Alasan Rapid Test Butuh Pemeriksaan Lanjutan Terkait Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Laboratorium salah satu memiliki peran sentral dalam menghadapi pandemi covid-19. Peran laboratorium pada penanganan dan penelitian, untuk menemukan kondisi pasien positif Covid-19.
Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Siloam Sentosa, Dr Maenaka Smaratungga, SpPK mengatakan dalam pemeriksaan laboratorium pada skrining Covid-19, setidaknya ada beberapa hal yang dilakukan. Seperti pemeriksaan hematologi untuk mengetahui limfosit absolut dan Neutrophil Lymphocyte Ratio.
Ada pula tes CRP atau C-reactive protein adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar protein C-reaktif dalam darah, protein ini merupakan penanda adanya peradangan dalam tubuh. Pemeriksaan molekuler yang terdiri dari TCM dan Real Time PCR.
-
Kenapa penting segera ke dokter? “Hal yang paling perlu diwaspadai dalam kasus gigitan ini adalah infeksi,“ Dalam waktu maksimal delapan jam usai digigit anjing, penting untuk segera mengatasi masalah dan mengonsultasikannya dengan dokter. Risiko infeksi bisa meningkat jika menundanya.
-
Siapa yang harus ke dokter? Penting untuk mencari bantuan profesional medis jika batuk berlanjut atau semakin parah.
-
Kenapa perlu periksa dokter? Saat Anda mengetahui bahwa kadar kolesterol dalam tubuh Anda lebih tinggi dari batas normal, langkah penting yang harus diambil adalah mencari bantuan medis.
-
Kapan seseorang perlu ke dokter? Apabila Anda merasakan adanya masalah pada tulang punggung, disarankan untuk segera mengunjungi dokter ortopedi yang terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
-
Bagaimana mendiagnosis penyakit? Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diteliti melalui gejala yang terjadi.
-
Kapan orang perlu ke dokter? Dr. David Shusterman, seorang urolog di NY Urology, menekankan bahwa jika terjadi perubahan mendadak dalam pola buang air kecil, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, terutama jika perubahan tersebut berdampak pada kualitas hidup sehari-hari.
"Terakhir, Rapid Test Antigen atau antibodi. Ini dilakukan untuk study epidemologi, prevalensi survailens penyakit, membantu diagnosis pada fase sakit minggu kedua, dan mendeteksi infeksi pada pasien dengan tanpa gejala," ujar dr Maenaka, Jumat (15/5).
Menurut Maenaka, pemeriksaan Rapid Test membutuhkan dokter spesialis patologi. Sebab, setelah melakukan uji rapid tes diperlukan pula pemeriksaan lainnya ataupun pengulangan. "Kondisi ini perlu guna memastikan apakah status positif maupun dari hasil negatif Covid-19 pada pasien saat hasil pemeriksaan di laboratorium," imbuhnya.
Rapid test corona di Indonesia menggunakan sampel darah untuk mendeteksi kadar antibodi imunoglobulin terhadap virus dalam tubuh. Antibodi merupakan protein yang dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan bakteri, virus, dan benda asing lainnya. Pada rapid test corona, dua jenis imunoglobulin, yaitu Immunoglobulin G (IgG) dan Imunoglobulin M (IgM).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaLolly anak Nikita Mirzani akan divisum lagi di RSCM Jakarta dalam waktu dekat. Tim ahli RSCM telah mengajukan pemeriksaan tambahan ke polisi.
Baca Selengkapnya