Akun BBM suami Bupati Kendal dibajak buat pemerasan & penipuan
Merdeka.com - Akun blackberry messenger (BBM) Ferry Sandi Sitepu yang merupakan suami Bupati Kendal Mirna Annisa dibajak. Akun BBM diketahui digandakan oleh pelaku untuk melakukan penipuan
Akibatnya, sejumlah rekan dan kerabat Ferry Sandi Sitepu menjadi korban penipuan dan pemerasan. Modus yang digunakan yakni permintaan untuk meminjami sejumlah uang melalui transfer. Jadi seolah-olah polisi berpangkat AKBP yang bertugas di Mabes Polri itu mengirimkan pesan BBM kepada temannya dan minta untuk dikirimi uang untuk keperluan tertentu.
"Sudah ada empat korban yang tertipu, empat orang tersebut yakni rekan polisi, kerabat dan teman," jelas Bupati Kendal Mirna Annisa, Jumat (2/9).
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
Menurutnya, pelaku meminta kepada sejumlah rekan Ferry, termasuk beberapa warga Kendal, untuk mentransfer uang ke nomor rekening. Tapi rekening bukan atas nama Ferry melainkan atas nama orang lain yakni Israwati.
"Yang kena korban itu nominalnya macam-macam, ada Rp 2 juta hingga Rp 6 juta. Bahkan jasa pijat langganan Mas Ferry kena tipu Rp 950 ribu," imbuhnya.
Namun lantaran Ferry seorang polisi, lanjut Mirna langsung meminta bantuan kepada Bareskrim Polri untuk melacak akun BBM palsu tersebut. Dari hasil pelacakan, diketahui jika uang yang telah ditransfer kemudian ditransfer ulang ke beberapa nomor rekening berbeda lagi.
"Makanya saya meminta masyarakat untuk waspada jika ada akun yang coba-coba melakukan penipuan dengan modus pinjam uang. Karena hal itu bisa jadi penipuan seperti yang dialami suami saya," akunya.
Mirna berharap, kasus ini bisa segera tertangkap pelakunya sehingga bisa menjadi pembelajaran agar tidak melakukan penipuan. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca Selengkapnyakepada masyarakat apabila mendapatkan pesan dari oknum tersebut dapat segara melaporkan melalui ke pihak KPK melalui call center 198
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaAksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca SelengkapnyaPembobolan bank ini ide dari istrinya yang bekerja sebagai pegawai bank pelat merah itu.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus yang menjerat anak petani terkait penipuan untuk masuk anggota Polri tersebut.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaTersangka pada kurun waktu antara tahun 2013 sampai 2018, diduga melakukan tindak pidana penipuan jual beli tanah
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku sudah ditangkap dan ditahan oleh Polda Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca Selengkapnya