Alasan Kesehatan, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Batal Disuntik Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Pemkot Yogyakarta mulai menggelar pemberian vaksin Covid-19 pada Jumat (15/1). Sebanyak 10 tokoh publik menjadi penerima vaksin pertama di Kota Yogyakarta yang dilakukan di RS Pratama.
Salah seorang tokoh publik yang akan divaksin yaitu Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Namun Haryadi yang sudah datang ke RS Pratama, terpaksa gagal menjadi penerima vaksin. Alasannya faktor kesehatan.
"Terus terang saya merasa sedih karena secara kesehatan tidak memenuhi untuk diberikan vaksin. Bukannya saya tidak sehat tetapi saya tidak masuk kriteria itu," ujar Haryadi.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Meski gagal menjadi penerima vaksin Covid-19, Haryadi berpesan agar masyarakat yang sudah divaksin untuk tetap memenuhi protokol kesehatan. Diantaranya dengan tetap memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.
"Batasi mobilitas. Jangan keluar rumah kalau tidak penting. Apalagi mendatangi pesta, arisan dan sebagainya," nasehat Haryadi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, vaksinasi kepada Haryadi ditunda untuk sementara waktu. Penundaan ini karena dari screening, Haryadi dinyatakan tidak masuk kriteria penerima vaksin.
"Karena Bapak (Haryadi Suyuti) tidak memenuhi kriteria untuk vaksin ini. Sehingga bisa ditunda atau tidak diberikan. Jadi bisa ditunda, saat screening itu akan bisa dilihat ditunda atau tidak bisa diberikan," ucap Emma.
Emma enggan merinci sebab kesehatan Haryadi sehingga tak masuk kriteria penerima vaksin. Hal ini karena data medis pasien tidak boleh disampaikan tanpa seizin pasien.
"Kita tidak boleh menyampaikan data medis seseorang. Yang jelas Bapak Walikota belum memenuhi kriteria vaksin," ucap Emma.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elemen masyarakat di Kabupaten Cianjur mempersoalkan kasus meninggalnya salah seorang warga, diduga usai mengikuti pengobatan gratis.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaPencopotan ini buntut sikap Budi Santoso yang menolak rencana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaGeger seorang warga Kecamatan Naringgul, Yohani, diduga meninggal dunia setelah mendapat pengobatan gratis yang digelar pasangan calon nomor urut 2 Wahyu-Ramzy
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaMenkes mengatakan, pencopotan dekan FK Unair tersebut bukan wewenang dirinya
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi V DPR, Mulyadi mengeluhkan buruknya pelayanan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca Selengkapnya