Alasan-alasan tak terduga pria bunuh pasangan bercinta

Merdeka.com - Sejumlah kasus pembunuhan karena urusan ranjang sudah banyak terjadi. Si pria kerap sakit hati karena disindir oleh wanita.

Sindiran para wanita itu entah masalah ukuran alat vital atau bau badan si lelaki. Seorang pria pun naik pitam jika disinggung soal itu.

Tak jarang si pria gelap mata hingga membunuh wanita teman kencannya. Mungkin, pria sensitif jika urusan ranjang mereka dikecilkan oleh wanita.

Berikut alasan-alasan tak terduga pria bunuh pasangan bercinta:

Dibilang bau badan saat bercinta

Kepada polisi Prio mengaku menghabisi nyawa Deudeuh karena sakit hati. Deudeuh tewas dalam kondisi bugil dengan leher dijerat kabel dan mulut disumpal kaos kaki."Katanya saya bau, bikin dia mau pingsan. Saya kesel," ujar Rio singkat di Polda Metro Jaya, Rabu (15/4).Sebelum tewas Deudeuh sempat melakukan perlawanan dengan mengigit jari Prio. Namun akhirnya Deudeuh tak berdaya karena Prio sekuat tenaga mencekiknya. Polisi begitu saja percaya karena pelaku mengambil barang berharga Deudeuh. Kuat dugaan ada niat lain saat Rio bertemu pelaku untuk kedua kalinya tersebut."Didalami niat dari awalnya, apalagi barang-barang berharga korban berada di meja," tutur Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.Sejumlah barang yang diambil pelaku antara lain empat handphone, iPad, uang Rp 2,5 juta, macbook, dan laptop. Untuk mencari barang itu polisi sempat menggeledah tempat kerja Rio sebagai guru privat di Kedoya, Jakarta Barat.

Dibilang homo

Pelaku pembunuhan sekretaris Direktur Utama XL Hayriantira alis Rian (37) yaitu Andy Wahyudi (38) menjalani pra rekonstruksi di HOTEL Cipaganti, Jalan Raya Cipanas, Tarogong, Garut, Jabar.Tiba di lokasi pada petang tadi, Andy mengenakan pakaian tahanan berwarna orange langsung menjalani adegan pra rekonstruksi dengan di kawal secara ketat oleh awak kepolisian.Ada sekitar 34 adegan yang dipraktekan Andy selama pra rekonstruksi yang berlangsung sekitar 1 jam. Saat itu, adegan korban Rian diperankan oleh orang pengganti.Pra rekonstruksi ini dilakukan tim Unit 1 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Polres Garut dan Inafis Polda Metro Jaya.Awalnya memperagakan adegan saat keduanya tiba di kamar HOTEL Cipaganti. Andy duduk di kursi, sementara Rian langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur HOTEL. Dengan keadaan televisi menyala saat itu.Menurut versi Andy, Rian mengajak berhubungan intim, namun ia menolak lantaran kemaluannya sedang tidak mengalami ereksi.Mengetahui keinginan berhubungan intim ditolak Andy, Rian kemudian mengejeknya dengan perkataan 'homo'. Ejekan tersebut terus diulang beberapa kali sehingga Andy tersulut emosi.Dengan emosi, Andy mengambil bantal di tempat tidur yang berada di samping Rian. Ia menggunakan bantal itu untuk membekap wajah Rian, hingga Rian terkulai lemas sampai tak bisa bernafas.Atas itu, ia begitu panik dan langsung mengambil minyak angin di mobil Honda Mobilio yang di parkir di teras kamar HOTEL untuk membuat Rian siuman. Namun, sayangnya Rian tetap tidak bergerak.Dia kemudian mengecek denyut nadi Rian di bagian tangan kiri dan denyut nadi di leher Rian. Tetapi pada dua bagian tubuh itu tak berdetak. Rian sudah dipastikan tewas.Mengetahui itu, ia berpikir sejenak mencari cara untuk mengurus jenazah Rian. Akhirnya Andy memutuskan untuk melucuti pakaian Rian yang berada di tubuhnya dan memasukkannya ke dalam tas Rian.Setelah itu, Andy membopong tubuh Rian dan membawanya ke kamar mandi hotel. Ia memasukkan tubuh Rian dalam keadaan tanpa busana ke dalam kolam air panas kamar mandi.

Dibilang lelaki cacat

Wasuri, 36, pelaku pembunuhan istrinya sendiri mengaku kesal karena istrinya kerap menolak untuk memenuhi kebutuhan biologis sang suami yang sudah menikah sekitar 6 tahun. Dua tahun dua tahun terakhir ini, sang istri selalu menolak ajakan tersebut.Lebih menyakitkan hati Wasuri, penolakan itu kerap dibarengi dengan ledekan dan cibiran karena kondisi  fisik pelaku mengalami cacat. Sejak lahir kondisi fisik pelaku memang tidak sempurna. Kaki kanan pincang dan kedua matanya jereng dan mata sebelah kanan tidak lagi bisa melihat alias buta permanen."Dia selalu menghina kondisi fisik saya setiap saya ajak berhubungan badan. Saya kesal," ucapnya di Polsek Panongan, Kabupaten Tangerang.Percekcokan suami istri ini sudah mulai terjadi sejak tiga tahun silam. Awalnya sang istri  tidak mempermasalahkan kondisi fisik pelaku. Namun berbarengan dengan himpitan ekonomi yang makin mendesak, perempuan asal Pekalongan itu menurut pelaku mulai bertingkah."Dulu waktu saya masih sukses jual sayuran dia baik dan mau menikah dan berhubungan badan. Sekarang pas saya jatuh miskin dia menghina-hina saya. Sudah begitu, diajak hubungan badan tidak mau. Kesal saya jadinya,” ucapnya.Emosi pelaku makin jadi saat mendengar adanya perselingkuhan antara istrinya dengan seorang lelaki. Bahkan anak kedua mereka yang berusia 4 bulan telak-telak dituduh pelaku sebagai hasil perselingkuhan istrinya dengan lelaki lain. Akhirnya sang istri pun dibunuh. (mdk/eko)