Alasan Kepri rawan jalur penyelundupan narkoba ke Indonesia
Merdeka.com - Tak bisa dipungkiri, Kepulauan Riau rawan menjadi pintu masuk peredaran narkoba internasional ke Indonesia. Buktinya sejumlah kasus penyelundupan narkoba berhasil digagalkan petugas. Terbaru penangkapan Kapal MV Min Yan Yuyung berbendera China dan Singapura membawa 1,6 ton sabu.
Berdasarkan informasi dihimpun, ada beberapa alasan mengapa Batam menjadi pintu masuk narkoba. Pertama karena perairan Kepri mempunyai garis pantai yang panjang. Kedua adanya puluhan pelabuhan tikus yang tersebar di sepanjang pantai. Hasil identifikasi Kepolisian, tak kurang ada 28 pelabuhan tikus di sana.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui jika perairan Batam paling sering digunakan jaringan internasional untuk menyelundupkan narkoba. Sudah beberapa kali penangkapan dilakukan di Batam.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Bagaimana Makyong masuk ke Kepulauan Riau? Sedangkan Makyong bisa masuk ke Kepulauan Riau sebagai seni pertunjukan drama pada masa kekuasaan Sultan Sulaiman pada abad ke-18.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Indonesia jadi market potensial narkoba internasional," tegas Kapolri Tito Karnavian dalam konferensi pers penangkapan penyelundupan 1,6 ton sabu di Batam, Jumat (23/2).
Hal sama diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tingginya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya jumlah kelas menengah membuat Indonesia dijadikan target pasar besar untuk peredaran narkoba.
"Indonesia dinilai potensi market besar (narkoba) dilihat dari frekuensinya yang besar. Dalam dua bulan saja 2,9 ton. Satu tahun kemarin 2,1 ton. Artinya potensi mencoba untuk masuk narkoba makin tinggi," jelasnya.
Luasnya wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan kerap dimanfaatkan para bandar narkoba jaringan internasional. Mereka nekat mencoba menyelundupkan narkoba baik melalui pelabuhan resmi maupun pelabuhan tikus. Sri Mulyani menuturkan, para penyelundup narkoba masuk ke wilayah perairan Indonesia, lalu mencoba kabur ke perairan internasional ketika aksi mereka mulai terendus.
"Kalau bicara 1,62 ton maka kita bicara 8 juta pengguna. Ini membuktikan besarnya ancaman terhadap anak muda di Indonesia."
Polisi telah menetapkan empat orang sebagai tersangka terkait penyelundupan sabu ini. Mereka adalah Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43) sebagai nahkoda dan Liu Yin Hua (63).
Pengungkapan kasus ini bermula adanya informasi yang masuk kepada Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan dan Kasubdit 2 Dit Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Donny Alexander. Mereka mendapatkan informasi akan adanya kapal pengangkut narkoba yang memasuki wilayah Indonesia.
Kemudian proses penyelidikan dimulai dengan dilaksanakan pemetaan terhadap wilayah Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Tujuannya melakukan pemetaan terhadap garis pantai yang dapat digunakan untuk bongkar sabu dari kapal.
Kemudian pada tanggal 15 Februari, tim melakukan koordinasi dengan sumber informasi. Setelah itu koordinasi lintas sektor bersama Bea Cukai serta atas perintah Kasatgassus Polri Irjen Idham Azis tim berangkat menuju Batam.
Tim tiba di Pulau Jemaja, Anambas, Kepri. Kemudian pada hari Senin tanggal 19 Februari 2018, tim Surveillance Udara yang dipimpin oleh Wadir Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Audie Latuheru memantau pergerakan kapal di laut.
Setelah mendapatkan titik koordinat kapal target, pada tanggal 19 Februari 2018 melakukan koordinasi dengan pihak Bea Cukai untuk dilakukan pengejaran.
"Lalu ketika ada beberapa kapal sudah tertangkap radar dengan segera Tim Satgas gabungan satgassus polri, bareskrim polri dan Polda Metro Jaya menggunakan Speed Boat nomer lambung BC 70005 dan BC 20007 dari Bea Cukai gabungan Pusat, bea cukai tanjung balai karimun dan bea cukai batam yang memiliki kecepatan tinggi mengarah ke lokasi TKP," terang Suwondo.
Perlawanan terhadap jaringan narkoba terus dilakukan Kepolisian. Instruksi Kapolri kepada anak buahnya tegas, agar tak segan menindak para bandar narkoba.
"Mungkin salah satu faktor adalah penegakan hukum yang tegas dan keras. Ini jadi polemik. Ada yang pro dan kontra. Saya sudah instruksikan ke jajaran Polri, jangan ragu tindak tegas. Bandar melawan, tembak mati. Perintah saya itu," tegas Tito. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga praktik penyelundupan ini ada keterkaitannya dengan gembong narkoba Fredy Pratama. karena sama-sama memasukkan sabu ke kemasan teh china.
Baca SelengkapnyaMenurut Polri, dua wilayah itu menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri, khususnya dari wilayah Malaysia.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah membuang sebungkus sabu dengan berat sekitar 500 gram ke dalam lubang closet pada toilet Bandara Pekanbaru saat akan ditangkap.
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaRatusan kilogram narkoba jenis sabu hendak diselundupkan melalui perairan Kepulauan Riau
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca Selengkapnyakelima tersangka memiliki peran tersendiri untuk menyelundupkan narkoba
Baca SelengkapnyaSaat ini para tersangka dan barang bukti 86 kilogram sabu serta 2 pucuk senjata api telah diamankan di Bareskrim Polri.
Baca Selengkapnya