Alat Peringatan Dini Tsunami Rusak, BPBD Garut Andalkan Speaker Masjid dan Kentungan
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengakui, banyak alat peringatan dini atau early warning system (EWS) tsunami yang tersebar di Pantai Selatan Garut rusak dan dicuri. Untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dalam bencana tsunami, BPBD mengandalkan pengeras suara atau toa masjid hingga kentungan.
"Ada yang rusak, ada yang akinya dicuri. Kebanyakan memang rusak. Kalau ada itu (EWS), begitu ada peringatan kita tinggal pencet tombol di kantor maka sirine peringatan tsunami akan bersuara disana mengingatkan warga," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, Selasa (6/10).
Hal tersebut diungkapkan Tubagus dalam governmental Coordination Group/Indian Ocean Tsunami Warning Mitigation System (ICG/IOTWMS)-UNESCO, yang turut juga dihadiri oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa (6/10). Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka membangun kesiapan dalam menghadapi bencana tsunami di masa pandemi.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan alat peringatan tsunami? Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,' kata Agus.
-
Kenapa Bantul kekurangan alat peringatan dini tsunami? 'Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,' kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
-
Dimana saja EWS tsunami dipasang di Bantul? Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanto, mengatakan bahwa jumlah EWS tsunami yang dimiliki dan terpasang di wilayah Bantul baru 29 unit, dan masih kekurangan sebanyak 45 unit lagi bila ingin mencapai kondisi ideal.
-
Mengapa gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi ini terjadi karena adanya deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang terletak di bawah lempeng Eurasia di wilayah selatan Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
-
Apa yang menjadi kekurangan EWS tsunami di Bantul? Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanto, mengatakan bahwa jumlah EWS tsunami yang dimiliki dan terpasang di wilayah Bantul baru 29 unit, dan masih kekurangan sebanyak 45 unit lagi bila ingin mencapai kondisi ideal.
-
Kenapa Gempa Bantul jadi alarm? “Gempa malam ini merupakan alarm yang mengingatkan kita bahwa zona subduksi di selatan Jawa memang masih aktif,“ kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip dari ANTARA.
Dalam simulasi oleh BPBD, jika terjadi gempa bermagnitudo 9,1, maka tidak mungkin akan timbul gelombang tsunami besar di wilayah timur Indonesia.
"Secara umum memang kita tidak terdampak kalau dalam simulasi tadi, namun kita menggladikan secara tidak langsung, kalau gempa megathrust terjadi di kawasan pantai selatan Jawa yang hasil kajian ketinggiannya bisa mencapai 20 meter. Yang pertama akan kita lakukan adalah berkomunikasi langsung dengan para camat, dilanjutkan ke para kepala desa yang berjumlah 22 yang diperkirakan akan terdampak," ujarnya.
Proses komunikasi tersebut, menurutnya yang saat ini hanya bisa dilakukan sangat terbatas, karena rusaknya seluruh EWS tsunami di sepanjang pantai selatan Garut.
Selain mengingatkan para kepala desa di sepanjang pantai, ungkap Tubagus, pihaknya pun sudah mensosialisasikan kepada seluruh kepala desa agar menyiapkan kentungan dan toa masjid di kampung-kampung. Toa dan kentungan itu nantinya akan digunakan untuk mengingatkan warga akan adanya ancaman tsunami.
"Kita harus menyiapkan skema terburuk kalau terjadi. Toa masjid mungkin bisa dipakai kalau listriknya tidak mati. Tapi harus disiapkan juga alat peringatan lainnya yang mudah, jadinya kita meminta agar di setiap desa dan kampung-kampung yang hasil pemetaan akan terdampak agar membuat kentungan," ungkapnya.
Namun selain hal tersebut, kesiapsiagaan warga pun harus dilatih untuk meminimalisasi jumlah korban akibat bencana. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua pengeras suara masjid di sepanjang pesisir setempat akan difungsikan sebagai pengganti sirine tsunami.
Baca SelengkapnyaHingga tahun ini BPBD belum bisa melakukan pengadaan EWS baru karena harganya mahal
Baca SelengkapnyaItu sebabnya, masyarakat yang membangun rumah apalagi di sekitar sesar gempa harus dengan struktur kuat.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaDi Jawa Timur terdapat 8 daerah di pesisir selatan yang berpotensi terdampak gempa megathrust, salah satunya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca Selengkapnya