Alasan Pensiunan Polisi Tak Mau Antar Mahasiswa UI ke RS Usai Kecelakaan
Merdeka.com - Pensiunan polisi AKBP Eko Setia Budi Wahono mengungkap alasan enggan mengantarkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Attalah Syaputra (18) usai kecelakaan di Jalan Raya Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 6 Oktober lalu. Saat itu, korban terpaksa menunggu ambulans untuk diantar ke rumah sakit.
"Kondisi dan situasi orang dalam hal menghadapi persoalan ini itu kita tidak bisa langsung kenapa tidak dibawa," kata Kuasa Hukum Eko, Kitson Sianturi, Jumat (3/2).
Menurut Kitson, kendaraan kliennya bukan diperuntukkan untuk membawa pasien ke rumah sakit. Tidak ada juga fasilitas kesehatan yang tersedia dalam mobil tersebut.
-
Siapa yang tidak menolong pemotor? Saat para rombongan pejabat melintas, tak ada reaksi yang berarti. Alih-alih memelankan laju kendaraan atau sekadar memberi perhatian ke sang pemotor, rombongan justru tetap melintas dengan kecepatan sama.
-
Apa itu mobil ambulans? Ambulans hanya digunakan untuk mengantar pasien yang memerlukan perawatan medis di tempat tertentu, seperti rumah sakit atau klinik.
-
Kenapa Mobil Ketek dilarang beroperasi? Hal yang menjadi pertimbangan dilarangnya Mobil Ketek beroperasi adalah faktor keamanan dan kenyamanan penumpang.
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Bagaimana mobil digunakan untuk hal yang tidak wajar? Berikut adalah beberapa contoh mobil yang dipaksa untuk bekerja ekstra dengan hal-hal yang tidak sewajarnya, seperti yang dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (19/06/2024).
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
"Kalaupun bawa dengan menggunakan kendaraan pihak pengendara atau klien kami, jika terjadi apa-apa di dalam mobil, pasti juga akan terjadi tuntutan yang lain lagi," ujarnya.
"Mobil itu kan bukan standar kesehatan," tambahnya.
Kitson menegaskan, usai kecelakaan itu kliennya membantu korban. Salah satunya dengan menghubungi mobil ambulans.
Dia juga meluruskan keterangan saksi bahwa kliennya membantu korban hanya sekitar 5 menit. Kenyataannya, kata Kitson, kliennya membantu selama 10 menit.
"Tapi upaya yang sudah dilakukan oleh pengemudi mobil Pajero itu sudah dilakukan dengan upaya menghubungi ambulans dan pihak warga," sambungnya.
Masih Bernapas
Aprian (21), masih mengingat betul kondisi Muhammad Hasya Attalah Syaputra (18), mahasiswa Universitas Indonesia (UI), yang tewas akibat kecelakaan di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Aprian merupakan salah satu saksi yang ikut dalam rekonstruksi kecelakaan Hasya melibatkan pensiunan polisi AKBP Eko Setio Budi Wahono digelar polisi hari ini.
Dalam kesaksiannya, Aprian yang saat itu menjaga rental Playstation (PS) melihat kondisi Hasya masih menghela napas saat terjatuh dari motor dikendarainya. Seingat Aprian peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.00 Wib.
"Yang saya lihat sebagai saksi masih ada nafasnya," kata Aprian kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (2/2).
Namun menurut Aprian, berselang lima menit detak jantung Hasya berhenti setelah tubuh remaja itu dipindah ke pinggir jalan oleh warga serta Eko.
"Pas dipinggirin juga masih ada nafasnya, enggak selang beberapa waktu lama dia sudah tidak sadarkan diri," ujar dia.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemotor yang diberhentikan di sekitar putar balik (U-turn) dinarasikan sedang membawa pasien
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui identitas pengemudi mobil berwarna putih yang mengalami kerusakan parah di bagian depan itu.
Baca SelengkapnyaViral korban kecelakaan lalu lintas dibawa menggunakan mobil pikap di Kecamatan Muaragembong Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolantas memberhentikan pengendara motor yang sedang mengawal ambulans di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaIa mengalami kegagalan dalam mengantarkan pasien ke rumah sakit dengan kondisi selamat. Ini membuat hatinya merasa miris hingga punyai keinginan tak terduga.
Baca SelengkapnyaDiduga, mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak bus kuning hingga rusak parah
Baca SelengkapnyaPaiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.
Baca SelengkapnyaMobil yang dikendarai wanita ini ditabrak hingga ringsek. Wanita in sebut pihak bus tidak memiliki itikad baik.
Baca SelengkapnyaKarena disetop, mobil ambulans yang tengah membawa pasien pun tidak dapat masuk ke RSUD Murjani Sampit.
Baca Selengkapnya