Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan Kabareskrim ogah sebut nama RS diduga pakai vaksin palsu

Alasan Kabareskrim ogah sebut nama RS diduga pakai vaksin palsu Barang bukti kasus vaksin palsu. ©REUTERS/Darren Whiteside

Merdeka.com - Kabareskrim Irjen Ari Dono mengaku punya alasan kuat tak mengungkap nama rumah sakit (RS) yang menggunakan vaksin palsu. Ini semua demi penyelesaian proses penyelidikan. Dia khawatir, jika nama RS bocor, pihak RS bakal menghilangkan bukti-bukti atau vaksin palsu.

"Kegiatan penyidikan ada yang bisa kita buka untuk kepentingan publik, tapi ada juga enggak kita buka kaitannya lari ke mana saja barang. Kalau kita buka RS nya, barangnya hilang kita enggak dapat," kata Ari di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (29/6).

Alasan lain, pihaknya tidak ingin proses penegakan hukum terlihat gaduh dan membuat masyarakat menjadi resah serta khawatir. Perihal bahaya atau tidaknya vaksin palsu, dia belum bisa menjelaskan secara rinci.

Orang lain juga bertanya?

Sebabnya, hasil forensik dan laboratorium belum tuntas. Dia berharap kandungan yang ada dalam vaksin palsu tidak berbahaya. Hanya saja, untuk botol yang dijadikan tempat vaksin, dipastikan botol bekas.

Jenderal bintang satu ini memastikan Bareskrim bakal mengungkap nama-nama RS yang menggunakan vaksin palsu, dengan catatan penyidikan telah rampung. "Dirtipideksus akan segera informasikan RS mana kalau sudah selesai," janjinya.

Karena itu, penyidik akan lebih dulu mengumpulkan semua alat bukti untuk mengungkap keterlibatan RS. Sejauh ini penyidik masih mengaudit hasil produksi vaksin palsu dari para tersangka.

"Kita masih audit berapa jumlah hasil produksi dia, dengan kemampuan mesin, berapa orangnya, berapa yang mampu dia produksi," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hakim Semprot Tim Prabowo-Gibran: Bapak Perhatikan Tidak Tadi?
Hakim Semprot Tim Prabowo-Gibran: Bapak Perhatikan Tidak Tadi?

Kejadian bermula ketika Achmad bercerita bahwa ada dugaan intervensi dari polisi saat Pilpres berlangsung.

Baca Selengkapnya
Ahmad Riyadh Dua Kali Cabut BAP di Persidangan, KPK Siap Usut Dugaan Perintangan Penyidikan
Ahmad Riyadh Dua Kali Cabut BAP di Persidangan, KPK Siap Usut Dugaan Perintangan Penyidikan

KPK akan menerbitkan surat perintah penyidikan apabila unsur dari OOJ anggota Exco PSSI itu terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Minta Propam Polri Periksa Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon
Komisi III DPR Minta Propam Polri Periksa Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon

Dede mengaku terpaksa memberikan keterangan palsu karena takut dengan ancaman Iptu Rudiana

Baca Selengkapnya
Pansus Haji DPR Gandeng LPSK untuk Lindungi Saksi, Menag Yaqut: Siapa yang Tertekan?
Pansus Haji DPR Gandeng LPSK untuk Lindungi Saksi, Menag Yaqut: Siapa yang Tertekan?

Yaqut mencari tahu saksi mana yang merasa tertekan sehingga membutuhkan perlindungan LPSK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto Melawan Anggap KPK Sewenang Wenang Sampai Sita Buku Pilkada PDIP
VIDEO: Hasto Melawan Anggap KPK Sewenang Wenang Sampai Sita Buku Pilkada PDIP

Penasihat Hukum Hasto Kristiyanto, Rony Talapesy melaporkan penyidik KPK ke Dewan Pengawas terkait tindakan penyidik yang tidak profesional.

Baca Selengkapnya
Polri Ultimatum Anggota Terlibat Sindikat Pemalsuan Pelat Khusus: Tak Ada Lagi Toleransi!
Polri Ultimatum Anggota Terlibat Sindikat Pemalsuan Pelat Khusus: Tak Ada Lagi Toleransi!

Polri menegaskan semua anggota harus menjaga komitmen Korps Bhayangkara yang tidak membiarkan anggota menyalahgunakan wewenangnya dan membantu sindikat.

Baca Selengkapnya