Alasan ART Bawa Kabur Bayi Anggota TNI: Iba Karena Bibinya Belum Punya Momongan
Merdeka.com - Bayi prajurit TNI dibawa kabur sampai ke Indramayu. Penculik tak lain Asisten Rumah Tangga (ART) yang baru bekerja selama enam hari.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan menerangkan, peristiwa penculikan terjadi pada Jumat 21 Mei 2021 di di Asrama BS, Kramat Jati, Jakarta Timur. Aksi pelaku terekam CCTV dan viral di media sosial.
Berdasarkan hasil analisis rekaman CCTV, wajah yang membawa kabur adalah seorang Asisten Rumah Tangga (ART) berinisial S. Polisi menelusuri jejak ART sampai ke wilayah Indramayu, tempat tinggal pelaku. Hasilnya, S dan bayi yang diculiknya berhasil ditemukan.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang mentahnik bayi? Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu anha bahwa Nabi sering didatangi para orang tua yang membawa bayinya untuk dimintakan berkah dan di tahnik.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
"Hasil pemeriksaan memang betul tersangka S membawa seorang anak umur 9 bulan bernama DHH jenis kelamin laki-laki dari asrama BS cililitan tower b lantai 3 nomor 301 yang memang milik korban atau pelapor yaitu orangtua korban M yang juga sebagai pelapor di kami," ucap Erwin saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Timur, Minggu (23/5).
Erwin melanjutkan, bayi itu diserahkan oleh pelaku ke bibinya. Pengakuan ART, dia iba melihat bibinya tak memiliki momongan. Namun, bibinya membantah menyuruh ART melakukan penculikan.
"Dari pengakuannya S spontan (menculik) karena dia terngiang-ngiang ada perkataan bibinya yang katanya kalau ada anak titipkan saja ke bibinya ya. Ini nanti yang kita coba dalami lagi keterangannya sedangkan bibinya sudah kita periksa tidak pernah mengatakan hal itu," ujar dia.
ART berinisial S tak hanya membawa kabur seorang bayi. Tapi, juga merampas telepon genggam milik orangtua bayi. Tapi, ponsel itu telah dijual oleh pelaku untuk ongkos pulang ke Indramayu
"Dalam perjalanan handphone ini kemudian digunakan untuk barter membayar ongkos transportasi menuju Kuningan terlebih dahulu dan Indramayu," katanya.
S baru hitungan hari bekerja sebagai ART. Dia diajak rekannya yang telah lebih dahulu bekerja sebagai ART. Rekannya itu bekerja dengan tetangga korban.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, S dijebloskan ke tahanan Polres Metro Jakarta Timur. Erwin mengatakan, S dijerat Pasal 328 KUHP tentang penculikan. "Ancaman maksimal 12 tahun penjara," ucapnya.
Polisi berencana memeriksa kejiwaan S. Kapolres Erwin menerangkan, penyidik perlu mendalami kondisi kesehatan mental pelaku penculikan. Menurutnya, ini bagian dari pemenuhan berkas perkara.
"Nanti langkah selanjutnya tentu kami akan juga cek kejiwaan daripada si tersangka S ini, apakah memang ada gangguan dan sebagainya ini perlu untuk keberlanjutan penyidikan itu sendiri," ucap Erwin.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaNana Mirdad mengungkap kejadian tak terduga yang dialaminya. Asisten Rumah Tangga atau ART di rumahnya menemukan seorang bayi
Baca SelengkapnyaLama tak ketemu sang ayah yang bertugas di luar negeri, seorang bayi menangis lantaran tak mengenali ayahnya yang merupakan seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaViral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.
Baca SelengkapnyaPolisi pun kini turun tangan mencari sosok sang ibu.
Baca SelengkapnyaBayi itu diketahui merupakan hubungan antara JR dengan NJ dan akhirnya mengamankan keduanya.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaBayi tak berdosa yang baru berusia 11 bulan itu dia jual senilai Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaPara ibu-ibu hamil yang menyerahkan anaknya akan diberikan fee dengan kisaran Rp 45 juta.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pembuang bayi laki-laki di Kampung Cariu, Desa Cariu, Kabupaten Bogor, Jumat (5/7). Pelaku merupakan perempuan berinisial TE (42).
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca Selengkapnya