Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alat deteksi tsunami hilang, polisi duga ada aksi vandalisme

Alat deteksi tsunami hilang, polisi duga ada aksi vandalisme Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. ©2018 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Sejumlah alat deteksi dini tsunami yang ada di sejumlah daerah dikabarkan tak berfungsi bahkan hilang. Polisi menyelidiki dugaan vandalisme atau perusakan di balik hilangnya alat tersebut.

"Ini akibat dari vandalisme nelayan yang menambatkan perahunya di situ padahal itu tidak boleh disentuh," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/10).

Bukan itu saja, beberapa nelayan juga mengambil komponen pada alat tersebut. "Ada yang mengambil untuk solar cell, dikira cermin, terus diambil. Ini vandalisme. Jadi memang perlu pembelajaran," kata Setyo.

Jenderal bintang dua itu menilai, masih banyak masyarakat yang awam soal urgensi alat pendeteksi dini tsunami tersebut. Karena itu, pihak berwenang perlu memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat terkait hal itu.

"Perlu pemahaman kepada seluruh masyarakat untuk ikut menjaga mengenai alat-alat yang berfungsi untuk umum, karena ini penting sekali," ucapnya.

Sebagai gantinya, lanjut Setyo, pemerintah menyiapkan teknologi baru untuk deteksi dini tsunami. Alat tersebut tengah dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

"Ke depan rencananya tidak menggunakan Buoy lagi, tapi dimasukkan di dalam atau di dasar laut menggunakan paper optik yang sedang dibangun dari Kominfo. Nanti ditaruh di dasar laut, sehingga kemungkinan dirusak atau hilang kecil," tuturnya.

Kendati, Polri memastikan akan terus mengusut kasus hilang dan rusaknya alat deteksi dini tsunami tersebut. "Tetap Polri akan menyelidiki, dalam hal ini Direktorat Polair akan menyelidiki info tersebut," jelas Setyo.

Kabar hilang dan rusaknya Buoy ini bergulir pascabencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, tidak ada bunyi sirine peringatan saat tsunami terjadi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho juga menyebut, banyak alat deteksi dini di Indonesia yang rusak sejak 2012. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga menyebut, beberapa buoy hilang dicuri.

Reporter: Nafiysul Qodar

Sumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mitigasi Bencana Gunung Meletus, Pengamatan hingga Peringatan Dini
Mitigasi Bencana Gunung Meletus, Pengamatan hingga Peringatan Dini

Penting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.

Baca Selengkapnya
Pengeras Suara Masjid Siap Difungsikan sebagai Pengganti Sirine Tsunami di Cianjur, Begini Penjelasan BPBD
Pengeras Suara Masjid Siap Difungsikan sebagai Pengganti Sirine Tsunami di Cianjur, Begini Penjelasan BPBD

Semua pengeras suara masjid di sepanjang pesisir setempat akan difungsikan sebagai pengganti sirine tsunami.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Begini Bahayanya Perusakan dan Pencurian BBM dari Pipa Pertamina
Ternyata, Begini Bahayanya Perusakan dan Pencurian BBM dari Pipa Pertamina

Tindakan ini tidak hanya membahayakan bagi diri sendiri, namun juga masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Megathrust, Ini Upaya BNPB Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat
Antisipasi Megathrust, Ini Upaya BNPB Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat

Suharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Selengkapnya
Warga Poso Temukan Bom Lontong Saat Bersihkan Kebun Pakai Parang
Warga Poso Temukan Bom Lontong Saat Bersihkan Kebun Pakai Parang

Sejumlah benda diduga bom rakitan tersebut akhirnya diamankan tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Unit Inafis Polres Poso.

Baca Selengkapnya
Bantul Kekurangan Alat Peringatan Dini Tsunami, Ini Fakta di Baliknya
Bantul Kekurangan Alat Peringatan Dini Tsunami, Ini Fakta di Baliknya

Hingga tahun ini BPBD belum bisa melakukan pengadaan EWS baru karena harganya mahal

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga, Banyuwangi Rutin Gelar Simulasi Evakuasi Bencana
Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga, Banyuwangi Rutin Gelar Simulasi Evakuasi Bencana

Di Jawa Timur terdapat 8 daerah di pesisir selatan yang berpotensi terdampak gempa megathrust, salah satunya Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Khawatir Berlebihan, Ini yang Harus Disiapkan Hadapi Gempa Megathrust
Tak Perlu Khawatir Berlebihan, Ini yang Harus Disiapkan Hadapi Gempa Megathrust

Pemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.

Baca Selengkapnya
Harus Waspada, Ini Bahaya Fenomena
Harus Waspada, Ini Bahaya Fenomena "Arus Balik" di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Adanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai.

Baca Selengkapnya
Duh, Alat Pemantau Aktivitas Gunung Semeru Hilang Dicuri
Duh, Alat Pemantau Aktivitas Gunung Semeru Hilang Dicuri

Alat yang hilang berupa enam buah accu, dua buah solar panel, dan satu buah regulator solar panel.

Baca Selengkapnya
Warga Bekasi Digegerkan Benda Berkabel Mirip Bom dalam Plastik Hitam, Ini Fakta Sebenarnya
Warga Bekasi Digegerkan Benda Berkabel Mirip Bom dalam Plastik Hitam, Ini Fakta Sebenarnya

Warga Wisma Asri Bekasi curiga benda berkabel itu bom rakitan

Baca Selengkapnya
Melihat Alat Deteksi Longsor Karya Siswa SMK di Purwakarta, Bermanfaat Bagi Warga Sambut Musim Hujan
Melihat Alat Deteksi Longsor Karya Siswa SMK di Purwakarta, Bermanfaat Bagi Warga Sambut Musim Hujan

Alat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor

Baca Selengkapnya