Alay harus malu lihat warga Jepang hormati Jenderal Soedirman
Merdeka.com - Postingan seorang anak alay mengejutkan pengguna sosial media. Akun Facebook bernama Gopenx All Well secara terang-terangan menampilkan fotonya sedang menghina foto Jenderal Soedirman yang sedang memberikan penghormatan. Pemilik akun tersebut mengacungkan jari tengahnya sembari tertawa.
"F**CK" tulisnya. Seolah bangga melakukan hal itu di museum.
Tanpa menunggu lama, foto tersebut tersebar luas di media sosial. Banyak netizen yang menyayangkan aksi tak pantas pemuda tanggung itu.
-
Bagaimana pengunjung meluapkan emosi di Museum? Di ruangan pertama, pengunjung akan disuguhi nuansa fase awal saat putuh cinta yakni kesal dan penuh emosi. Untuk melampiaskannya pengunjung bisa meninju mantan. Tapi mantan di museum tersebut berbeda, karena terbuat dari samsak
-
Dimana Museum Nasional berada? Museum Nasional yang terletak di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat itu saat ini dijaga ketat TNI, Polri, dan pasukan pengamanan museum usai bagian gedung A dilalap si jago merah.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Museum Nasional? Salah satu cara terbaik untuk merayakan Hari Museum Nasional adalah dengan mengunjungi museum di daerah Anda atau museum nasional jika memungkinkan. Jelajahi koleksi dan pameran yang mereka tawarkan. Hal ini tidak hanya membuat kamu lebih familiar dengan koleksi museum, tapi juga memberimu kesempatan untuk belajar langsung dari sumber aslinya.
-
Apa yang dipamerkan seniman? Kedua belas seniman bergiliran menampilkan karya mereka di empat studio seni langsung per bulan selama tiga bulan ke depan.
-
Bagaimana cara Mentan Amran mengungkapkan kebanggaannya? Bangga dengan perjuangan Timnas Indonesia, sangat gigih, serangan yang dibangun Timnas kita luar biasa' ungkap Mentan Amran.
-
Bagaimana TNI tunjukkan loyalitasnya? Loyalitas tinggi yang mereka tunjukkan terhadap rekan sejawat, atasan, dan kesatuan hampir selalu bisa menyentuh hati wanita.
Miris. Anak muda di Indonesia tidak menghormati pahlawannya sendiri. Padahal Jenderal Soedirman adalah salah satu orang yang benar-benar menentukan nasib Republik Indonesia. Dia memilih bergerilya dalam keadaan sakit paru-paru, daripada menyerah pada Belanda.
Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan sejumlah menteri ditawan saat Belanda menggelar agresi kedua tanggal 19 Desember 1948 ke Kota Yogyakarta. Tapi Soedirman memilih bertempur. Dia kobarkan perang gerilya semesta. Membuktikan TNI tetap ada pada dunia internasional.
Soedirman adalah satu dari tiga jenderal besar TNI. Setiap tahun, TNI AD melakukan napak tilas untuk mengenang perjuangan sang panglima.
Tak cuma itu, masyarakat Jepang ternyata sangat menghormati Jenderal Soedirman. Sampai ada patung sang jenderal dibangun di depan Kementerian Pertahanan Tokyo.
Patung Jenderal Soedirman yang terbuat dari perunggu setinggi sekitar empat meter di halaman Kementerian Pertahanan Jepang merupakan satu-satunya patung pahlawan asing yang ada dan dipajang di Jepang. Ini merupakan fenomena yang unik dan sekaligus pula merupakan keistimewaan bagi Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus, ada upacara kecil di sana. Kelompok Masyarakat Jepang Pencinta Indonesia melakukan upacara peletakkan karangan bunga di depan Patung Jenderal Soedirman.
Sementara di Indonesia, seorang alay malah bangga mengacungkan jari tengah pada Jenderal Soedirman.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaSosoknya diabadikan dalam bentuk patung sebagai apresiasi bangsa Indonesia
Baca SelengkapnyaRencana penculikan sudah disusun secara matang di salah satu gedung, Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaLubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaKisah sosok jenderal TNI berdarah bangsawan yang pernah marah sampai gebrak meja di hadapan Presiden RI.
Baca SelengkapnyaMuseum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda, kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca Selengkapnya