Alasan-asalan nyeleneh pelajar gagal ikut Ujian Nasional
Merdeka.com - Ujian Nasional untuk tingkat SMA sederajat selesai dilaksanakan dari 13 sampai 15 April 2015. Ujian ini meninggalkan berbagai catatan baik dan buruk, termasuk adanya kasus bocornya soal UN di dunia maya.
Saat ini giliran pelajar SMP sederajat yang menghadapi UN. Ujian untuk tingkat SMP silaksanakan dari tanggal 4 sampai 7 Mei 2015.
Penelusuran dari dua ujian beda tingkat ini, ternyata tidak semua peserta atau pelajar ikut UN.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
Berbagai alasan yang diutarakan oleh para siswa, ada yang memang berhalangan dan tidak bisa ikut seperti sedang sakit, tetapi ada juga yang sengaja ogah ikut UN.
Berikut alasan-alasan nyeleneh pelajar ogah ikut UN:
Dilarikan pacar
Kejadian ini terjadi di Bali. Siswi SMP Negeri 1 Tejakula, Kabupaten Buleleng, dilarikan pacarnya ke Kabupaten Karangasem sehingga gagal mengikuti UN."Nama siswi itu sudah masuk dalam DNT (daftar nominasi tetap) UN. Namun, karena dia dilarikan pacarnya ke Karangasem, maka dia tidak bisa ikut UN," kata Kepala Sub-Bagian Perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Made Astika di Singaraja.Menurut dia, pihak sekolah sudah mendapatkan informasi dari orangtua bahwa siswi tersebut berhenti sekolah. Pihak sekolah, lanjut dia, sebenarnya memberikan kesempatan kepada siswi tersebut untuk mengikuti UN.Namun kesempatan itu tidak dimanfaatkan karena yang bersangkutan memilih berbulan madu dengan kekasihnya.
Permainkan tata cara salat
Lima siswi SMA Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah, gagal mengikuti UN, karena dua pekan sebelum ujian mereka dikeluarkan dari sekolah. Lima siswi itu dikeluarkan lantaran mempermainkan praktik tata cara salat.Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tolitoli Muallimin mengatakan, lima siswinya itu sudah dikeluarkan.Dia mengatakan selaku kepala sekolah menyayangkan peristiwa itu terjadi karena lima siswinya itu sudah masuk kelas ujian. Keterlibatan siswinya itu membuat pihak sekolah serba salah. Namun untuk menghindari amarah masyarakat mereka akhirnya dikeluarkan."Masyarakat marah. Perbuatan mereka itu tidak diterima umat," kata Muallimin.
Pilih nikah ketimbang ikut UN
Pelajar SMP Negeri I Bangkalan, Jawa Timur tidak mengikuti UN karena alasan sedang menikah. Kepala SMP Negeri I Bangkalan Anwari, jumlah siswa di SMP Negeri I Pamekasan yang masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) sebanyak 280 orang."Hanya seorang siswa yang tidak hadir, karena alasannya menikah. Dengan demikian, maka siswa yang ikut UN kali ini hanya 279 orang," ucap Anwari kepada wartawan di Bangkalan, Senin (4/5).Dia menjelaskan, pihak sekolah sebenarnya sudah mendatangi keluarga siswa itu agar menunda pernikahan karena yang sang mempelai masih di bawah umur, namun tidak diindahkan."Akhirnya, kami meminta pernyataan tertulis bahwa anaknya tidak akan ikut UN karena hendak menikah itu," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaSang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca SelengkapnyaKasus perubahan nilai rapor jadi lebih tinggi dari nilai sebenarnya itu dilakukan oleh pihak SMP.
Baca SelengkapnyaKasus ini diawali pengecekan nilai oleh Tim Pengawasan PPDB Jabar bersama Panitia PPDB SMAN 1.
Baca SelengkapnyaPolres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca Selengkapnyaselain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan pembatalan itu untuk memberikan pelajaran bahwa semua harus sesuai dan ikut pada aturan yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang diunggah oleh akun Instagram seorang guru @julaehaju menunjukan mirisnya kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaSesampainya di rumah, adiknya yang baru duduk di kelas 4 SD bahkan memberikan bucket jajan yang dibuat dengan mengumpulkan uang jajannya sendiri.
Baca Selengkapnya