Alasan Polri sudah 2 Bulan Belum juga Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB
Merdeka.com - Upaya pencarian terhadap Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens (37), masih terus dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri. Bahkan pencarian diperluas hingga ke 4 Kabupaten di wilayah Papua.
Kapten Pilot Susi Air tersebut, mulai disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, sejak 7 Februari 2023, di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Aparat gabungan TNI-Polri telah berupaya dengan berbagai cara, mulai dari penempatan pasukan hingga membentuk tim negosiasi yang dikoordinasi Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge.
-
Bagaimana TNI melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air? 'Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan,' ujarnya.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
-
Dimana pilot Susi Air dibebaskan? Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu 21 September 2024.
-
Siapa yang mendukung TNI membebaskan pilot Susi Air? 'Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power,' kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).
-
Siapa yang membebaskan pilot Susi Air? Pembebasan ini merupakan hasil dari operasi gabungan yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz-2024.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
"Proses pencarian pun sudah mencakup beberapa kabupaten yang berbatasan dengan Nduga," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Faizal Ramadhani, Jumat (7/4).
Alasan Belum juga Dibebaskan
Pada bulan pertama penyanderaan, sebut Faizal, pelaku penyanderaan Egianus Kogoya yang merupakan pemimpin tertinggi KKB di wilayah tersebut, sempat terdeteksi berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya.
Namun ketika personel TNI-Polri tiba di wilayah tersebut, keberadaan Egianus dan kelompoknya, sudah tidak terlihat di Kuyawage dan diyakini telah kembali ke Nduga.
Faizal menjelaskan, salah satu alasan mengapa hingga kini aparat keamanan belum berhasil menemukan Kapten Philip adalah karena mereka sangat berhati-hati.
Hal ini dilakukan karena, sosok Egianus Kogoya memiliki rekam jejak yang cukup kelam dalam hal pembunuhan. Dengan adanya ancaman yang dikeluarkan dia (Egianus) maka parat keamanan ingin memastikan keselamatan pilot.
"Egianus ini biasanya tidak cuma menggertak, dia lakukan apa yang dia katakan, makanya kita tidak boleh gegabah," ucap Faizal
Di sisi lain, lanjut Faizal, adanya informasi yang membuat wilayah pencarian semakin luas, dan hingga kini sudah mencakup empat kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan.
"Saat ini wilayah pencarian diperluas, selain di Nduga sudah sampai ke Lanny Jaya, Yahukimo dan Puncak," ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 itu
Sementara untuk kali ini, tutur Faizal, korban yang disandera hanya berjumlah satu orang dengan pelaku yang tidak terlalu banyak. Tetapi membuat proses pencarian menjadi lebih sulit dan menemui berbagai kendala
"Luas wilayah pencarian di empat kabupaten di Papua Pegunungan ini mencakup (35.378 kilometer persegi), ini membuat kita membutuhkan waktu untuk mencari keberadaan pilot dan temui berbagai kendala," kata Faizal.
Namun dengan segala kendala tersebut, Faizal memastikan tim gabungan TNI-Polri akan berusaha maksimal untuk bisa menyelamatkan Kapten Philip dalam keadaan hidup.
Faizal pun meminta semua pihak harus bisa bersabar dan memberi dukungan dalam bentuk apapun agar operasi ini bisa segera berhasil dilakukan.
"Kami minta dukungan doa dari semua pihak karena kami akan terus maju untuk menyelamatkan pilot dari tangan KKB," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, disandera KKB sejak Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kabar pembebasan Kapten Philip tidak cuma sekali dihembuskan KKB Papua.
Baca SelengkapnyaKepolisian dan tentara telah melakukan berbagai upaya
Baca SelengkapnyaLaksamana Yudo Margono mengatakan upaya pembebasan tersebut tidak ada batas waktu.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berusaha membebaskan pilot Susi Air, Captain Philip Mark Mehrtens. Pria berkebangsaan Selandia Baru itu masih disandera KKB Papua.
Baca SelengkapnyaMeskipun bisa melaksanakan operasi tempur, aparat TNI-Polri mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam pembebasan Kapten Philips Mark Merthens.
Baca SelengkapnyaTerhitung sejak 7 Februari 2023 silam, Pilot Susi Air, berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philips Mark Merthens (37), disandera KKB.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya setelah mendaratkan pesawatnya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Februari 2023.
Baca SelengkapnyaProses pembebasan Pilot Susi Air dipercaya hanya tinggal menghitung waktu.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Philip Mark Merthens disandera oleh KKB sudah setahun lebih.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air disandera KKB di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya telah sembilan bulan menyandera Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merthens (37).
Baca Selengkapnya