Alasan MKD tolak permintaan Golkar agar Setnov diperiksa pagi ini
Merdeka.com - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad mengakui anggota majelis MKD dari fraksi Golkar meminta agar Ketua DPR Setya Novanto diperiksa pagi ini. Namun menurut Dasco, permintaan itu ditolak dalam rapat internal MKD setelah memintai keterangan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin.
"Enggak bisa. Karena memang menurut tata beracara kita harus memberi pemberitahuan surat terlebih dahulu. Gimana kita kemudian mau panggil tapi suratnya belum," kata Dasco usai persidangan lanjutan di MKD dengan memintai keterangan Presiden Direktur Maroef Sjamsoeddin di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/12).
Dasco mengatakan hanya fraksi Golkar di MKD yang ngotot meminta Setya Novanto diperiksa hari ini. Alasannya Golkar, karena apabila diperiksa pekan depan Setya Novanti bakal disibukkan dengan acara pernikahan anaknya.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Kenapa Setya Novanto disebut sebagai korban dalam kasus e-KTP? 'Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear,' pungkasnya.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang minta Prabowo ulang seleksi capim KPK? Sebelumnya, sejumlah pihak minta Presiden Prabowo Subianto mengulang calon pimpinan dan dewan pengawas KPK. Karena menilai pansel yang sah adalah pansel yang dibentuk oleh Prabowo selaku presiden saat ini.
"Itu tadi ada juga teman-teman dari Golkar. Karena kan pengadunya padat acara keluarga, besok kan ada pernikahan anak segala macam. Untuk meminta supaya bisa memberikan keterangan pada hari ini. Kita sudah bicarakan di rapat internal bahwa itu surat panggilan harus dikirim dulu," ujar Dasco.
"Golkar aja, lainnya enggak ada. Itu sepintas saja diusulkan. Tapi kan kita tadi lebih banyak membahas siapa saja yang akan dimintai keterangan ke depan," tandasnya.
Sebelumnya, Dasco menjelaskan bahwa dalam sidang tertutup MKD, perwakilan Fraksi Golkar tiba-tiba usulkan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) dipanggil pagi ini untuk diperiksa MKD. Usulan tersebut muncul sekitar 30 menit usai pemeriksaan Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin.
"Itu tadi ada juga teman-teman dari Golkar. Karena kan pengadunya padat acara keluarga, besok kan ada pernikahan anak segala macam. Untuk meminta supaya bisa memberikan keterangan pada hari ini. Kita sudah bicarakan di rapat internal bahwa itu surat panggilan harus dikirim dulu," ujar Dasco di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (4/12).
Menurut Politikus Gerindra ini, selain dari Fraksi Golkar tak ada yang setuju Setnov dipanggil MKD pagi ini.
"Golkar aja, lainnya enggak ada. Itu sepintas saja diusulkan. Tapi kan kita tadi lebih banyak membahas siapa saja yang akan dimintai keterangan ke depan," tuturnya.
Menurut Dasco, permintaan Golkar untuk panggil Setnov secara mendadak menyalahi aturan. Sebab menurutnya MKD harus terlebih dahulu mengirimkan undangan.
"Gak bisa. Karena memang menurut tata beracara kita harus memberi pemberitahuan surat terlebih dahulu. Gimana kita kemudian mau panggil tapi suratnya belum," ujarnya.
Ditemui secara terpisah Anggota MKD dari Fraksi Hanura Sarifuddin Sudding geram atas usulan dari Golkar dalam rapat tertutup itu. Ketika pintu ruang sidang dibuka, Sudding langsung setengah berlari menjauh dari tempat sidang. Sudding juga menduga ada kesengajaan dari Golkar untuk mengatur jalannya pemeriksaan Setnov.
"Saya bingung di MKD ini. Haduh. Haduh. Kalau jam 1 begini mau memeriksa Pak Setya Novanto ada apa itu. Ada pengkondisan atau apa," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Prabowo-Gibran di Sidang Sengketa Pilpres 2024 keberatan, jika hakim konstitusi hendak memanggil empat menteri dari kabinet Jokowi untuk bersaksi
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua Tim TDK Todung Mulya Lubis
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengusulkan Mahkamah Konstitusi (MK) menghadirkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan di sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Tim Hukum AMIN meminta Hakim MK untuk menghadirkan 4 menteri Jokowi sebagai saksi sengketa Pilpres
Baca SelengkapnyaKeempat menteri yang akan hadir adalah Menko PMK, Menko Perekonomian, Mendag dan Menkeu
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta KPK menjadwalkan ulang pemeriksaan menjadi Kamis, 7 September 2023.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar-Mahfud sudah bersurat ke Mahkamah Konstitusi terkait hal ini.
Baca SelengkapnyaDalam waktu dekat barisan KLB Demokrat akan menentukan sikap dan arah politik.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.
Baca SelengkapnyaMK akan memanggil sejumlah menteri untuk memberi keterangan dalam persidangan sengketa hasil Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAHY dan jajaran elite Demokrat bersorak gembira membaca putusan Mahkamah Agung menolak PK tersebut.
Baca Selengkapnya