Alasan Airin Bansos untuk KPM Terdampak Covid-19 di Tangsel Tak Kunjung Cair
Merdeka.com - Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, membeberkan alasan belum turunnya Bantuan Sosial (Bansos), untuk warga terdampak covid-19 dari Pemerintah, karena sudah tercover Bansos Kementerian Sosial RI dan Provinsi Banten.
Dia menyebutkan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang terdata sebagai penerima dari Kemensos RI, atau Provinsi Banten, tidak boleh diberikan bantuan dari Pemkot Tangsel.
"Dana APBD kita yang untuk Bansos yang tidak direncanakan sampai hari ini belum kita gunakan. Karena secara real data, itu sudah masuk semua. Sudah tercover dari APBD Provinsi, maupun juga dana dari Kemensos. Kita tinggal menunggu pencairannya saja," jelas Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, Kamis (30/4).
-
Siapa saja yang bisa terima Bansos PKH? Adapun beberapoa kriteria penerima Bansos PKH, yaiitu ibu hamil, memiliki anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan SD, atau anak sekolah usia 15 sampai 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar sembilan tahun.
-
Siapa yang berhak menerima Bansos PKH? Contohnya, BPNT ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sementara PKH menyasar keluarga yang memiliki anggota seperti ibu hamil atau anak yang masih bersekolah.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Kenapa Bansos diberikan? Tujuan dari program ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan.
-
Apa itu Bansos PKH? Berbagai jenis bantuan sosial, seperti Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), akan tetap dilanjutkan.
Menurut Airin, berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku. KPM penerima Bansos tidak boleh menerima bantuan dobel. Jika diberikan dari Kemensos, tidak bisa menerima bantuan dari Provinsi atau kota/ kabupaten.
"Karena aturan dan ketentuannya begitu," ucap dia.
Namun begitu, Airin menjelaskan, penyaluran Bansos yang sudah direncanakan, telah disalurkan kepada masyarakat Kota Tangsel. Sementara yang belum disalurkan adalah Bansos yang tidak direncanakan, yakni keluarga terdampak covid-19.
"Kalau bansos yang direncanakan cair. Contoh yang di lansia dan beberapa tempat itu sudah dicairkan, itu sudah dari 2 sampai 3 minggu yang lalu, itu sudah kita kasih karena bansos yang direncanakan, melalui APBD Tangsel," jelasnya.
Menurut Airin, Bansos yang tidak direncanakan, seperti untuk warga terdampak covid-19. Memang sudah dialokasikan anggarannya melalui APBD Kota Tangsel, baru-baru ini. Namun, berdasarkan pengumpulan data (KPM) terdampak covid-19, sepenuhnya tercover melalui Bansos Kementerian Sosial dan Provinsi Banten.
"Kita sudah refocusing anggaran dari dana APBD kita, dengan asumsi kemarin kekurangan dari DTKS yang belum tercover baru 13.000, itu sudah kita Refocusing. Tapi ternyata alhamdulillah ada kabar baik, kemensos menambahkan dari 13.000 ditambah lagi sekitar 22.000-an, jadi totalnya DTKS yang tadinya mau diintervensi APBD kita sudah masukan ke Kemensos totalnya 36.000. Jadi akhirnya data yang sudah kita kumpulkan kita berikan ke kemensos, ini sudah diterima lama di Kemensos,' terang Airin.
Lanjutnya, ketika akan dilakukan pendataan untuk memperluas Keluarga Penerima Manfaat (KPM), melalui peran Camat, Lurah dan RT. Kemensos kembali menambah kuota KPM sebanyak 70.000. Sehingga total KPM Bansos dari anggaran Kemensos sebanyak 70.000 KK di Tangsel.
"Bansos itu yang nantinya akan diterima warga sebesar Rp600.000 per-bulan, per KK. Disalurkan melalui PT POS dan ojek online," terang dia.
Dalam perjalanannya itu, seiring penambahan kuota KPM penerima Bansos dari Kemensos. Bansos tersebut, tertunda berkali-kali pencairannya.
"Tadinya 21 April akan cari, mundur di tanggal 24 April dan mundur lagi. Tadi saya tanya ke Pak Sekjend katanya tanggal 4 Mei itu akan turunnya, nah dari data itu kita sudah masukan semua datanya bahkan masih ada sisa untuk kuota pendataan.
Provinsi juga mengeluarkan kebijakan penerima Bansos dari Provinsi untuk sekitar 20.000-an KK, yang baru kita setorkan 10.000-an KK, on proses dan itu sudah diterima, dan sekarang sedang tahap untuk membuat ATM-nya," jelas Airin.
Dengan begitu, Bansos yang diperuntukkan bagi warga Tangsel, terdampak covid-19. Diberikan hanya dengan APBD Provinsi Banten dan Anggaran Kemensos.
"Sekali lagi, karena KPM yang sudah menerima Bansos Provinsi maupun Kemensos, tidak boleh lagi diberikan melalui dana APBD," jelas dia.
Sebelumnya, Siti Hasanah (53), seorang ART di Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, mengharapkan bantuan sosial yang telah dijanjikan. Lantaran penerapan PSBB, dia sudah tak lagi bekerja untuk beres-beres rumah majikannya. Otomatis, penghasilan hariannya juga hilang.
Dia mengaku, saat ini sangat berharap bantuan sosial Pemerintah, yang sudah pernah dijanjikan sebelumnya.
"Kemarin repot-repot ada pendataan, katanya saya bakal dapat bantuan Pemerintah. Kalau masih bisa kerja, bisa dapat duit dari keringat sendiri, Ibu engga mau ngarep-ngarep bantuan. Tapi korona ini benar-benar Ibu enggak bisa ngapa-ngapain, enggak punya apa-apa juga," jelasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teguh mengatakan, penyaluran bansos merupakan titik rawan jika dilakukan pada saat Pilkada.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud membantah untuk mengusulkan agar penyaluran bantuan sosial (bansos) ditunda.
Baca SelengkapnyaMK dinilai tak mengurusi penyaluran bansos seperti yang dituduhkan Anies dan Ganjar
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, BLT El Nino merupakan upaya pemerintah untuk membantu masyarakat di tengah kenaikan harga yang diakibatkan oleh kekeringan.
Baca SelengkapnyaHakim MK tidak menemukan korelasi antara perolehan suara oleh Prabowo-Gibran melesat tajam dikarenakan efek bansos.
Baca SelengkapnyaWamendagri Bima Arya Sugiarto menegaskan aturan tersebut dikecualikan kepada daerah yang mengalami bencana seperti NTT.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaSaldi Isra menyebut, muncul fakta persidangan sejumlah menteri aktif membagikan bansos kepada masyarakat selama masa kampanye.
Baca SelengkapnyaMK menyatakan menolak seluruh permohonan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKetua MK Suhartoyo menanyakan penyebab pembagian Bansos 2023 mundur
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep membalas sindiran Ganjar dan Anies soal penyaluran bansos.
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan, batuan sosial terkait bencana el nino seharusnya dibagikan paling lambat Desember 2024.
Baca Selengkapnya