
"Kita sudah dari kemarin melakukan pendekatan. Petunjuk dari Pak Sekda, itu kita disuruh memberi surat peringatan (SP). Kalau ada warga yang bandel terus, itu kepala desa yang harus bertanggung jawab," ujar Sudiyono, Jumat (8/1).
Untuk tahap awal, pemerintah didampingi Muspika, BPD (Badan Permusyawaratan Desa) maupun tokoh masyarakat akan melakukan upaya persuasif. Yakni membujuk warga untuk segera mengungsi.
"Awalnya kita lakukan upaya persuasif. Tapi nanti ending-nya, setelah beberapa kali akan diberikan SP 1, SP 2 dan SP 3. Akan kita lakukan eksekusi kalau dia itu masih bandel. Kita lakukan upaya yang terakhir, tapi jangan sampai ada tindakan yang sifatnya pemaksaan," katanya.
"Untuk yang tidak mau, ya harus membuat pernyataan, berita acara, harus bertanggung jawab secara pribadi," imbuhnya menandaskan.
Dia menambahkan, pemerintah telah berupaya melakukan hal-hal yang positif sesuai dengan Peraturan Bupati No 7 tahun 2014.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut, dalam beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Merapi menunjukkan peningkatan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya sinar saat malam tahun baru lalu hingga semburan lava pijar pada Selasa (5/1) malam.
Kendati demikian BPPTKG belum menaikkan status gunung berapi teraktif di Indonesia tersebut. Status Merapi yang masih siaga, membuat warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Kecamatan Kemalang, Klaten yang semula sudah mengungsi, kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupatem Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaWarga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat sekitar atau wisatawan diminta tidak mendekati kawasan Gunung Rokatenda.
Baca Selengkapnya