Aliran-aliran ini bikin orang Islam tak salat lima waktu
Merdeka.com - Sejumlah isu mengenai aliran sesat akhir-akhir ini kembali muncul. Beberapa di antaranya merupakan kelanjutan dari ajaran sebelumnya, yang sudah dinyatakan sesat baik oleh Majelis Ulama Indoensia maupun oleh Kementerian Agama RI.
Berbagai modus kerap dilancarkan oleh para pemimpin dari aliran-aliran sesat tersebut, sebagai kedok mereka dalam menyebarkan ajarannya, dan mencari pengikut atau jamaahnya.
Baca juga: Apa Khodam Itu, Ini Tanda Seseorang Memilikinya
-
Apa yang dimaksud aliran Islam? Islam adalah agama yang luas dan memiliki beragam aliran dan pandangan teologis yang berbeda-beda.
-
Kenapa aliran Islam penting? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui aliran Islam ada berapa beserta pandangan mereka tentang agama.
-
Bagaimana aliran Islam muncul? Perbedaan tersebut berkaitan dengan, bidang fiqih, politik, tasawuf, aqidah, dan lainnya.
-
Kenapa pelaku utama ikut Yasinan? 'IS ikut pada Yasinan malam pertama di kediaman korban agar tidak ada yang mencurigai atas perbuatan nya,' katanya, dilansir Antara, Kamis (5/9).
-
Dimana sekte ini berada? Polisi juga menemukan 251 anak di bawah umur tinggal di peternakan Chokurongerwa, yang berjarak sekitar 34 km sebelah barat laut Ibu Kota Harare.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
Ketika sebagian dari mereka menyamar sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang kerap mengadakan acara amal, sebagian lagi bahkan tak takut secara terang-terangan memamerkan ajarannya.
Pasalnya, ajaran-ajaran atau doktrin dari kelompok yang telah dinyatakan sesat oleh MUI atau Kemenag tersebut, bahkan mengajarkan pengikutnya untuk melanggar sejumlah aturan baku seperti salat lima waktu, puasa, dan lain sebagainya.
Berikut sejumlah aliran keagamaan atau kepercayaan yang telah dinyatakan sesat oleh MUI dan Kementerian Agama, dan berhasil dihimpun oleh merdeka.com.
Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)
Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar, sebelumnya dikenal dengan nama Komunitas Millah Abraham (Komar). Gerakan ini merupakan bentuk transformasi dari aliran Al-Qiyadah, yang didirikan pada 2006 oleh Ahmad Musadeq.Gerakan mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Judaisme (Yahudi) ini awalnya berkembang di sejumlah wilayah Depok, terutama di wilayah Beji dan Cilodong. Kemudian pada 2010, ajaran ini mengubah nama menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar).Pengikut Komar umumnya adalah masyarakat biasa dan tidak terlihat mencolok. Berdasarkan penelusuran oleh pihak berwajib selama ini, kuat dugaan orang-orang berada dalam kondisi labil dan kesulitan ekonomi dapat dengan mudahnya dirayu bergabung ke dalam aliran sesat itu.Gafatar dikatakan sesat karena menganggap orang lain yang belum disumpah oleh kelompok mereka adalah kafir. Dalam ajarannya, para pengikut Gafatar hanya melakukan salat malam, tanpa perlu melaksanakan salat lima waktu. Mereka juga tidak mewajibkan puasa Ramadhan, dan adanya perbedaan syahadat yang mereka sebutkan dalam pembai'atan.Mereka kerap mengaku sebagai pengikut ajaran Nabi Ibrahim, sehingga mereka pun mencampuradukkan ajaran tiga agama samawi (Islam, Nasrani, Judaisme), dan menganggap semua ajaran agama itu sama.
Amanat Keagungan Illahi (AKI)
Selain Gafatar, modus aliran sesat lainnya pun muncul dengan nama Amanat Keagungan Illahi (AKI). Aliran AKI ini diketahui berkembang di wilayah Sumatera Selatan.Berdasarkan penelitian tim MUI Sumsel di lapangan, aliran AKI ini diketahui tidak mewajibkan pengikutnya menjalankan salat dan puasa. Oleh karena itulah, AKI difatwakan sebagai ajaran sesat atau menyimpang dari agama Islam.Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel KH Sodikun mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu pihaknya sudah mendatangi markas AKI yang berada di Palembang, sekaligus berhasil menemui pimpinannya. Pimpinan AKI tersebut juga mengakui merekrut orang-orang untuk menjadi pengikutnya."AKI sudah kita fatwakan sebagai ajaran sesat dan menyesatkan. Tapi untuk kepentingan, alamat markas AKI di Palembang kita rahasiakan," kata Sodikun kepada wartawan di Palembang, Jumat (20/3).Menurut Sodikun, meski sudah dinyatakan sebagai aliran sesat, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada para pengikut AKI tersebut untuk kembali menjalankan ibadah sesuai yang ditetapkan agama Islam."Bila pengikut AKI masih terus melaksanakan aktivitasnya, maka akan diserahkan kepada aparat penegak hukum," ujar Sodikun.AKI disebut sebagai aliran sesat dan menyesatkan lantaran dalam ajarannya melarang pengikutnya melakukan salat lima waktu. Padahal, salat masuk dalam rukun Islam yang wajib dilakukan."Kita sudah keluarkan fatwa AKI ajaran sesat dan dilarang, tapi nyatanya masih juga berkembang. Ini perlu kita tindaklanjuti," ucap Sodikun.
