Alasan Kemenkum HAM Pindahkan Setnov ke Rutan Gunung Sindur
Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjelaskan alasan terpidana kasus korupsi e-KTP Setya Novanto dipindahkan ke rutan Gunung Sindur, Bogor. Dia menyebut, bahwa tempat itu merupakan rutan untuk napi beresiko tinggi.
"Itu bukan apa, untuk high risk, untuk sementara kita tempatkan di situ. Orang tanya, kenapa high risk ya itu high risk gimana mau melarikan diri," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6).
Yasonna kembali menceritakan kronologi Setnov bisa pelesiran. Dia membenarkan bahwa Setnov memang sakit dan minta izin ke rumah sakit dengan ditemani petugas lapas Sukamiskin. Namun, ia malah mengelabui petugas saat ingin membayar administrasi rumah sakit.
-
Apa yang dilakukan eks pasien yayasan saat ini? Pria tersebut diketahui bernama Ardiansyah dan sempat mendapat atensi Purnomo selama 1 tahun. Saat didatangi sang polisi, Ardiansyah nampak semringah. Dia mengungkap rasa bahagianya saat sempat diurus Purnomo sejak divonis mengidap depresi hingga kini kembali sehat dan menjalani kehidupan normal.
-
Siapa yang dampingi Yasmine di sidang? Yasmine Ow menjalani sidang perdana perceraiannya sambil didampingi oleh kuasa hukumnya, Machi Ahmad.
-
Siapa yang mengunjungi eks pasien yayasan? Konten kreator YouTube sekaligus personel Sat Binmas Polres Lamongan Ipda Purnomo secara khusus mendatangi eks pasien yayasan miliknya.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Kenapa Sonny Septian dirawat di rumah sakit? Sonny Septian dirawat di rumah sakit pada pertengahan Juli lalu karena diduga mengalami keracunan makanan. Ia masuk rumah sakit karena mengalami gejala terus muntah-muntah dan mengeluarkan cairan bening.
"Memang benar (Setnov) sakit hanya setelah itu dia ya mengelabui petugas kita, suruh bayar bill di bawah dan ketika ditanya bapak kemana, ke bawah, ya udah kamu (petugas) tunggu aja nanti saya (Setnov) balik, ternyata tidak balik," ujarnya.
Kemudian, petugas langsung mengabarkan lapas Sukamiskin bahwa eks politisi Golkar itu kabur. Tiba tiba, foto Setnov pun viral dan pada waktu yang sama ia berada di sebuah toko bangunan di kawasan Bandung. Petugas lapas pun langsung mengambil tindakan.
"Staf ini langsung menelepon ke lapasnya, ini ada masalah, yang bersangkutan tidak kembali, koordinasi kalapas, lapor ke kakanwil, kakanwil mencoba melacak, kemudian sudah ada media gambar beliau, diambil tindakan oleh kakanwil," jelasnya.
Atas peristiwa itu, Politikus PDIP tersebut mengaku sudah melakukan evaluasi bersama pejabat Kemenkum HAM supaya peristiwa serupa tak terulang.
"Saya barusan rapat sebelum datang ke baleg, dengan dirjen sekjen, direktur beberapa direktur di ditjenpas, kalapas Sukamiskin, kemudian Karutan Gunung Sindur kita rapat. Karena menganalisis peristiwa ini dengan peristiwa lainnya," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permintaan tersebut dilakukan lantaran SYL terkadang kesulitan bernapas di dalam Rutan KPK yang minim ventilasi udara.
Baca SelengkapnyaSYL dan penasihat hukumnya mengajukan permohonan pemindahan rutan dengan empat pokok alasan.
Baca SelengkapnyaSudirman kini berstatus sebagai saksi dalam kasus pemberian keterangan palsu dan pemohon upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) bersama 6 narapidana lainnya.
Baca SelengkapnyaLettu GDW diduga sedang sakit dan dalam pengawasan saat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKapolsek harusnya meminta izin ke kejaksaan jika mau membawa tahanan titipan itu keluar sel.
Baca SelengkapnyaSidang kemudian bakal kembali digulir dengan agenda yang sama pada pekan depan.
Baca SelengkapnyaPolda Sumsel merotasi beberapa anggotanya, termasuk dua perwira pertama yang diduga melakukan pengeroyokan dan pelecehan terhadap wanita pengunjung klub malam.
Baca SelengkapnyaKomisi antirasuah itupun mengingatkan bahwa dugaan korupsi di lapas juga dapat terjadi.
Baca Selengkapnya