Alasan-alasan ini yang buat WNI ganti kewarganegaraan
Merdeka.com - Fenomena kewarganegaraan ganda tengah heboh dibicarakan di Indonesia. Faktanya, tidak sedikit dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang ternyata lebih memilih hijrah ke negara lain dengan berbagai alasan. Mulai dari alasan demi kelancaran kerja, ikut pasangan, tidak ada wadah dan kesempatan bagi WNI-WNI untuk berkarya dan mendapat kehidupan yang layak.
Ada juga, yang merasa kurang diapreasiasi dan diberikan penghargaan atas karya dan kinerja yang mereka buat secara pantas di Indonesia. Kondisi ini membuat para putra-putri berbakat tanah air ini mencari tempat lain untuk berkiprah, salah satu jalannya adalah hijrah ke negara lain.
Alhasil, tak sedikit pula dari WNI yang karirnya menanjak hingga dikenal dunia usai berpindah kewarganegaraan. Berbagai sektor dan bidang strategis di lembaga dan perusahaan internasional, mulai diisi oleh warga berdarah Indonesia.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa pendidikan penting untuk meningkatkan kualitas hidup? Apapun yang dapat diperbuat oleh seseorang itu hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.
-
Bagaimana negara menjamin pendidikan bagi warga negara? Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
-
Mengapa SDM di Indonesia maju? Secara keseluruhan, angka IPM Indonesia mengalami peningkatan di hampir semua provinsi, yang mencerminkan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan perekonomian, serta berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat.
-
Bagaimana Kemnaker mendorong sinergi antara pendidikan dan ketenagakerjaan? 'Antara dunia pendidikan dan ketenagakerjaan dibutuhkan sinergi dalam perbaikan kualitas sumber daya dalam standar kehidupan sosial yang terus berkembang di masyarakat global. Sistem pendidikan dan ketenagakerjaan yang tepat akan membawa kemajuan bagi suatu negara dan peradaban dunia, ' ujar Ida Fauziyah.
-
Bagaimana cara mendapatkan masa depan yang cerah? Masa depan Anda tergantung pada banyak hal, tapi kebanyakan tergantung kepada Anda.
Meski berdiaspora di negeri orang tak lantas membuat para WNI ini melupakan tanah airnya. Sebab dalam beberapa kasus, banyak WNI berbakat memiliki motivasi untuk mengabdi membangun Indonesia.
Lantas mengapa putra-putri Indonesia pilih berjaya di negeri orang?
Sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Musni Umar mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat WNI akhirnya hijrah dan berganti kewarganegaraan.
Pertama, kata dia, negara lain memiliki ekonomi yang lebih stabil ketimbang Indonesia. Sehingga, WNI yang berpendidikan dan berbakat punya jaminan untuk hidup lebih layak.
"Memang negara lain itu kehidupan ekonomi mereka lebih stabil. Mereka yang berpendidikan itu ada jaminan untuk kehidupan lebih layak, dan jaminan masa tua. Hidup di Indonesia hampir orang yang berpendidikan ini tidak ada jaminan, baik yang bekerja di swasta maupun negeri, gaji minim," kata Musni saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Jumat (19/8).
Musni membandingkan kebijakan negara tetangga Malaysia dengan Indonesia. Di Malaysia, menurut dia, sistem yang dibangun cukup baik dengan memandang warga negara sebagai aset. Warga Malaysia disebar ke negara-negara lain untuk menimba ilmu dan keterampilan. Setelah selesai, mereka dipanggil dan disediakan tempat dan wadah untuk membangun negaranya.
"Contoh Malaysia, mereka punya uang, sistem yang mereka bangun, mereka bisa mendapatkan uang, mendapat kesempatan untuk sekolah di luar negeri, setelah kembali disediakan tempat," jelas Musni.
Alasan lain, dari segi hukum diakui Musni, negara-negara maju memiliki supremasi hukum yang lebih tinggi dibanding Indonesia. Hal ini membuat tingkat diskriminasi di mata hukum pun minim.
Tak hanya hukum, di sektor politik, para WNI menganggap negara maju lebih memberikan ruang untuk mendapat kedudukan.
"Dari segi hukum, jadi ada jaminan bahwa orang tidak bersalah, kemudian didiskriminasi kalau di sini, ngapain pulang. Susah di negara sendiri. Dari politik, tidak ada jaminan untuk dapat kedudukan, yang terhormat," terangnya.
Senada dengan Musni, Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo menyebut, faktor kesejahteraan sosial juga menjadi pertimbangan seorang WNI pindah kewarganegaraan. Menurut dia, kesejahteraan sosial di negara lain sangat timpang ketimbang Indonesia, seorang dosen perguruan tinggi di Brunei Darussalam misalnya. Gaji tenaga pengajar (dosen) di Brunei bisa 10 kali lipat dibanding Indonesia.
"Di luar negeri, di Brunei bisa 10 kali lipat. Belum lagi ilmuwan, ahli nuklir, jadi PNS dengan gaji terbatas, dia ditawari sebagai perguruan tinggi gaji yang berlipat, situasi semacam ini realistis untuk bekerja yang tidak hanya penghasilan," ungkap Imam.
Belum lagi, lanjut Imam, ada juga kasus di mana ilmu yang dipelajari WNI di luar negeri tidak memiliki ruang dan wadah di Indonesia sehingga mencari pekerjaan di negara lain.
"Di Indonesia tidak ada tempatnya, ilmu yang dipelajari tidak ada tempatnya, kalau ada tempatnya penghargaan sangat rendah. Di sini menjadi makelar tanah, dihargai. Artis tidak memerlukan ketekunan luar biasa, tapi penghasilan lebih tinggi. Seringkali orang lari, maping di bidang apa, agar tidak lari," tutup dia.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cerita orang Indonesia yang pindah ke negara lain saling berbagi pengalaman.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, pada tahun 2021 dan 2022, ada sekitar 1.000 mahasiwa Indonesia berubah status menjadi warga negara Singapura.
Baca SelengkapnyaSebagai penerima beasiswa, Septian diwajibkan bekerja di perusahaan Singapura selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, pada tahun 2021 dan 2022, ada sekitar 1.000 mahasiwa Indonesia berubah status menjadi warga negara Singapura.
Baca SelengkapnyaDi Singapura bisa bepergian secara nyaman bersama keluarga dengan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaAda seribu warga Indonesia setiap tahun mengajukan diri pindah menjadi warga Singapura.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi Bahlil Lahadalia meragukan jiwa nasionalisme para Warga Negara Indonesia (WNI) yang pindah kewarganegaraan.
Baca SelengkapnyaSyarat utama untuk mendapatkan kewarganegaraan Singapura adalah bagi mereka yang telah menetap selama setidaknya dua tahun.
Baca SelengkapnyaDirektorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mencatat sebanyak 3.912 WNI beralih menjadi warga negara Singapura selama 201
Baca SelengkapnyaPelemahan nilai tukar Ringgit dan perekonomian Malaysia mendorong warganya mencari pekerjaan di Singapura.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, investasi akan memberi manfaat besar bagi negara.
Baca Selengkapnya