Mukmin Mubaligh
Salah satu aliran sesat lainnya adalah Mukmin Mubaligh, yang ternyata juga masih bertautan dengan sosok Ahmad Musadeq. Dalam kepercayaan aliran Mukmin Mubaligh ini, para pengikutnya mengklaim terdapat sejumlah kelebihan mereka miliki dibandingkan dengan ajaran Islam.Hal ini, menurut mereka, dikarenakan aliran itu datang setelah Islam untuk menyempurnakannya. Menurut mereka, kondisi yang mereka rasakan saat ini dianggap sama dengan kondisi awal-awal kedatangan agama Islam dan Nabi Muhammad SAW di Makkah, datang menyempurnakan ajaran Nabi Isa.Mereka mengklaim hal paling mendasar antara Islam dengan Mukmin Mubaligh adalah pemahaman tentang istilah Khatamul Quran. Istilah ini dianggap oleh orang Islam sebagai kesempurnaan ajaran Islam, serta tidak ada lagi nabi diutus setelah Muhammad SAW.Sementara dalam pemahaman Mukmin Mubaligh, Khatamul Quran ditunjukan untuk penyebaran Islam pada saat itu (semasa Rasulullah), tetapi tidak sama dengan kondisi Islam saat ini. Pasalnya, mereka berkeyakinan bahwa Allah SWT telah berjanji akan menurunkan nabi atau rasul untuk tiap umat, pada masa yang berbeda-beda.Selain kejanggalan tersebut, jamaah aliran ini juga membedakan identitas mereka dengan ajaran islam yang umumnya dipahami, dengan memaknai pemahaman kata ’din’ dalam Alquran. Menurut mereka, kata-kata ’din’ bukanlah dipahami dengan istilah 'Agama' seperti muslim kebanyakan. Tapi kata ’din’ itu bisa diartikan sebagai aliran atau paham ketuhanan.Pengikut Mukmin Mubaligh juga mengaku mereka tidak percaya dengan hadist. Pasalnya, menurut logika mereka, masa pembukuan hadist itu sendiri sangat jauh dengan masa atau tahun meninggalnya Nabi Muhammad SAW.Sejumlah hadist yang ada saat ini, menurut pengakuan para pengikut Mukmin Mubaligh, sudah tidak murni lagi dan telah banyak ditambah-tambahkan oleh para ulama Islam.Perbedaan lainnya adalah tata cara sembahyang yang dianjurkan dalam pemahaman Mukmin Mubaligh. Para Pengikut Mukmin Mubaligh hanya diwajibkan untuk melaksanakan salat sekali dalam sehari semalam sebagai kewajibannya. Salat ala pengikut Mukmin Mubaligh ini diketahui juga tidak memakai hitungan raka’at, sebagaimana muslim biasanya.Mereka hanya cukup mematikan lampu dan menyalakan lilin, serta merenungi dosa yang telah diperbuat oleh mereka selama ini. Dalam pemahaman Mukmin Mubaligh, ketulusan hati adalah inti dari ajaran mereka. Pengikut Mukmin Mubaligh juga dilarang memakan setiap makanan yang diberikan oleh orang lain sesama umat muslim, meskipun dari orang tua mereka dengan alasan haram. Semua ajaran tersebut, menurut pengakuan pengikut Mukmin Mubaligh, hanyalah bersifat sementara hingga ajaran mereka mampu menguasai negara ini.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang menunaikan ibadah ini akan mendapatkan pahala dan orang yang meninggalkannya mendapat dosa.
Baca SelengkapnyaSelain terafiliasi NII, Ponpes Al-Zaytun berbentuk komune. Hal ini diungkapkan Menko PMK Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang batas waktu sholat Isya dan sholat-sholat yang lain yang perlu Anda ketahui.
Baca Selengkapnya