Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aktivitas Merapi Meningkat, Jumlah Pengungsi di Klaten Terus Bertambah

Aktivitas Merapi Meningkat, Jumlah Pengungsi di Klaten Terus Bertambah Warga Klaten mengungsi. ©2020 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Aktivitas Gunung Merapi yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta akhir-akhir ini terus menunjukkan peningkatan. Bahkan guguran lava pijar sempat terjadi beberapa hari lalu.

Meski Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta belum menaikkan status Merapi, namun warga diminta untuk tidak beraktivitas di kawasan rawan bencana (KRB).

Koordinator Pengungsi Balerante, Jainu mengatakan, saat ini jumlah pengungsi dari KRB III Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten terus bertambah. Selain anggota keluarga, pengungsi juga membawa hewan ternak yang belum diungsikan ke penampungan sementara.

"Kondisi saat ini bertambah, cenderung bertambah untuk pengungsinya. Ada kemungkinan dengan peningkatan aktivitas Merapi ini, warga yang kemarin sapinya dibawa pulang akan dibawa turun kembali. Dan yang kemarin belum dibawa turun, kemungkinan akan dibawa turun," ujar Jainu saat dihubungi wartawan, Jumat (8/1).

Ia mengatakan, terus memperbarui data jumlah pengungsi warga Balerante. Baik warga yang meninggalkan barak maupun yang datang.

"Pendataan hewan ataupun pengungsi itu akan kita update setiap pukul 19.00 WIB. Kalau ada pengurangan atau penambahan, akan bisa diketahui setiap 19.00 WIB," katanya.

Pemerintah Desa Balerante mengimbau kepada warga yang masih berada di rumah agar turun ke pengungsian. Namun pihaknya memaklumi untuk warga yang masih berusia muda yang bertugas menjaga keamanan kampung dan memantau perkembangan kondisi Merapi. Namun pihaknya mengingatkan agar warga yang ada di KRB III tetap berhati-hati dan waspada.

"Harus dipastikan bahwa mereka yang tetap di atas, apabila terjadi erupsi, mereka sudah bersiap-siap untuk menyelamatkan diri. Jangan sampai ada korban," tandasnya.

"Imbauan dari pemerintah desa, terutama masyarakat yang belum turun mengungsi. Dengan kondisi Merapi yang semakin meningkat, agar tidak beraktivitas di radius berbahaya. Yaitu di radius 5 kilometer. Kemudian untuk warga yang sudah mengungsi, kalau pagi hari mereka mengurusi ternaknya juga tetap terus diimbau untuk tidak mengambil rumput di area berbahaya. Ini untuk menjaga keselamatan mereka," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP